Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alvianpoolerAvatar border
TS
alvianpooler
Beberapa Jenis Pewarna Sintetis Pada Industri Tekstil


Beberapa Jenis Pewarna Sintetis Pada Industri Tekstil


Dalam industri tekstil, kita tentu mengenal dengan proses pewarnaan. Untuk proses pewarnaan sendiri, terdapat dua macam pewarnaan, yaitu pewarna alami dan sintetis. Kedua pewarna tersebut sudah bukan sesuatu yang asing lagi, karena selalu digunakan oleh pelaku industri tekstil. Untuk pewarna alami terbuat dari bahan-bahan alami, seperti dari berbagai jenis tumbuhan atau buah-buahan. Sedangkan pewarna sintetis, dihasilkan dari campuran berbagai zat atau bahan kimia.
Umumnya, sejak awal berkembangnya industri tekstil, pewarna alami lah yang menjadi bahan utama untuk mewarnai berbagai produk tekstil yang akan dijual atau didistribusikan ke pelanggan. Namun,seiring kemajuan teknologi dan informasi, kehadiran pewarna sintetis atau  buatan menjadi pilihan lain yang dinilai lebih menguntungkan. Adapun beberapa keuntungan dari pewarna sintetis, seperti harganya yang lebih ekonomis, prosesnya lebih cepat dan mudah, tipikal warna yang tidak mudah luntur dan pewarna jenis ini memiliki varian warna jauh lebih banyak dibandingkan pewarna alami.
Oleh karena itu, banyak akhirnya pelaku industri tekstil, lebih memilih pewarna sintetis untuk digunakan sebagai pewarna bagi produk tekstilnya. Adapun pewarna sintetis memiliki beberapa varian, diantaranya:
Pewarna Direct / Direct Dye

Pewarna direct merupakan jenis pewarna yang kerap digunakan untuk mewarnai serat dari katun, wol, nilon dan sutra. Jenis pewarna ini memiliki komposisi 87% azo tanpa logam, 5% stilleben, 5% azo campuran logam dan 1% oksazin dan 1% tambahan beberapa zat lainnya. Pewarna direct umumnya tidak menghasilkan warna secerah pewarna reaktif, namun jauh lebih mampu menahan paparan sinar matahari. Kekurangannya adalah jenis pewarna ini mudah luntur, namun karena harganya yang sangat ekonomis, prosesnya yang cepat dan memiliki berbagai variasi warna, menjadikan pewarna direct ini sangat digemari oleh pelaku usaha atau industri tekstil di pasaran.

Pewarna Napthol / Azoic Dye

Pewarna napthol adalah pewarna yang menggunakan garam dan zat napthol dalam proses pewarnaannya. Zat napthol dalam proses pewarnaan tersebut tidak dapat larut dalam air, sehingga memerlukan zat pembantu kostik soda untuk proses pelarutannya. Serat kain yang cocok menggunakan pewarna napthol adalah serat katun dan selulosa. Namun perlu diperhatikan, zat napthol dalam pewarna ini merupakan zat yang cukup berbahaya, karena dapat memicu sakit kanker. Oleh sebab itu, penggunaan jenis pewarna ini harus diperhatikan secara teliti dan dilakukan seprofesional mungkin, agar tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Pewarna Reaktif / Reactive Dye

Selanjutnya adalah pewarna reaktif. Jenis pewarna ini sangat cocok digunakan dalam mewarnai serat katun. Pewarna reaktif memiliki zat organik yang memiliki intensitas warna yang tinggi. Bahkan, pewarna ini dinilai mampu menghasilkan warna yang sangat berkualitas dan bersifat permanen. Selain katun, pewarna ini juga cocok digunakan untuk serat wol, selulosa, sutra dan rayon. Maka tidak mengherankan, apabila pewarna ini juga menjadi salah satu pewarna yang laris digunakan oleh pelaku usaha atau industri tekstil, karena zatnya yang mampu bereaksi cepat dan menghasilkan kualitas warna yang sangat tinggi.

Pewarna Asam / Acid Dye

Pewarna asam merupakan jenis pewarna yang menggunakan zat asam dalam proses pewarnaanya. Pewarna ini dilakukan dengan proses temperatur suhu yang tinggi, bahkan mendekati titik mendidih. Pewarna asam memiliki gugus asam, seperti SO3H dan COHH yang diaplikasikan dalam serat sutra, nilon dan wol. keunggulan dari jenis pewarna ini adalah harganya yang ekonomis dan proses pengerjaanya cukup cepat dibandingkan beberapa jenis pewarna lainnya.

Pewarna Indigosol / Vat Dye

Pewarna indigosol yang juga dikenal sebagai pewarna bejana memiliki proses pencelupan yang sangat kompleks dan tergolong sangat mahal. Namun, dibalik itu, pewarnaan jenis ini mampu menghasilkan warna dengan kualitas yang tinggi, yang cocok diaplikasikan kepada serat alami, seperti selulosa dan protein. Meskipun begitu, zat warna indigosol tidak memiliki variasi warna yang banyak.

Demikian beberapa jenis pewarnaan sintetis yang kerap ditemukan dalam industri tekstil. Namun, juga perlu diperhatikan, bahwa jenis pewarnaan sintetis masih memiliki beragam jenisnya pewarna rapi dan pewarna mordan. Tentu, bagi Anda yang memiliki usaha yang berkaitan dengan kain, sebelum melakukan proses pewarnaan, pasti memerlukan kain untuk proses produksi. Untuk memenuhi kebutuhan kain, Anda dapat berbelanja langsung di Poolapack - GB Marketplacedengan menggunakan gawai atau laptop yang dimiliki. Tidak perlu mengeluarkan banyak waktu, tenaga dan biaya hanya untuk mencari kebutuhan kain yang diperlukan. Langsung dari lokasi Anda dan kapanpun itu, Anda dapat memesan kain yang diinginkan. Hanya dari Poolapack, Anda bisa mendapatkan kain yang memiliki kualitas tinggi dengan harga langsung dari pabrik, yang tentunya sangat terjangkau.


Tunggu apalagi, segera berbelanja di Poolapack!





0
1.2K
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
LifestyleKASKUS Official
10.5KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.