• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Awalnya Bermanfaat, Namun Ternyata Penemuan Ini Mengancam Kehidupan Manusia

palapanusaAvatar border
TS
palapanusa
Awalnya Bermanfaat, Namun Ternyata Penemuan Ini Mengancam Kehidupan Manusia
Hello GanSIs selamat beraktivitas dan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan untuk GanSis yang menjalankan. GanSis kali ini TS mau menyampaikan thread seru lagi nih, kali ini TS mau membahas mengenai penemuan yang awalnya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia namun, lambat laun barang ini ternyata menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia. Kira-kira GanSis tahu tidak apa yang akan kita bahas kali ini. Tapi kali ini TS akan bahas awal mula penemuan ini di temukan hingga menjadi barang yang sangat membantu kehidupan manusia pada awalnya, namun seiring dengan perkembangan zaman barang ini malah justru membuat masalah tersendiri bagi kehidupan manusia.



GanSis yang TS maksud bukanlah mengenai nuklir yang sudah jelas membahayakan kehidupan manusia, tapi penemuan ini merupakan sesuatu penemuan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Penemuan yang TS maksud adalah Plastik. Penemuan plastik ini awalnya dilakukan pada tahun 1869 oleh John Wesley Hyatt. Beliau ini berhasil menemukan bahan semi sintetis yang mampu mengurangi pemakaian bahan alam seperti tanduk, gading hewan ataupun tempurung kura-kura. Tahun 1907, Leo Backland bahkan menemukan bahan plastik sintetis yang sama sekali tidak membutuhkan bahan dari alam. Bahan bernama Bakelite ini, yang kemudian menjadi populer di Amerika Serikat yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan manufaktur dari berbagai alat karena sifatnya yang kuat, dan mudah dibentuk bahkan sebagai isolator yang baik.

Awal mula dimulainya revolusi plastik ini dimulai saat plastik mulai dilirik oleh berbagai perusahaan manufaktur sebagai salah satu penemuan yang bermanfaat. Selain mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk, Plastik sendiri memiliki biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan metal, baja dan yang lainnya. Salah satunya adalah Henry Ford, yang melihat plastik sebagai bahan yang bisa ia manfaatkan untuk memangkas biaya produksi mobil yang sedang ia jalani. Namun semua ini terhenti karena dimulainya Perang Dunia kedua. Perang Dunia Kedua memang seperti yang kita tahu meletus saat Jerman menginvasi Polandia di tahun 1939. Namun hal ini tidak menghentikan pemanfaatan plastik ini sendiri. Bahkan Plastik menjadi salah satu bahan subtitusi terpenting manusia dalam menciptakan peralatan perangnya. Terlebih, krisis Sumber daya alam seperti metal, baja dan alumunium hingga karet yang dibutuhan dalam jumlah besar akan sulit terpenuhi. Namun yang pasti plastik mengambil peran besar dalam kemenangan sekutu kala itu.


Potret Leo Bekalite. Sumber Gambar

Pasca Perang Dunia Kedua membuat plastik menjadi bahan utama industri dan manufaktur dalam memproduksi berbagai produk. Sebut saja botol plastik pada minuman-minuman kemasan, TV dan alat elektronik rumah tangga, Kondom, hingga sang icon dari plastik ini sendiri yakni Kantong Plastik. Sayangnya keberadaan plastik yang sangat melekat bagi manusia ini memulai babak baru dimana manusia kini harus berperang melawan sifat plastik itu sendiri yang tidak bisa dihancurkan, yang mengankibatkan munculnya dampak-dampak pada lingkungan. Duniapun mulai sadar akan dampak bahayanya plastik ini sejak 1980. Dimana setiap tahun, limbah plastik bertambah hingga puluhan juta ton tanpa tahu bahaimana cara membuangnya. Plastik tidak seperti bahan organik yang dapat terurai.



Plastik sendiri butuh waktu sekitar 450 tahun untuk menguraikan 1 sampah plastik dan sejak 1995-2015, sudah terdapat 7,8 Milyar ton sampah plastik yang tersebar diseluruh penjuru bumi termasuk dilaut dan samudra. Walau begitu, memang plastik tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan kita, karena semuanya telah menggunakan plastik seperti contohnya Handphone, alat transportasi hingga alat kesehatan sendiri menggunakan bahan dari Plastik. Jadi bisa dikatakan Platik ini sangat melekat dalam kehidupan manusia. Namun di Era modern dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat para ilmuan dan peneliti menemukan bahan baku plastik yang dibuat secara organik dan mampu terurai contohnya plastik dari singkong yang ramah lingkungan, namun masih banyak kekurangan dalam pengembangan plastik yang ramah lingkungan.

Intinya disetiap penemuan pasti akan ada pro dan kontra yang memang sudah alamiah dan hukum alam jika ada pro dan kontra namun, menanggapi pro kontra ini haruslah bijak dan setiap penemuan harus memikirkan bagaimana akhir dari penemuan yang ditemukan oleh peneliti dapat digunakan dengan baik dan pengelolaan pasca pemakaian juga harus dipikirkan agar penemuan tersebut bisa berkelanjutan dan ramah lingkungan. Baiklah sekiat thread TS kali ini semoga thread ini bermanfaat ya GanSis TS akhiri thread kali ini terimakasih dan sampai jumpa di thread lainnya.

emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan Referensi:

 

SwararuriAvatar border
doyantogepasarAvatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.2K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.