Agan sudah tahu, bahwa  hadirnya Indonesia Crypto Consumer Association (ICCA) menjadi landasan kepada para investor sekaligus mempersempit pelaku bermodus penipuan trading (ilegal).

Mengingat, saat ini pasar kripto Indonesia sudah dicatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Pada level global, Indonesia di posisi 30.



Menurut data dari lembaga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Mencatatkan sepanjang tahun 2021, akumulasi nilai transaksi aset kripto juga terus tumbuh hingga mencapai Rp 859,45 triliun dengan nilai transaksi rata-rata per hari mencapai Rp 2,3 triliun.

Dengan daya saing yang diprediksikan akan terus meningkat dalam jangka panjang jika dibandingkan dengan  pasar modal yang baru mencatatkan jumlahnya masih di kisaran Rp 363,3 triliun.





Dengan demikian, tentu ini menjadikannya berbeda dengan cara kerja internet yang selama ini digunakan. Dan disebut Penemuan Terbesar Pasca Internet.

Kekurangan Internet saat ini adalah banyaknya aplikasi yang bersifat sentralisasi, dimana ketika satu server down, masyarakat tidak bisa lagi menggunakannya.

Sedangkan Teknologi Blockchain hadir  untuk merevolusi perkembangan teknologi  ke dunia yang lebih modern dengan sistem kerja yang lebih cepat, transparan, dan efisien tanpa perlu bergantung pada server yang tersentralisasi.



Pengunaan teknologi Blockchain bersifat peer-to-peer, dalam artian, transfer  sebuah data  pesan, uang, atau informasi penting dapat dipindahkan dari satu pengguna ke pengguna yang lain tanpa bantuan pihak ketiga untuk memprosesnya.(*)



Agan / Sista memahami seputasr informasi teknologi Kripto,   atau agan ingin bertanya seputar teknologi blockchain? yuk bagikan pengalaman gansis dengan kaskuser komunitas Kripto Indonesia/:shakehand2/