Menerima suruhan, ucapan nya menjadi kerjaan, menunjuk bagai raja semua hanya karna......... Dengan hasil yang tak sepadan. Tercucur disetiap kesempatanya. Lupa pungsi otak untuk apa.

Tenaga tenaga tenaga menjadi bekal untuk hidup hari esok, makan hari ini yang belum tentu besok atau lusa. Semetara sang atasan? Menggunakan jari agar pindah keringat nya ke keringat eksekutif.

Sang lapangan terbakar siang hingga senja datang memberi badan senyum, dan malam yang memanjakan dengan rasa dingin.

Beranda pemeran di penuhi ancaman, sebagian menyindir, sebagian menjanjikan sesuai apa yang tertata. Hingga pemeran putar otak dengan cukup kejam demi keseimbangan saku, untuk jajan hari esok dan selalu kenyang tiap saat.

Dirinya mampu membuat list tentang kesimbangan saku, 1 keinginan harus gols dengan 1000 manipulasi demi dream terkabulkan! Payah badan sang lapangan tugas berat tak henti, cuan besar yang dinanti menunggu kapan akan hal indah terjadi. Dengan jawaban "Kau harus pergi"

Sang pemecah berubah menjadi sang penghancur, jangankan untuk duduk berdiri selalu dimaki. Tertidur
Disuruh pergi, "angkat kaki dari sini!!!" bagai mana anak dan bini. Tuntutan mampu membuat nya tegak seperti tiang dan keras seperti baja, walau mental aslinya seperti oncom. Digeplak ngebul....

Hahh........... Bunyi bel dunia belum terdengar, sistem yang sama masih berlaku hanya karna cuan hari ini untuk hidup dihari esok.