Seperti yang diketahui, Ade yasin saat ini telah mengenakan rompi orange atas kasus  dugaan rasuah yang melibatkan dirinya bersama pegawai Badan Pemeriksaaan Keuangan (BPK) belum lama ini.

Foto Antara

Diduga kuat, selain menerima suap. Ade juga melakukan penyogokan kepada BPK untuk laporan hasil keuangan menjadi baik. Hal itu dilakukan lantaran laporan keuangan kota Bogor buruk pada tahun 2021. KPK telah menyita uang tunai sebesar Rp1,024 miliar dari hasil OTT Bupati Bogor Ade Yasin. Loh..buat apa suap, atau biar dapat pengahargaan dari Laporan Keuangan menjadi predikat  WTP.

Kasus ini menegaskan ada temuan dan indikasi  permainan lobi-lobian  terhadap penghargaan yang diberikan kepada setiap daerah. Untuk mendapat penghargaan laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), apakah itu tujuannya.

Jika iya, perlu diusut dong, bisa jadi tidak hanya terjadi di Bogor, hal ini diduga juga berpeluang dilakukan oleh oknum pejabat daerah lain  agar mendapatkan hasil maksimal penghargaan tersebut.

Dikutip dari situs resmi BPK, ringkasnya berfungsi Operatif berupa pemeriksaan dan pengawasan penyelidikan pengurusan pengelolaan kekayaan negara. selain itu, berfungsi Yudikatif, menuntut dan mempunyai kewenagna untuk ganti rugi karna perbuatan melanggar hukum. dan Advisory sebagai pertimbangan kepada permintaan pengelolaan keuangan.

Namun, jika ada pihak atau oknum BPK  main mata makan instrumen pengawasan itu menjadi tabuh. Inilah peluang yang  menyakit dan menurun di pemerintahan saat ini.

Kembali lagi ke topik, KPK menetapkan 8 orang tersangka termasuk Ade setelah penangkapan. Lembaga  yang di ketuai oleh Firli Bakuri ini  juga menyita uang dalam pecahan rupiah sebesar Rp 1,024 miliar yang diduga untuk menyuap 4 auditor BPK itu.

Artinya, ada upaya penyuapan agar mendapat pengharagaan. Dan tentu ini peluang cuan pejabat setempat.

Seperti yang sudah diketahui, sebelum kejadian ini terlebih dahulu Rahmat Yasin kakak kandung dari Ade Yasin sudah pernah tersangdung kasus korupsi diantaranya,  Rachmat menjadi terpidana dalam kasus suap sebesar Rp 4,5 miliar kawasan hutan yang melibatkan PT Bukit Jonggol Asri (BJA) pada 2014, dan perkara gratifikasi untuk kepentingan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor pada 2013 dan Pemilu 2014. (Sumber)

Klop! Kakak Beradik ini telah menjadi Koruptor di Kota bogor.Ade Yasin dan Rachmat Yasin. Namun Hasilnya, Ade Yasin tetap mejabat sebagai Bupati Terpilih. (*)