Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anus.baswedanAvatar border
TS
anus.baswedan
Kades Wadas: Doktrinasi dari Luar Jadi Penyebab Konflik di Desa Wadas




PURWOREJO, – Kepala Desa Wadas, Kecamatan Bener, Fahri Setiyanto menyebutkan bahwa banyak orang luar Desa Wadas bahkan luar kota dan tidak berkepentingan di Wadas masuk ke desa dan telah mendoktrin warga Wadas selama dua tahun lamanya. Orang-orang dari luar desa tersebut dinilainya yang menjadi penyebab konflik horizontal yang terjadi di Wadas saat ini.

Hal itu diungkapkan dalam acara silaturahmi dan konsolidasi perkumpulan Kepala Desa, Polosoro Purworejo dengan tema Mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) di Purworejo, di Ganeca Convention Hall, pada Rabu tanggal 16 Februari 2022.

Diketahui di Desa Wadas nantinya akan dijadikan lokasi penambangan batuan andesit (Quarry) sebagai material pembangunan PSN Bendung Bener. Di Wadas juga telah terjadi pro dan kontra antar warga mengenai rencana penambangan tersebut.

“Memang untuk saat ini di pos dan posko di Wadas itu yang berjaga bukan warga kami, saya barusan lewat juga ada dua orang yang berjaga bukan warga kami,” kata Fahri.

Pihaknya tidak mengetahui darimana orang luar tersebut berasal. Fahri menilai bahwa permasalahan di Wadas harus diselesaikan melalui diskusi dan musyawarah tanpa melibatkan pihak luar yang tidak berkepentingan di Desa Wadas.

“Ya dari luar kota, intinya bukan warga kami, dari LSM atau mana kami kurang tahu, yang jelas itu bukan warga kami. Sebaiknya untuk permasalahan Wadas ini itu harus dirembug dengan warga masyarakat sendiri, jangan sampai kemasukan dari luar daerah,” jelasnya.

Dikatakan, orang-orang yang tidak berkepentingan itu telah bertahun-tahun di Desa Wadas. Mereka mendoktrin warga sehingga terjadilah konflik horizontal di Wadas.

“Yang terjadi di Desa Wadas itu kemasukan orang dari luar, dari luar itu masuk sudah dua tahun, warga kami didoktrin terus menerus,” katanya.

Fahri mengharapkan Desa Wadas ke depannya akan kembali rukun seperti dahulu sebelum ada konflik pro dan kontra penambangan.

Pengukuran tanah yang nantinya akan dijadikan lokasi penambangan sudah dilakukan terhadap tanah milik warga yang telah setuju. Sedangkan masih ada ratusan bidang tanah lain yang belum diukur karena masih ada warga yang tidak setuju.

“Mudah-mudahan Wadas adem ayem tentrem dan tidak ada gejolak apa-apa, sampai saat ini sudah terukur 340-an bidang dan akan dibayarkan ganti untung oleh pemerintah, dari jumlah 617 bidang, saya minta dukungannya dan doanya dalam saya memimpin Desa Wadas masyarakat menjadi guyub rukun,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Polosoro Purworejo, Suwarto menjelaskan bahwa acara kali ini adalah bentuk keseriusan para kepala desa untuk mendukung program pembangunan pemerintah pusat.

“Hari ini kegiatannya silaturahmi semua anggota Polosoro khususnya dari Kades, sejumlah 469 kades, selain silaturahmi kita juga berkoordinasi sepakat untuk mendukung program pembangunan nasional, yang ada di Bendung Bener dan Tol yang melewati Purworejo,” katanya.

Para kepala desa, lanjutnya, telah memiliki kesepakatan untuk mendukung semua PSN yang ada di Purworejo dan menghalau segala hal yang akan menghalangi PSN tersebut.

“Kesepakatannya kita mendukung PSN itu dan sepakat untuk Purworejo tidak dimasuki oleh provokator dari daerah lain, dari rekan kepala desa siap membentengi Purworejo,” tandasnya.(P24/Wid)

https://www.google.com/amp/s/www.pur...a-wadas/%3famp
Diubah oleh anus.baswedan 22-02-2022 11:59
nomoreliesAvatar border
scorpiolamaAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.7KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.