Setelah berlangsung selama dua tahun, Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang, meski trend yang terjadi saat ini penurunan kasus baru terus berlangsung. Namun, selama perjalanan panjang dengan berbagai masalah yang dihadapi sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah berhasil menjadi solusi terhadap gelombang krisis dan dampak yang ditimbulkannya. Salah satunya adalah percepatan penerapan teknologi digital untuk hampir semua aspek yang berkai langsung maupun tidak terhadap penanganan virus itu.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, aplikasi serta digitalisasi  menjadi salah satu kunci penting dalam penanganan pandemi. Aplikasi tersebut diimplementasikan secara terintegrasi dengan sejumlah situs seperti, PCare, PeduliLindungi, SMILE, dan SMDV guna mencatat hasil tes, rekam medis, status vaksinasi hingga rantai suplai logistik untuk penanganan pandemi. "Penggunaan teknologi digital tersebut sangat membantu Pemerintah Pusat dan Daerah dalam memantau dan mengambil keputusan berdasarkan data riil yang diperbaharui setiap saat,"kata Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut dalam satu kesempatan.

Penanganan pandemi yang diselaraskan dengan upaya pemulihan ekonomi juga dilakukan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-CPEN) yang memungkinkan Pemerintah untuk mengendalikan aspek kesehatan dan ekonomi serta memudahkan adaptasi kebijakan di tengah pandemi. Selain itu, respon cepat lainnya di aspek kesehatan yakni pembatasan mobilitas, kampanye memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta penyediaan pengobatan dan vaksinasi.  Kerjasama  dan respon cepat serta peran aktif banyak pihak adalah payung besar dalam pembentukan kerjasama solid yang telah berlangsung tersebut.

“Kunci keberhasilan dalam menangani pandemi adalah respon cepat, digitalisasi, dan peran aktif seluruh pihak dari berbagai sektor,”  lanjut Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Kolaborasi global juga dilakukan Pemerintah dengan berbagai Lembaga Internasional seperti WHO, IFRC, UNDP, dan UNICEF yang telah membantu Indonesia dalam penyusunan pedoman teknis dan pendampingan pelaksana teknis pendistribusian vaksin secara cepat dan tepat sasaran.

Selain kolaborasi global dengan Lembaga Internasional, Pemerintah juga melakukan sinergi dengan beberapa negara lain seperti halnya Australia, Jepang, Amerika Serikat, Eropa, dan Uni Emirat Arab guna memperoleh kebutuhan logistik seperti vaksin, oksigenator, dan obat-obatan secara cepat sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.