Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GenkKobraAvatar border
TS
GenkKobra
Kejahatan "Klitih" Remaja di Yogyakarta, Ancaman dan Tantangan Bagi Masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal dengan kota budaya dan kota pendidikan. Tidak terhitung jumlah pelajar dan mahasiswa yang lulus dan pernah mengenyam pendidikan di kota nyaman ini. Namun demikian, maraknya kejahatan jalanan remaja akhir-akhir ini yang kembali marak diperbincangkan, bahkan hingga memakan korban jiwa. Dalam melakukan penangkalan, pencegahan, dan penegakan hukum atas fenomena ini, diperlukan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. 
 
Istilah 'Klitih' awal mulanya adalah bahasa jawa yang berarti berjalan-jalan keluar rumah untuk mencari hiburan. Namun istilah ini dibelokkan menjadi aktivitas kejahatan yang polanya adalah menyerang siapa saja yang ditemui di jalan raya dan dilakukan seorang maupun kelompok dengan tujuan yang sangat absurd : mendapat pengakuan sebagai pemberani/jagoan oleh komunitasnya sendiri.
 
 
Beberapa waktu yang lalu tepatnya hari Minggu 3 April 2022 sekira jam 02.10 dini hari di Jalan Gedongkuning daerah Kotagede masuk wilayah hukum Polresta Yogyakarta terjadi kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang pelajar laki-laki meninggal dunia di rumah sakit. Peristiwa nahas itu bermula saat kelompok korban yang terdiri dari 5 motor dengan 7 orang mencari makan sahur di sebuah warung makan. Lokasi warung itu diketahui berada kurang lebih 50-100 meter sebelum tempat kejadian perkara. Tidak lama berselang, sekelompok pemuda lain dengan menggunakan sepeda motor melakukan provokasi yang berlanjut dengan penyerangan terhadap korban dengan menggunakan roda gigi motor. Malangnya, korban yang diketahui bernama Dafa, 17 tahun, langsung tersungkur terluka parah. Rombongan pelaku penyerangan melarikan diri. Sementara sang korban, tidak tertolomg karena mengalami pendarahan di bagian kepala hingga akhirnya meninggal di rumah sakit.
 
Kejahatan "Klitih" Remaja di Yogyakarta, Ancaman dan Tantangan Bagi Masyarakat

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) prihatin atas maraknya klithih atau Kejahatan Jalanan Remaja yang mencuat kembali di awal puasa Ramadhan 1443 H. Maka, diadakanlah diskusi di gedung Ganesha, Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta yang bertajuk : Merumuskan Solusi Kejahatan Jalanan Remaja. Diskusi publik ini juga menghadirkan tiga narasumber yang turut melengkapi perspektif yaitu Kepala Sub Direktorat Bhabinkamtibmas Polda DIY, AKBP Sinungwati, S.H., M.H.; Dosen Sosiologi & Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram, Puji Qomariyah, S.Sos., M.Si.; dan Dosen Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Jatu Anggraeni, S.Psi., M.Psi., Psikolog. 


 Kejahatan "Klitih" Remaja di Yogyakarta, Ancaman dan Tantangan Bagi Masyarakat

"Mengapa kejahatan jalanan remaja didiskusikan? Karena ini menyangkut Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Kasus kejahatan awal bulan Ramadhan berimbas terhadap calon mahasiswa baru dan orang tua mereka yang merasa cemas. Di STIPRAM sendiri sudah ada calon mahasiswa dari Banjarmasin Kalimantan Selatan sudah mendaftar, tetapi mendengar aksi kejahatan jalanan remaja di Yogyakarta, menarik kembali pendaftarannya," kata Dr. Suhendroyono SH, MM, MPar, CHE ,  ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta, 

Kejahatan "Klitih" Remaja di Yogyakarta, Ancaman dan Tantangan Bagi Masyarakat
 
Nada keresahan lainnya diungkapkan narasumber lainnya yang berasal dari berbagai institusi. Diskusi ini menghadirkan empat pembicara yaitu Endang Patmintarsih SH, MSi, Kepala Dinas Sosial DIY dengan tema 'Kebijakan Pemda DIY Menangani Kejahatan Jalanan Remaja.' Kedua, AKBP Sinungwati SH, MH, Kasubdit Babinkamtibmas Polda DIY yang mengangkat tema 'Pera Polda DIY dalam Pencegahan Kejahatan Jalanan Remaja. Ketiga, Puji Qomariyah SSos,MSi, Dosen Sosiologi dan Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram (UWM) yang mengangkat tema 'Tinjauan Sosiologis Kejahatan Jalanan Remaja.' Keempat, Jatu Anggraeni SPsi, MPsi, Psikolog, Dosen Universitas Sarjanawiyata
 Tamansiswa (UST) yang mengangkat tema 'Perspektif Psikologis Kejahatan Jalanan Remaja.'
 
Menurut Endang Patmintarsih, S.H., M.Si., Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, 98% penyebab kenakalan remaja berasal dari keluarga. Menurut Endang, kondisi keluarga yang tidak ideal merupakan akar masalah dari kejahatan jalanan remaja yang terjadi. “Hal ini bisa disebabkan karena orang tua berpisah, kurang memperhatikan anak, atau bekerja di luar kota dan jarang bertemu anak. Sehingga diperlukan kolaborasi multi-sektor guna menghadapi permasalahan kekerasan jalanan remaja ini,” tambah Endang. 
 
Narasumber dari kalangan akademisi bidang Sosiologi, sekaligus Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram, Puji Qomariyah, S.Sos., M.Si., mengusulkan berbagai solusi yang membutuhkan tanggung jawab seluruh pihak. “Perlu ada ruang publik untuk berekspresi, pengembalian fungsi sosial keluarga, serta peran institusi pendidikan untuk membangun karakter dan menanamkan nilai budaya Yogyakarta,” Puji menyampaikan.
 
Jatu Anggraeni, S.Psi., M.Psi., Psikolog., dosen Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, memandang bahwa motivasi pelaku kejahatan jalanan remaja perlu dilihat motivasinya yang dipengaruhi dorongan baik dari internal maupun kebutuhan dari eksternal. Jatu juga menegaskan bahwa peran keluarga sangat penting. “Karena keluarga yang membentuk superego anak, sehingga bisa membuat anak yang memiliki strategi coping yang baik, menjadi produktif, dan dapat berkontribusi kepada masyarakat,” tegas Jatu. 
 
AKBP Sinungwati, S.H., M.H, sebagai narasumber dari Polda DIY memberikan data jumlah 'Genk Sekolah' yang tersebar di berbagai SMA-SMK se DIY. Ia mengatakan, bila anak sekolah mulai ikut masuk dan bergabung dengan genk-genk sekolah maupun di luar sekolah, maka diprediksi anak tersebut akan terpengaruh untuk berbuat kejahatan yang dicontohkan dan diprovokasi oleh para seniornya.  “Kepolisian telah menjalankan program penangkalan, pencegahan, dan penegakan hukum untuk menghadapi permasalahan ini, namun tetap perlu memerlukan peranan seluruh pihak di masyarakat untuk tidak hanya menekan namun hingga menghilangkan permasalahan ini,” tambah Sinungwati.
 
Keempat narasumber juga sepakat bahwa istilah klithih perlu dihentikan penggunaannya untuk mendeskripsikan kejahatan jalanan remaja, dan mengembalikan pemaknaan klithih ke arti aslinya, yaitu aktivitas seseorang atau sekelompok orang di luar rumah. Sebenarnya, tingkat kriminalitas Yogyakarta masih jauh lebih rendah dibandingkan kota-kota lainnya seperti Jakarta, Tangerang dan Makasar. Tetapi karena Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya, wisata dan pendikan , setiap kasus kejahatan yang terjadi  akan terungkap secara nasional. 
 
Para narasumber juga bersepakat bahwa kolaborasi perlu dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi permasalahan kejahatan jalanan remaja dan mengembalikan citra Yogyakarta sebagai kota pelajar.
 
Diskusi yang diselenggarakan secara cepat tersebut dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Aris menekankan pentingnya menjaga citra Yogyakarta sebagai kota pelajar, dan bahwa salah satunya perlu didukung dengan jaminan keamanan. Sementara itu, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua Aptisi Wilayah V Yogyakarta menegaskan bahwa kejahatan jalanan remaja ini adalah permasalahan yang serius, dan Aptisi sebagai perwakilan institusi pendidikan tinggi di Yogyakarta berupaya mendorong solusi yang operatif yang bisa dilaksanakan bersama. Sudah semestinya kalangan perguruan tinggi di Yogyakarta bergerak bersama untuk mengatasi kejahatan jalanan yang dilakukan para remaja dan mengembalikan rasa aman untuk belajar menuntut ilmu di kota pendidikan, Yogyakarta
 

SETYAWAN/DIY
Diubah oleh GenkKobra 22-04-2022 06:09
0
923
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.