Kalua muda itu biasa, sebut saja kaula ego tertanam dari hatinya "apabila di sakiti sekali maka tertutup lah mintu maaf" aihhhhh. Dan fakta nya On 2 jam yang lalu tapi cht ku berbulan bulan tak dibukanyah.

Aku menggap salah dalam tingkah dalam berkata dan mempertanggung jawabkan dengan tulus yaitu tidak lain dan tidak bukan "minta maaf" kepadanya dan setidak nya beri aku senyum walau 1 menit.

Bak pikir positif diriku merasa cht yang lampau itu tertutup cht baru, dan sudah kesekian kalinya chat permohonan itu terabaikan, mending kata "ditolak" dari pada terabaikan. Menjauh, menjadi andalan nya kala ngambek, uluh² ingin sekali ku cubit hidung nya kala lampau masih bersinergi dengan hati.

Siapa diriku? Diri ini yang mampu membuat hatinya yang lunak menjadi beku, dulu si saik yakan tapi sekarang acuh tak acuh, hiahhhh bakul. 1 pinta ku sebelum bulan ramadhan tiba.

Aku tak butuh bertemu disetiap saat nya dan terpaksa, tak butuh kau datang untuk berjumpa, tak butuh salam untuk sekedar nyapa, yang kubutuh kau memaafkan ku dan please senyum kembali walau itu tak semanis kemarin.

Terlalu puitis jika tulisan ini ku taruh dilaman Kaskus ku, tapi izinkan ku bercerita dari setengah storry yang pernah ada dan membekas.

Jangan kau tutup melainkan kau buka, jangan dipersulit kalau bisa dipermudah, jangan di tunda kalau bisa sekarang, mau ku yang mudah mudahan di Kabul oleh tuhan yang mampu membuka balikan hati.

Hati mu masih darah, detak mu masih getar bukan dering, darah mu masih merah belum hitam, maka percayalah kau adalah kembaran ku yang tervonis dari lidah para sekitar, kau ku jaga!!!

sumber gambar: google