Jutaan story menagih janji kala lisan berkata "Nanti kita akan bertemu kembali" di setiap kesempatan terlontar dan jelas.

Hati berpihak namun kaki bertolak belakang atas apa yang nanti akan terwujud dari buah kata "Nostalgia" secangkir temani tawa dan asap mewarnai kala duduk bersama.

Terkurung kehampaan tercabik ketidak semangatan arti kata "Semangat ku mulai runtuh" Ajakan serta support nya tak lagi ku dengar, tingkah lucu tak lagi di rasa karna, mulut jahat ini telah melukai hatinya. Maafkeun!!!

Kemana akan kucari, dimna akan ku temui???? Orang seperti mu jika ada 2tau10 pasti ku gapai satu, untuk memberi sedikit tersenyum dalam hidupku. Gugur karna musim tertimpa angin terasa dingin tapi, kan ku terjang kala ku bersama mu.

Aku tak butuh uluran tangan, kaki tangan ku masih dua dan kompak mengikuti plan. Yang ku butuh support dan selalu mengerti bukan ucapan ini yang selalu di argumentasi tanpa melihat toleransi.

Terasa pincang karna rasa, terbentur beban terasa sakit, tenaga masih ada namun lupa digunakan untuk apa.

Tangkai kecil sangat berarti, surfive hidup selalu diUpdate tapi semua terasa sia ketika kau di sebrang bukan mendekat malah membuang muka lalu pergi dan menjauh.

2 kali sampe 5 kali berharap kembali, balas nya 10 kali berlalu pergi. Bagai "musuh" jangankan mendekat melihat nya saja sudah malas, pikirnya.

Tangan dilatih, tenaga di cas, gerakan di ingat berharap sedikit darah dari hidung agar kau mengerti! Namun semua itu sirnah usai story kecil teringat kembali dan menyesal.

Harus apa? Jelaskan! Dengan cara apa aku meminta maaf dan kembali, tangan ini terlalu pengecut untuk orang yang potonya selalu terpampang diprofil wa. Salam dari Baba!!!

sumber gambar : google