izhmashtomoeAvatar border
TS
izhmashtomoe
Perang paling sepihak yang menyebabkan pertumpahan darah yang signifikan
Hai sobat Kaskus!

Di perang, sangatlah normal jika akan ada seseorang yang akan meninggal. Tapi juga sering bahwa korban jiwa berjatuhan lebih banyak dari perkiraan akibat perbedaan teknologi, perhitungan yang salah, dan perbedaan tingkat profesionalitas.

Disini, saya akan membahas peperangan didunia ini yang bersifat “sepihak” dan menyebabkan jatuhnya banyak sekali korban jiwa di satu sisi.



Peperangan yang pertama akan kita bahas adalah Perang Crug Mawr antara Bangsa Wales, dan Bangsa Norman.

Setelah Bangsa Norman membabat habis bangsa Anglo-Saxon. Bangsa Norman kemudian melirik pada daerah Wales yang pada saat itu masih dikuasai oleh kerajaan-kerajaan kecil. Lalu, atas izin dari sang raja, Bangsa Norman menginvasi Daerah Wales, dan mendirikan pemukiman, dan benteng-benteng di sana. Invasi ini bisa terbilang sukses, dan para pemimpin pasukan tadi menjadi kaya raya berkat pemukiman yang mereka dirikan tadi. Para pemimpin ini disebut dengan “Marcher Lords”.

Tak lama kemudian, Henry I meninggal ketika berkampanye di Normandia, meninggalkan Matilda, putrinya sebagai pengwaris. Hal ini membuat para Marcher Lords, bisa dibilang tidaklah seorang fans atas kejadian ini. Oleh karena itu, mereka membawa pasukan mereka dari Perbatasan Wales, untuk pergi ke Inggris supaya Matilda tidak menjadi seorang ratu.

Selagi pasukan di perbatasan berkurang akibat peristiwa ini, kerajaan kecil Wales mulai menyerang Pasukan Norman, mengisolasi mereka dari yang lain, dan mengalahkan mereka dalam penyerbuan mendadak.

Satu persatu benteng, dan kastil Norman dikuasai oleh Bangsa Wales. Semakin hari mereka mengambil wilayah jajahan Norman. Salah satu daerah yang terlihat akan dikuasai oleh Bangsa Wales adalah sebuah Bukit dekat Cardigan. Owain Gwynedd, dengan pasukan yang sedikit lebih lemah dari Pasukan Norman yang dipimpin oleh Robert Fitz Martin. Pasukan Norman membawa kavaleri kuda mereka yang ditakuti di seluruh Eropa.

Pasukan Norman menguasai bukit, membuat Pasukan Wales mendaki bukit tersebut, sebuah tindakan yang sangat berisiko. Tapi, Pasukan Wales membawa sebuah senjata yang tidak ada yang menyangka akan digunakan di peperangan, yaitu sebuah Longbow! Pasukan Longbow Wales mundur dari pasukan utama. Lalu, mereka mulai menembakkan Pasukan Norman dengan busur mereka, membuat korban dari Pasukan Norman sangatlah tinggi.

Pasukan Kavaleri mulai mengitari garis pertahan Pasukan Wales, membuat posisi pemanah terancam. Namun, dengan cepat Pemanah Wales mengganti targetnya, dan menembakkan Kavaleri Norman. Kavaleri yang terkena panah terjatuh dari tunggangannya, membuat kavaleri di belakangnya terjatuh, atau kesusahan untuk menghindarinya.

Dengan pasukannya yang berjatuhan, Robert Fitz Martin memerintahkan pasukannya untuk lari. Pemanah Wales memanah Kavaleri dari belakang. Dengan jarak tembak yang tinggi, pemanah tersebut menembak jatuh Kavaleri yang berlarian.

Korban jiwa dari pertempuran ini untuk di Pihak Norman sekitar 3000, sementara itu Pihak Wales hanya sedikit.

Tidak hanya pertempuran tersebut merupakan pertempuran terbesar di Wales, pertempuran tersebut juga salah satu pertempuran paling sepihak dalam sejarah.

Saya memiliki cerita lain mengenai salah satu perang sepihak yang terjadi di Asia.



Di Perang Dunia kedua, keadaan di Indochina sangatlah kacau akibat perang  terus menerus. Salah satu kelompok, Viet Minh sudah cukup dengan semua kekacauan ini, sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap pihak sekutu.

Kekaisaran Britania mengerahkan veteran perang, Pasukan Gurkha, bahkan Prajurit Jepang untuk melawan Viet Minh. Viet Minh dengan segera melakukan pengecatan senjata, hanya untuk melanggarnya di kemudian hari.

Salah satu perang di konflik ini adalah Pertempuran Bien Hoa yang terjadi pada tahun 1946 antara angkatan sekutu yang terkepung oleh Pasukan Viet Minh. Berkekuatan 1000 orang, mereka dengan yakin mengirimkan gelombang manusia pertama. Perlu diingat bahwa pasukan sekutu yang terkepung tersebut merupakan veteran dari perang sebelumnya. Selain itu, mereka memiliki pasokan amunisi yang sangat banyak.

Lalu anda hubungkan antara gelombang manusia, dengan tentara yang berpengalaman serta penuh dengan pasokan amunisi, maka yang akan anda dapatkan adalah pembantaian total.

Pasukan sekutu dengan bersikeras mempertahankan daerahnya, menggunakan keberanian, Senapan BREN yang masih berfungsi, serta jari telunjuk yang masih bekerja, mereka menyapu habis gelombang manusia yang datang.

Pasukan Viet Minh memukul mundur kekuatannya dengan meninggalkan kamerad mereka yang sudah tidak bernyawa di “No Mans Land”. Sementara itu, pasukan sekutu tidak kehilangan pasukan sepeser pun. Hanya 2 orang yang terluka, dan mereka akan kembali bertarung lagi ketika sembuh.

Baiklah sobat Kaskus! kita akan flashback lagi ke abad ke 20. Lebih tepatnya pada perang antara Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Jepang.



Pihak Rusia semakin dipukul mundur oleh Angkatan Jepang yang lebih modern. Untuk menyeimbangkan keadaan, Pihak Rusia mengirimkan Angkatan Lautnya yang dari Laut Baltik.

Nah, di titik ini, Pihak Rusia sangat putus asa. Sehingga mereka mengirimkan Angkatan Laut mereka yang ada di Laut Baltik untuk mengarungi laut hingga ke Laut Jepang. Perlu diingat, bahwa jarak dari Laut Baltik ke Laut Jepang sangatlah jauh, meski angkatan tersebut bisa melewati Kanal Suez. Walaupun begitu, konvoi berangkat dari asalnya menuju timur jauh.

Dibawah kepemimpinan Zinovy Rozhestvensky, perjalanan konvoi tersebut bisa dibilang sangatlah buruk. Terjadi banyak sekali insiden di perjalanan, seperti sebuah insiden dimana konvoi tersebut menembakkan ke kapal pemancing Inggris yang membuat Inggris menutup akses Kanal Suez kepada konvoi tersebut. Sehingga Konvoi tersebut mengambil jalur yang lebih jauh yaitu memutari Benua Afrika.

Setelah sampai di Jepang, tepatnya di Selat Tsuhima, tersebut dibabat habis oleh Angkatan Laut Jepang yang lebih modern. Faktor-faktor mengapa Jepang lebih unggul bisa dilihat dari kru kapal yang moralnya sudah anjlok, Jepang yang memiliki kapal yang lebih modern, dan kondisi Kapal Rusia yang sudah buruk akibat perjalanan yang sangat jauh. Korban Jiwa Rusia berbeda-beda di setiap sumber, tapi jumlahnya sangatlah banyak dibandingkan Jepang mulai dari korban jiwa, hingga jumlah kapal yang rusak ataupun tenggelam.

Cerita diatas menunjukkan bagaimana sebuah perang bisa diluar ekspektasi seseorang. Seseorang yang memerintahkan penyerangan yang berisiko, kemungkinan bisa bertemu dengan kemenangan yang tak terduga, dan kekalahan yang besar.

Sekian dulu cerita dari saya, terima kasih telah membaca thread ini. Semoga bermanfaat bagi agan, dan sista.

Wassalammualaikum wr wb. 
Diubah oleh izhmashtomoe 05-04-2022 15:43
fachri15Avatar border
fachri15 memberi reputasi
1
738
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.