Gelap hati ingin terang, manatap. Dalam sunyi dialog diri serasa evaluasi tentang redup nya lampau itu.

Tuntunan ku tatap dari kejauhan membawa sepocel cahaya, terdengar samar samar lantunan kata faedah dari lisan mentor. Dalil dibacakan otak terbuka walau hati sekeras baja. Terbukalah gerbang hikmah serasa lurus walau hidup beekelok, cemoohan telah terbungkus oleh kuat nya niat dari dalam.

Ringan langkah sesuai plan, berat langkah tempur dengan rasa nyaman dan baku hantam dengan ego. Untuk apa berkelahi dengan musuh yang visual nya terlihat, musuh kejam ku iyalah diriku ku sendiri yang tak mau mendengar kata berbau "nasehat"

1 langkah ringan kedepan, lalu dihidangkan rasa nyaman 1000 langkah kebelakang, stak tak bertahan, stabil kini punah, karna rayuan nya terlalu murah!!! #Murahbanget. itil.......

Slogan berkibar cuan, terpampang muka para pendusta di benner jalan, terkait besar kepada negara dengan fakta "Bohong semata" eh..... Kemana tulisan ini menepi jati diri takan bisa ditutupi.

Meyusut serasa kepo, besar hati ingin yang ijo ijo. Tapi otak sepetiga d*nggo Huh.... Ajari aku seperti mu yang bisa dan jago. Kukuruyukk......

Hati ini selalu peka, sifat serasa menggoda. Digendong malas, di peluk lupa, diselimuti nyaman hingga berujung kalap di setiap jam, rungkad.

Gelap didalam terang, mampu bantu untuk membuka tapi tak bisa membuka dengan kiri dan kanan, pungsi ini untuk apa??? Kaki berpijak otak tak sama. Hati oyyy hati berpindah bagai burung menetap lama bagai patung, demi cuan jadi kacung. Sitt......

Ditunjuk malu, dijempolin tak pantas, dijari tengahin bertindak dengan ending "dia hanyalah kelingking" serasa hidup dalam frame.

Perpindahan itu nyata, jumblah berteman proses itu asli. Kegigihan baku hantam dengan malas, survife sangatlah berarti pada saat ini.