farij90Avatar border
TS
OWNER
farij90
kisah sahabat Nabi- mati sambil menggenggam surat dari rasul
 pada tahun 1353 Hizriyah, seorang hamba Allah sekaligus seorang syaikh pembingbing yang sangat di  hormati (Maulana Muhammad Ilyas rahmatullah 'alaih), telah menyuruh seorang 'Ulama agar menulis sebuah kitab yang ber isi tentang kisah para sahabat nabi radiyallahu 'anhum dan tentang keteguhan agama para istri dan anak anak parasahabat dan tentang kisah kisah orang orang shalih.

kisah perjanjian hudaibiyah dan kisah sayyidina Abu jandal dan Sayyidina Abu Bashir Radiyallahu 'anhum

     Pada tahun ke enam Hijriyah, Baginda Nabi shallallahu 'alihi wasallam pergi ke makkah untuk menunaikan umrah. mendengar berita itu, orang-orang kafir makkah merasa terhina. mereka berencana menghalangi perjalanan Baginda Nabi di suatu tempat yang bernama Hudaibiyah. ketika itu, Baginda Nabi berangkat bersama para shabat. mereka adalah orang-orang yang merasabangga jika dapat mengorbankan jiwa raga mereka untuk Baginda Nabi dan siap berperang.

    Namun demikian, demi kebaikan penduduk Makkah, Baginda Nabi tidakmenginginkan perang. Beliau justru berusaha mengadakan perjanjian damai dengan mereka. Sebenarnya pada sa'at itu para sahabat sudah siap ber perang sampai titik darah penghabisan, tetapi Baginda Nabi tetap memperhatikan kemaslahatan penduduk Makkah dan menerima syarat syarat perdamaian yang mereka ajukan. 

   Sebenar nya para shabat sangat berat menerima syarat-syarat perjanjian damai yang berat sebelah ini. Tetapi mereka tidak dapat berbuat apa pun atas keputusan Baginda Nabi , karena mereka telah menyerahkan jiwa raga mereka untuk menaati beliau. Oleh karena itu seorang yang terkenal pemberani seperti sayyidina Umar radiyallahu anhu harus menahan diri dan taat terhadap keputusan ini.

  Di antara syarat-syarat perjanjian yang di sepakati adalah orang-orang kafir makkah yang masuk islam sejak masa perjanjian tersebut dan berhijrah ke madinah hendak nya di kembalikan ke makkah. sedangkan orang orang kafir makkah hendaknya di kembalikan ke makkah. sedangkan orang orang islam Madinah yang melarikan diri ke Makkah dalam keadaan murtad tidak di kembalikan ke Madinah.

   Belum selesai perjanjian itu di tulis, seorang shabat bernama Abu jandal Radiyallahu anhu, yang telah di tahan, di siksa, dan di rantai oleh kaum kafir karena ke islaman nya, mendatangi kaum muslimin dengan jatuh bangun. ia berharap dapat bergabung dengan kaum muslimin dan bebas dari musibah yang di alami nya. Ayah nya yang bernama Suhail, yang ketika itu belum masuk islam (dia masuk islam pada penaklukan Makkah dan sebagai wakil orang kafir dalam perjanjian Damai Hudaibiyah) menampar anak nya dan memaksa membawa kembali ke makkah. baginda Nabi bersabda, "Surat perjanjian Damai belum selesai di tulis ! Atas dasar apa  ia di kembalikan? Akan tetapi, Suhail terus memaksa. Baginda Nabi berkata kepada Suhail, "Aku minta agar satu orang ini di serahkan pada ku!" tetapi mereka tetap menolak. Sayyidina Abu jandal berkata kepada kaum muslimin, "Aku datang sebagai orang islam, banyak penderitaan yang telah aku alami. Namun sayang, sekarang aku akan di kembalikan." hanya Allah sajalah yang mengetahui bagai mana kesedihan para sahabat ketika itu. Atas nasihat Baginda Nabi , Sayyidina Abu jandal bersedia kembali ke Makkah. Baginda Nabi berusaha menghibur hati nya dan menyuruh nya agar bersabar. Beliau bersabda, "dalam waktu dekat, Allah akan memberikan jalan keluar bagi mu."

    Setelah surat perjanjian Damai itu di sepakati dan baginda Nabi kembali ke madinah.  seorang yang bernama Abu Bashir masuk islam dan pergi ke madinah. kaum kafir mengutus dua orang sahabat untuk membawa nya kembaki ke Makkah. sesuai dengan perjanjian, Baginda Nabi mengembalikan Sayyidina Abu Bashir Radiyallahu 'anhu. Sayyidina Abu Bashir pun memohon kepada Baginda Nabi , "Ya Rasulallah, aku datang setelah masuk islam, namun engkau mengembalikan aku kedalam cengkraman orang-orang kafir." Baginda Nabi menasihati nya agar bersabar, lalu, beliau bersabda," Insya Allah, sebentar lagi Allah akan memberikan jalan keluar untukmu. "Akhirnya Sayyidina Abu Bashir di kembalikan ke makkah bersama kedua utusan tadi.

     Di tengah perjalanan, Sayyidina Abu Bashir berkata kepada salah seorang dari kedua orang utusan tadi ,"Hai kawan, pedang mu bagus sekali." Merasa pedang nya di puji, orang itu dengan bangga mengeluarkan pedang nya, "Ya, Saya telah menebas banyak orang dengan pedang ini." Sambil berkata demikian, ia memberikan pedang nya kepada Sayyidina Abu Bashir. begitu berada di tangan nya, Sayyidina Abu Bashir langsung menebaskan pedang itu kepada pemilik nya. ketika orang kafir melihat teman nya tewa, ia berkata, "Sekarang giliran saya." ia pun langsung melarikan diri ke madinah. setibanya di hadapan Baginda Nabi, dia berkata, "temanku telah di bunuh dan kini giliran ku." Saat itu Sayyidina Abu Bashir pun tiba di hadapan Baginda Nabi , ia berkata, "Ya Rasulallah , Engkau telah memenuhi janji mu dengan mereka, dan aku pun telah di pulangkan. Namun, aku tidak memiliki janji apapun yang menjadi tanggung jawb ku terhadap mereka. ku lakukan semua ini karena mereka berusaha mencabut agama dari diri ku." Baginda Nabi menjawab." ini penyulut api peperangan ! seandai nya ada yang membantu."

    Dari sabda itu, Sayyidina Abu Bashir memahami bahwa jika ada kaum kafir yang memintanya kembali, maka ia akan di kembalikan lagi kepada mereka. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat di pantai. Berita ini di ketahui oleh orang-orang islam yang ada di makkah. Sayyidina Abu jandal, yang telah di ceritakan dalam kisah sebelum nya, secara semunyi-sembunyi melarikan diri dan bergabung dengan Sayyidina Abu Bashir. Demikian pula orang-orang yang telah masuk islam, banyak yang bergabung dengan Sayyidina Abu Bashir Radiyallahu 'anhu.

     Dalam beberapa hari, mereka menjadi sebuah rombongan kecil. Mereka sampai di sebuah padang yang di dalam nya tidak ada makanan atau kebun sedikitpun, juga tidak ada penduduk. Hanya Allah yang mengetahui keadaamn mereka. Mereka mencegat perjalanan orang-orang Dzalim yang ke dzaliman nya telah membuat mereka melarikan diri. jika ada kafilah yang melewati tempat tersebut, mereka akan menghadang dan menyerang nya.

    Kaum kafir di Makkah pun merasa prihatin, sehingga mereka terpaksa mengutus seseorang untuk menjumpai Baginda Nabi dan merayu nya atas nama Allah dan kekeluargaan. Orang itu berkats, "Tolong panggilah mereka kemari, agar mereka masuk dalam perjanjian dan prjalanan kafilah-kafilah kami menjadi terbuka kembali." Tertulis dalam sejarah, ketika surat Baginda Nabi sampai kepada mereka, Sayyidina Abu Bashir sedang dalam sakarotul maut. Dia wafat ketika menggenggam surat Baginda Nabi. (H.R.Bukhari, dari kitab Fathul Barri)

Faidah

 

faidah dari kisah para sahabat Nabi ini "apabila seseorang berpegang teguh dengan agama nya, dengan syarat agama nya benar, maka kekuatan apapun tidak akan dapat melepaskan agama yang ada pada diri nya. Allah subhanahu wata'ala berjanji akan menolong setiap muslim, dengan syarat ia benar-benar muslim.

itulah penjelasan singkat kisah perjanjian damai  Hudaibiyah dan kisah Sayyidina Abu jandal dan Sayyidina Abu Bashir.
baca hasiat asmaulhusna



Diubah oleh farij90 26-06-2022 01:55
0
542
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
kumpulan Doa Doa
kumpulan Doa Doa
29Thread397Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.