pienduttAvatar border
TS
piendutt
( Cerita Mistis ) Diteror Sundel Bolong


Diteror Sundel Bolong

Part 1. Lahirnya Brian Bagaskara





Tahun 1995.

Malam itu hujan lebat disertai petir yang menyambar beberapa kali, terlihat seseorang sedang mencangkul tanah perkuburan. Ia menaruh sesuatu di samping sosok tubuh yang terbalut kain kafan, lalu orang itu menutup kembali lubang yang telah dibuat tadi dan pergi berlalu di tengah kegelapan malam.

***

Oekkkkk, oekkkkk!! 

Suara bayi yang badannya masih berlumuran darah terdengar sangat keras. Bayi itu seperti mengatakan kepada seluruh dunia bahwa ia telah lahir. Seorang wanita sedang mengatur napasnya yang terengah-engah.

“Alhamdulillah. Bayinya sehat, Bu. Selamat Ibu mendapatkan anak lelaki yang sangat tampan,” ujar dukun beranak tersebut.

“Terima kasih, Nyai. Tanpa Anda bayi ini tidak akan lahir ke dunia,” ujar wanita yang baru saja melahirkan bayinya itu.

“Berilah susu pada bayimu ini, aku akan mengurus ari-arinya,” ujar Nyai Suti lalu membawa sebongkah daging beserta usus yang masih berlumuran darah ke dapur.

Wanita itu menaruh ari-ari bayi tadi di atas daun pisang. Sebenarnya ingin langsung dicuci olehnya, tetapi seorang pria dari dalam rumah datang dan memanggilnya.

“Nyai, istri saya memanggil,” ujar seorang pria separuh baya.

“Iya, sebentar, ya?” sahut Nyai Suti dan meninggalkan ari-ari itu, lalu kembali masuk menemui wanita yang baru melahirkan tadi.

“Nyai, bisakah Anda ikut memberikan nama pada anak saya ini?” pinta wanita yang sedang menggendong bayinya tersebut.

“Baiklah, kuberi nama anak ini Brian Bagaskara,” sahut Nyai Suti.

“Terima kasih, Nyai. Itu nama yang sangat bagus,” ujar suami-istri itu merasa senang.

Akhirnya setelah memberi nama. Nyai Suti kembali ke dapur untuk mencuci ari-ari yang ditinggalkan tadi. Namun, apa yang dia lihat. Segumpal darah dan usus itu sudah tidak ada di atas meja.

Terdengar suara erangan dari pinggir pintu dapur yang berbahan dasar batu bata. Nyai Suti penasaran dan melangkah untuk melihat ke arah suara tersebut. Betapa kagetnya dia melihat sesosok wanita berbaju putih sedang menyantap ari-ari itu dengan lahap.

“Arghhhhhhh,” teriak Nyai Suti karena ketakutan.

Nyai Suti segera berlari dan meminta bantuan dari orang-orang sekitar.  Para warga langsung datang ke rumah tersebut. Saat para warga masuk ke rumah yang cukup mewah itu, terlihat kedua orang tua bayi tersebut sudah mati di tangan Sundel Bolong. Sosok itu juga sedang menggendong bayi yang baru lahir tadi.

Sundel Bolong segera menggigit tubuh bayi itu menggunakan taringnya. Bayi itu menangis karena kesakitan.

“Hentikan itu!” teriak Ustadz Yusuf.

Sosok itu berhenti menggigit dan menatap ke pria yang berteriak tadi. Matanya merah padam dengan darah yang mengalir di seluruh mulutnya, lidahnya terlihat panjang menjuntai. Orang-orang ikut merinding melihat penampakan sosok Sundel Bolong tersebut.

Ustadz Yusuf membaca doa hingga membuat sosok itu kepanasan lalu melemparkan bayi yang ia genggam. Beruntungnya, para warga bisa menangkap bayi tersebut agar tidak jatuh ke lantai. 

Sundel Bolong itu merangkak ke atas dinding dan menatap kerumunan orang yang berada di belakang Ustadz Yusuf. Matanya ingin sekali menerkam mereka semua. Namun, pria itu bukan tandingannya. Ia mengerang dan membuat beberapa benda di ruangan itu beterbangan.

Ustadz Yusuf kembali membaca doa. “Allahu Akbar!” teriaknya membuat suasana kembali diam.

Sosok itu akhirnya terbang melewati atap rumah dan menghilang begitu saja.

“Khi, hi, hi, hi.”  Suara tawanya masih menggelegar dan membuat semua orang ikut merinding.

Semua warga langsung memukul kentongan dan berteriak-teriak agar Sundel Bolong itu benar-benar pergi dari desa mereka, kemudian sosok wanita yang berambut panjang itu akhirnya lenyap masuk ke hutan. 

Bayi yang terluka parah karena gigitan Sundel Bolong tadi segera dilarikan ke rumah sakit, untunglah lukanya tidak seberapa. Namun, karena bayi itu digigit Sundel Bolong, ia tidak akan bisa hidup normal seperti manusia biasa. Ustadz Yusuf berusaha menyalurkan tenaga dalamnya untuk membantu bayi yang malang tersebut.

Kini bayi itu diasuh oleh Nyai Sutinah yang saat itu sudah memiliki satu anak lelaki. Namun, saat Brian berumur lima tahun. Bocah itu sering kesurupan dan selalu ingin tidur di kuburan. Maka dengan terpaksa, Brian dibawa oleh Ustadz Yusuf dan harus tinggal di pondok pesantren.  

Tahun 2020.

Seorang wanita tua sedang membuat sarapan di dapur. Ia membuka tutup rice cooker dan aroma nasi kuning tercium wangi dari sana, kemudian ia menggoreng telur dan juga ayam.

“Pasti si Vita bakal suka sama makanan ini,” gumam Sutinah seraya tersenyum.

Ia menata semua piring lauk di atas meja, kemudian beranjak ke lantai atas untuk memanggil anaknya. Tiba-tiba, sekelebat bayangan baru saja melewatinya. 

“Apa itu,” gumamnya dan berbalik. Namun, tak melihat apa pun.

Ia mulai menaiki tangga lagi, mendadak sesosok wanita yang wajahnya berlumuran darah sudah berdiri tepat di hadapannya. 

“Arghhhh?!” Sutinah berbalik dan menuruni tangga. Namun, sosok itu sudah terlihat di bawah kakinya dan merangkak naik.

Hingga akhirnya sosok itu menarik kaki Sutinah dan membuat tubuhnya terjatuh bergulingan di tangga, kepalanya langsung terbentur lantai dan darah mulai keluar dari kepala wanita tua itu.

Wiung, wiung, wiung!!

Ambulans segera datang, kemudian Sutinah segera dibawa ke rumah sakit dan harus dirawat di sana. Vita anak dari Sutinah, gadis remaja yang baru bersekolah SMA, langsung memberitahukan kepada kedua kakaknya tentang keadaan yang menimpa ibunya.

***

Sebuah mobil berwarna biru terlihat melintasi jalan yang berkerikil. Mobil itu bergoyang-goyang membuat para penumpangnya harus berpegangan dengan erat.

“Ma, pegangan yang erat, ya? Sebentar lagi sampai, kok,” ujar pria yang bernama Dion itu sembari menyetir.

“Iya, Pa,” sahut Lilis, istrinya.

Wanita yang sedang hamil empat bulanan itu menatap ke bangku belakang, nampak gadis cilik berumur empat tahunan yang sedang bermain boneka Barbie kesukaannya.

“Lily nggak ngantuk, Sayang?” tanya Lilis pada anak pertamanya itu.

“Enggak, Ma. Belum nyampe juga, ya? Lily kangen sama Oma,” jawab Lily.

“Sebentar lagi, kok. Tuh, tinggal belok di depan,” sahut Dion.

Lily tersenyum manis sembari menyimpan boneka Barbie-nya ke dalam tas. 

Sampailah mobil itu di depan sebuah rumah berlantai dua yang cukup mewah. Namun, terlihat sepi karena hanya ditinggali oleh Vita dan ibunya. Ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan mobil saat Vita masih di dalam kandungan. Dion keluar lalu mengambil koper serta barang lain di bagasi belakang mobil, sedangkan Lilis membantu anaknya untuk keluar dari mobil.

“Assalamualaikum,” sapa Lilis dan Lily di depan rumah besar itu.

“Wa’alaikumsalam,” sahut Vita sembari berjalan keluar.

“Lily!” teriaknya lalu segera memeluk serta mencubit kedua pipi keponakannya itu.

“Kak Vita. Sakit tahu,” rengek gadis cilik tersebut.

Mereka semua pun tertawa. Dion membawa barang-barang itu masuk ke rumah.

“Mbak Lilis, gimana kabarnya?” tanya Vita.

“Baik, kok. Vit,” sahut wanita itu seraya tersenyum.

“Aku bawa ini masuk ke kamar dulu, ya?” ujar Dion.

“Sini, Mas. Aku bantuin,” sahut Vita seraya membantu membawa barang itu.

Lilis dan Lily berkeliling di dalam rumah sambil melihat-lihat lukisan dan juga kaligrafi yang tergantung di dinding.

Bersambung.


Penulis : @piendutt
Sumber : opini pribadi



Part selanjutnya di kolom komentar

Part 2. Sebuah Keluarga
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...0db337e9482e1b

Part 3. Kepulangan Brian
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...410f3c66280833

Part 4. Kebencian
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...cfbe56b63b3e57

Part 5. Perkenalan
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...9fa90b426865a7

Part 6. Mulai Dihantui
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...838446bb1f6ffd

Part 7. Selalu Diikuti
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...271e66a912be76

Part 8. Kematian sang Ibu
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...47a828276d6483

Part 9. Keanehan
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...59b64ef021f44c

Part 10. Diteror
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...0fa52160787d21

Part 11. Belum Berakhir
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...250d42452241bb

Part 12. Salat Berjamaah
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...02f272ba4a3798

Part 13. Menghantui Dinda
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...91af22b8668f4c

Part 14. Melamar Dinda
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...62c61c153167a5

Part 15. Kematian Harun
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...829764153266df

Part 16. Menginap di Rumah Brian
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...393c4e2340e163

Part 17. Melihat Masa Lalu
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...adf442f528abff

Part 18. Ditargetkan
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...825b4acf464b34

Part 19. Menukar Nyawa
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...76a7651363d87f

Part 20. Dibalas dengan Nyawa
https://www.kaskus.co.id/show_post/6...bafd0ce1443d8e

Part 21. Spesial Part
Diubah oleh piendutt 22-07-2022 12:34
smersh64Avatar border
similikiti975Avatar border
terbitcomytAvatar border
terbitcomyt dan 30 lainnya memberi reputasi
29
16K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.