Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
'Wayang Khalid Basalamah' Dimassa, Ki Jlitheng: Dangkal-Vandal!
'Wayang Khalid Basalamah' Dimassa, Ki Jlitheng: Dangkal-Vandal!

Solo - Video wayang disebut mirip Ustaz Khalid Basalamah dihajar beramai-ramai dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya viral di media sosial. Video itu mendapatkan banyak respons dari masyarakat, tak terkecuali dari kalangan dalang sendiri.

Dalang wayang kampung sebelah, Ki Jlitheng Suparman mengatakan, adegan perundungan 'wayang Khalid Basalamah' itu dianggap sebagai respons emosional. Menurutnya, seniman seharusnya lebih mampu menghadirkan suasana dingin agar publik tidak semakin gaduh.

"Intinya itu hanya respons emosional. Menanggapi itu tidak perlu emosional, sekarang banyak orang yang memancing di air keruh. Kalau ada isu semacam itu penyerangan unsur kebudayaan jangan ditanggapi dengan emosional," terang Jlitheng, Selasa (22/2/2022).

Penyerangan terhadap unsur kebudayaan ini, lanjutnya, semestinya ditanggapi dengan nalar yang mencerahkan dan mendinginkan. Bukan ditanggapi dengan hal-hal yang justru bikin gaduh.

"Sebagai seorang seniman kita seharusnya bisa lebih mampu menghadirkan suasana dingin. Mencerahkan, bukan justru memantik emosi orang awam, publik, supaya publik tidak tambah gaduh," tuturnya.


Mengenai apa yang disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah, Jlitheng berpendapat, hanya semacam letupan dan tidak perlu dibesar-besarkan. Dirinya mengimbau agar kalangan seniman tidak menanggapinya dengan emosi.

"Ngapain, kita profesional. Itu dibiarkan saja dua hari juga hilang sendiri isunya. Ambil hikmahnya saja, bahwa sekarang ini banyak yang melupakan wayang. Ya sudahlah tidak perlu emosi, ambil hikmahnya saja," urainya.

"Apalagi itu sudah terjadi setahun lalu dan baru diunggah sekarang. Apa maksudnya orang itu mengunggah? Sebagai seorang seniman harus bisa melihat persoalan lebih dalam, lebih luas, bisa mendinginkan dan mencerahkan suasana," imbuhnya.

Jlitheng menegaskan, sebagai dalang dirinya tidak sepakat dengan aksi perundungan 'wayang Khalid Basalamah' itu. Menurutnya, apa yang dilakukan dalang itu hanya mencari sensasi saja dan bisa menimbulkan persoalan baru, karena ada yang pro dan kontra.

"Terus terang saya kurang sepakat, itu hanya sensasional tidak mendinginkan persoalan tapi menimbulkan persoalan baru, menimbulkan pro dan kontra baru. Emosional semakin dangkal dan justru vandal," katanya.

Untuk menanggapinya, lanjut Jlitheng, dalang tidak perlu melakukan aksi seperti itu. Tetapi, bisa mengajak dialog dan mengingatkan menggunakan nalar yang sehat dan mendinginkan.

"Kalau tidak mampu jangan tanggapi dengan sensasi, diam saja, dalam dua hari hilang isu itu. Kalau seperti ini bisa membuat orang yang sebelumnya suka wayang tidak bersimpati lagi pada wayang. Jadi berbalik, karena responnya tidak simpati. Apa bedanya dengan yang melontarkan, sama-sama yang tidak jernih," pungkasnya.


Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial menunjukkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot, remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya.

Dalam potongan video yang viral, nampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Dalam marahnya tokoh Baladewa terus mengucap cakapan memarahi wayang berpeci tersebut. Salah satunya adalah kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.

Tak berhenti di situ, wayang berpeci tersebut tak hanya dihajar oleh Baladewa. Di akhir potongan video yang viral, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar. Selanjutnya wayang dibanting-banting lalu diserahkan kepada orang lain dengar ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut.

Diketahui, pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

https://www.detik.com/jateng/berita/...dangkal-vandal

Betul itu
nomoreliesAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan nomorelies memberi reputasi
2
1.3K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.