dok:istimewa kabid PDPP PB HMI

Himpunan Masiswa Islam angkat bicara terkait riak-riuk isu penundaan Pemilu yang dihembuskan oleh sejumlah elit politik beberapa hari lalu.

Hal ini dibicarakan langsung Ilham Fadli, Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan PB HMI. Ia mengatakan, secara organisatoris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam belum menunjukkan sikap dalam perdebatan penundaan Pemilu.

“ kita mengamati belakangan ini, beranda pemikiran publik di isi dengan perdebatan penundaan Pemilu 2024, dua poros pemikiran yang begitu kuat. Ada yang menyebutkan Kondisi ekonomi negara masih lemah, tentu belum ada pendanaan yang cukup untuk Pemilu, dan ada yang berlandaskan pada Konstitusi negara kita yang menghendaki kepemimpinan nasional hanya lima tahun masa bhakti. “ ungkapnya.

Dari wacana ini, Fadli mengaku, akan mengundang para pakar dan akademisi untuk membedah secara detail wacana penundaan Pemilu di Simposium Nasional yang mengambil tema “ masa depan politik dan demokrasi Indonesia ditengah Penundaan Pemilu 2024. “

flayer simposium nasional

“ Simposium Nasional ini sebagai langkah akademis untuk melihat lebih terang aspek-aspek Demokrasi dan Politik dari penundaan Pemilu 2024. Karena, kita tidak ingin proses penundaan Pemilu bisa mengancam Sistem demokrasi yang menghendaki Regenerasi Kepemimpinan Nasional, dan kita juga tidak Menginginkan Negara kita terbebani dengan dana Pemilu yang cukup fantastis menguras keuangan Negara. “ terangnya.

Simposium nasional yang akan digelar pekan depan, kata Fadli akan menyertai sikap Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada wacana penundaan Pemilu 2024.

“ setelah Simposium Nasional, sikap PB HMI akan diambil mau Pro Atau Kontra pada wacana Pendundaan Pemilu 2024. “ tutupnya.