Indonesia dengan status negara berpenduduk muslim terbesar dunia sejatinya potensial untuk menjadi motor bagi pengembangan produk halal dunia. Apalagi saat ini dengan naungan ekonomi syariah serta industri halal yang sudah berjalan, pertumbuhannya menarik secara global.

Pemerintah sendiri sejak jauh hari telah menyadarinya dan telah menyiapkan sejumlah perangkat dan regulasi. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dalam negeri. Untuk tahun 2022 ini saja, sejumlah  bauran kebijakan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah telah dikeluarkan pemerintah. Salah satunya adalah dengan pemberian stimulus  pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan ekosistem halal value chain terutama sektor pertanian yang terintegrasi, kuliner halal, dan fashion muslim.

Langkah-langkah  yang telah diambil  pemerintah itu adalah jawaban atas menariknya pertumbuhan secara global ekonomi syariah dan industri halal Indonesia, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tak cuma itu,  percepatan juga akan dilakukan dalam bentuk percepatan perluasan implementasi halal assurance system sebagai percepatan sertifikasi halal pelaku UMK, perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS), penerapan pembiayaan kreatif syariah, serta implementasi layanan syariah BP JAMSOSTEK.

Semua itu adalah bagian dari gerak besar Ekonomi dalam negeri yang  mampu bertahan dan pulih dalam waktu singkat setelah deraan pandemi covid-19.Apalagi perbaikan di berbagai sektor utama pada awal tahun 2022 terus membaik pada sisi permintaan dan pertumbuhan pada aspek ketersediaan.

Selain itu, berlanjutnya kenaikan pada  Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turut menjadi indikator bahwa kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi kian pulih. Gambaran  tersebut dikatakan oleh IMF dalam bentuk prediksi pertumbuhan global yang dipatok pada angka 4,4 persen. Sementara ekonomi Indonesia tahun ini yang akan tumbuh di kisaran 5,2% (yoy). Ini menjadi petunjuk dimana menurut berbagai lembaga internasional, ekonomi Indonesia cukup resilient terhadap tekanan global.

Angka-angka tersebut sejatinya bisa menjadi modal lain bagi ekonomi syariah dan halal Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Tak hanya di kawasan regional, namun tingkat dunia. Selain karena potensi pasar yang sangat besar, potensi SDM dan SDA yang dimiliki juga tak kalah kuat untuk tidak sekedar menjadi pemain di rumah sendiri.

Sekarang, tinggal kesiapan dan kesadaran masyarakat khususnya para pelaku usaha ini memanfaatkan momentum yang ada, karena pemerintah sendiri juga sudah membukakan kesempatan tersebut lewat kekuasaa yang dimiliki..