Penulis produktif Tere Liye baru saja merilis serentak versi cetak 2 novel serial "Bumi", "Bibi Gill" dan "SagaraS" pada 21 Februari 2022. Sebenarnya E-Book "Bibi Gill sudah rilis lebih dulu pada 18 Agustus 2021. Dan saya sendiri sudah membeli dan membaca sejak tanggal tersebut.

Nah, kali ini saya akan memberikan review singkat novel "Bibi Gill" yang mungkin dibutuhkan bagi yang belum sempat membacanya. Seperti biasa, saya mulai dari identitas novel, blurb, review, kelebihan, kekurangan, dan pesan moral.


Identitas Novel
Judul: BIBI GILL (buku ke-12 dari serial "Bumi")
Terbit: 21 Februari 2022
Penulis: Darwis-Tere Liye
Halaman: 686 (e-book Gplay)
Genre: Fiksi-Aksi-Petualangan (dewasa-muda)


Blurb
Sejak kecil, hidupnya adalah tragedi!

Lahir di tempat yang hanya mengenal matahari 24 jam, sisanya gelap.

Kehilangan seluruh orang-orang yang sangat disayanginya, orang tua, adik-kakak, sahabat sejati, pasangan, anak, berkali-kali.

Gelap. Hitam. Dua sisi mengerikan.

Bagaimana dia menebus semuanya?

Bagaimana dia bisa menjadi petarung terkuat yang pernah ada. Sekali dia melepas teknik beku itu, bahkan Ceros, Si Tanpa Mahkota, bukan lawan setaranya.

Review
Dalam buku ini menceritakan kisah tentang tokoh Bibi Gill yang memiliki kepribadian ganda. Bibi Gill memiliki gen kutukan yang membuatnya harus bisa mengontrol kebahagiaan. Karena jika terlalu bahagia, maka kesedihan akan datang padanya.

Kemudian Bibi Gill berpetualang dengan Si Putih dan Pak Tua. Petualangan itu semata-mata untuk menghilangkan sisi kutukan dalam dirinya dan untuk membalaskan dendam atas kebahagian hidupnya yang selalu hilang.

Kelebihan
Saya paling suka dari cerita Tere Liye adalah sisi ilmu pengetahuan yang selalu diselipkan di dalamnya. Dan salah satu hal baru dan unik, Tere Liye menggambarkan karakter Bibi Gill yang memiliki dua kepribadian. Karena itu saya jadi lebih belajar tentang bedanya alter ego dan kepribadian ganda.

Kekurangan
Masih ada typo dalam novel karena memang e-book Bibi Gill adalah naskah asli dari penulis, belum disentuh editor. Salah dua typo yang saya temukan adalah kata "pendudumu" di halaman 215, seharusnya, "pendudukmu". Dan kata "mewawancariku" di halaman 320, seharusnya "mewawancaraiku".

Amanat
Dari novel ini saya belajar bahwa menjadi manusia harus bisa mengontrol diri. Karena pada dasarnya, tiap orang pasti memiliki dua sisi dalam dirinya. Hanya saja, kedua sisi baik dan buruk itu bisa dikontrol dan dipilih oleh diri kita masing-masing mau dominan ke mana.

Review lebih lengkap bisa nonton di sini, ya!