Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ukurdanujiAvatar border
TS
ukurdanuji
Ternyata Begini Proses Terbentuknya Batubara!



Batubara merupakan jenis batuan sedimen yang sangat mudah terbakar karena sekitar 50% hingga 70% volumenya terdiri dari bahan organik yang masuk dalam kategori material karbonat. Bahan utama penyusun batubara yaitu kulit pohon, struktur kayu, daun, spora, damar, polen, akar, dan lainnya. Pada proses pembentukan batubara, bahan-bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat dekomposisi atau pembusukan sehingga terjadi perubahan sifat kimia maupun fisik sebelum dan sesudah tertutup endapan organik lainnya.


Seperti yang kita ketahui, batubara memiliki proses pembentukan yang sangat lama, mulai dari puluhan hingga ratusan juta tahun, di bawah pengaruh kimia, fisika, ataupun pengaruh proses-proses geologi. Mengenai tempat terbentuknya batubara, terdapat 2 teori yang digunakan hingga saat ini, yaitu:







Teori Insitu

Teori pertama mengenai tempat terbentuknya batubara yaitu teori insitu yang menyatakan, bahwa bahan organik pembentuk lapisan batubara ketika mati dan belum mengalami proses transportasi oleh media angin ataupun air, segera tertutup oleh lapisan lain yaitu berupa sedimen kemudian akan mengalami proses coalification atau pembatubaraan.


Dengan kata lain, batubara terbentuk pada lokasi dimana tumbuhan atau pohon-pohon kuno tumbang yang berada di hutan basah atau rawa. Lalu, bahan organik tersebut mengalami proses sedimentasi dan akhirnya tertimbun oleh tanah atau batuan yang tererosi.


Untuk jenis batubara yang terbentuk dengan cara seperti ini, penyebarannya cukup luas dan merata. Selain itu, batubara yang terbentuk dari teori ini memiliki kualitas yang sangat baik karena kadar abunya sedikit.






Teori Drift

Menurut teori drift, bahan organik pembentuk batubara ini berasal dari tempat yang berbeda-beda dan telah mengalami proses transportasi oleh berbagai media. Misalnya tumbuhan yang telah mati lalu diangkut oleh air hingga akhirnya berkumpul pada sebuah cekungan.


Selanjutnya, pohon tersebut akan mengalami proses pembenaman pada cekungan tersebut dan tertimbun oleh tanah-tanah yang ikut hanyut oleh air. Dengan waktu yang cukup lama dan dipengaruhi oleh kondisi panas, kemudian terjadilah perubahan pada pohon tersebut dari fase penggambutan hingga fase pembatubaraan.


Jenis batubara yang terbentuk berdasarkan teori ini memiliki tingkat penyebaran yang relatif sedikit, namun tetap dapat dijumpai di tempat-tempat tertentu. Selain itu, kualitas untuk batubara yang dihasilkan dari teori ini terbilang kurang baik karena terdapat banyak material lain, selain material organik, yang ikut terangkut dan terbentuk menjadi batubara.



Quote:




OkutetAvatar border
Okutet memberi reputasi
1
722
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.