Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jongos.widodoAvatar border
TS
jongos.widodo
Trending Indonesia 1958, Peristiwa Perang Saudara yang Dihasut AS Lewat CIA
Judul kepanjangan, judul asli: "Trending 'Indonesia 1958', Peristiwa Perang Saudara di Nusantara yang Dihasut AS Lewat CIA"

Jakarta - Jagat media sosial diramikan dengan tagar 'Indonesia 1958' setelah sebuah banner supporter sepakbola Serbia Red Star Belgrade saat laga Liga Eropa melawan Rangers. Foto tersebut mencantumkan nama beberapa negara yang diporak-porandakan AS, termasuk Indonesia yang terjadi 1958 silam lewat peristiwa perang saudara antara pemerintah pusat dengan Permesta.

"Penggemar Club Sepak Bola Serbia "Crvena Zvezda" mengangkat spanduk pada pertandingan Liga Europa yang mencantumkan serangan AS ke negara-negara asing dan mengatakan: "Yang kami katakan hanyalah memberi dunia kesempatan," begitu tulisannya.

Sebenarnya apa yang terjadi saat itu? Tentu saja, sebuah peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Lantaran perang saudara di Indonesia saat itu terjadi antara pemerintahan pusat melawan Permesta/PPRI.

Permesta adalah Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta, sebuah gerakan militer di Indonesia yang dideklarasikan oleh pemimpin militer dan sipil Indonesia bagian timur pada tanggal 2 Maret 1957.

Pada tanggal 15 Februari 1958, sebuah Dewan Perjuangan di Padang mengumumkan terbentuknya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Sumber alasan perang saudara

Mengutip Wikipedia, pemberontakan PRRI di barat dan Permesta di timur menumbuhkan berbagai macam alasan. Utamanya bahwa kelompok etnis tertentu di Sulawesi dan Sumatra Tengah waktu itu merasa bahwa kebijakan pemerintahan dari Jakarta stagnan pada pemenuhan ekonomi lokal mereka saja, di mana dalam gilirannya membatasi setiap kesempatan bagi pengembangan daerah regional lainnya.

Juga ada rasa kebencian terhadap kelompok suku Jawa, yang merupakan suku dengan jumlah terbanyak dan berpengaruh dalam negara kesatuan Indonesia yang baru saja terbentuk. Ketidakseimbangan terjadi karena ajang politik Indonesia terpusat di pulau Jawa, sedangkan sumber-sumber perekonomian negara lebih banyak berasal dari pulau-pulau lain.

Efeknya konflik ini sedikit menyoal pikiran tentang pemisahan diri dari negara Indonesia, tetapi lebih menitikberatkan tentang pembagian kekuatan politik dan ekonomi yang lebih adil di Indonesia.

Pemberontakan ini mendapat dukungan Amerika Serikat melalui agensi mata-mata mereka. CIA memberi banyak senjata kepada PRRI sampai bingung siapa yang akan menggunakannya. Direkrutlah segala macam orang.

Pengiriman persenjataan yang dilakukan lewat laut berupa senjata ringan, granat tangan, amunisi, dan senjata multikru. Namun dukungan CIA yang lebih besar terlihat dengan pengiriman pesawat-pesawat yang membentuk angkatan udara Permesta dinamakan Angkatan Udara Revolusioner (AUREV).

Pesawat-pesawat yang dikirim adalah 15 buah pesawat bomber Douglas A-26 Invader dan pesawat petarung North American P-51 Mustang. Tidak hanya pesawat saja yang dikirim, tapi juga pilot, mekanik, persenjataan pesawat, dan suku-suku cadang.

Pertempuran sengit: Auri vs AUREV.
Pada tanggal 22 Februari 1958 jam 08.15, dua pesawat pembom B-25 Mitchell dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) melakukan pemboman dengan sasaran stasiun radio.

Serangan-serangan AUREV juga sempat dilancarkan di berbagai daerah di Indonesia. Ada beberapa operasi yang dilaksanakan para pemberontak saat itu.

Arus keberhasilan Permesta mulai terhenti pada pertengahan Mei 1958 setelah beredar kabar bila Allen Pope, seorang agensi CIA tertangkap oleh TNI pada saat itu. Setelah ditangkap, CIA menarik aset mereka dari beberapa wilayah.

Tak hanya itu, perlawanan Permesta kemudian berkurang lantaran terjadi keretakan sesama kubu mereka.

Pertempuran mereda, Permesta kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Kelompok Permesta pertama yang menjawab seruan untuk menghentikan perlawanan bukanlah pasukan di bawah pimpinan Somba melainkan pasukan di bawah pimpinan Laurens Saerang yang pada waktu itu adalah Kepala Daerah Minahasa serta pemimpin Brigade Manguni.

Pada tanggal 15 Februari 1961 di Langowan, dilaksanakan sebuah apel untuk menandakan kembalinya Brigade Manguni dan kelompok-kelompok Permesta lainnya yang berada di bawah pimpinan Saerang. Apel tersebut dihadiri Panglima Kodam XIII/Merdeka Kolonel Sunandar Priyosudarmo dan Wakil KASAD Mayjen Ahmad Yani.

Pasukan lain yang turut menyerahkan diri pada hari itu ada PWP dan orang-orang dari lima basis gerilya di daerah Kakas dan Langowan. Beberapa pasukan lain yang menyerah dan kemudian mendapatkan amnesti pada 1961.

https://www.indozone.id/amp/4Wskllm/...t-as-lewat-cia

Disatu sisi dunia menilai amerika kejam, tapi disisi lain kenapa pengaruh amerika bisa sampai ke ujung dunia? Ada apa dengan amerika? Mengapa negara ini bisa membuat kekacauan di negara lain?
scorpiolamaAvatar border
accretia8Avatar border
redricesAvatar border
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.