Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

marketing32Avatar border
TS
marketing32
Pandemi Covid-19 Sebabkan Pengadaan Obat untuk Pasien Kanker Anak Sedikit Terhambat

Pandemi Covid-19 Sebabkan Pengadaan Obat untuk Pasien Kanker Anak Sedikit Terhambat




Pandemi telah menyebabkan kelelahan emosional dan fisik yang substansial akibat berkurangnya staf tenaga kesehatan. Dan dalam rangka Hari Kanker Anak International yang diperingati pada 15 Februari setiap tahunnya, masalah ini haruslah menjadi fokus bagi banyak pihak.

Kathy Pritchard-Jones, Presiden International Society of Pediatric Oncology (SIOP) mengungkap, ketersediaan obat dan pelayanan kanker anak harus terus diperhatikan di tengah sumber daya terbatas.

Sementara Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Rahmi Adi Putra Tahir mengakui, pandemi Covid-19 memang membuat program pengadaan obat untuk anak penderita kanker sedikit terhambat.
jacktoto 
"Tetapi dengan kondisi yang terbatas, kami tetap harus menjalankan Program YOAI berupa bantuan pengobatan. Meskipun obat-obat untuk kanker anak sudah diganti BPJS, tetapi faktanya beberapa obat-obatan esensial yang sudah terdaftar di Formularium nasional, sulit didapatkan,” jelas Rahmi dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Bantuan obat dari YOAI, lanjut Rahmi, biasanya didistribusikan ke rumah-rumah sakit di Jakarta maupun luar Jakarta yang merawat pasien kanker anak.

Beruntung, pada awal tahun ini, YOAI mendapatkan sumbangan pembelian obat dari Prudential dan Bank Mandiri senilai Rp200 juta rupiah.

“Kebutuhan kami untuk pembelian obat selama satu tahun adalah 600 juta rupiah. Kami mengucapkan terima kasih bagi para donatur, semoga anak-anak kanker di seluruh Indonesia, bisa memulai lagi pengobatannya,” harap Rahmi.

Selain program pembelian obat, edukasi, dan pendampingan anak dengan kanker, YOAI juga tengah membangun Graha YOAI yang akan dijadikan Childhood Cancer Support Center atau pusat dukungan untuk anak-anak penderita kanker.

Nantinya Graha YOAI tidak hanya bisa menjadi area rumah singgah untuk anak penderita kanker dari seluruh Indonesia, namun juga menjadi sarana semua kegiatan YOAI beserta pilar-pilarnya, termasuk kegiatan para penyintas.

Kanker Anak merupakan penyakit tidak menular dan menjadi penyebab nomor satu kematian anak-anak di seluruh dunia.

Sekitar 80 persen anak-anak dengan kanker di negara-negara berpenghasilan tinggi akan bertahan hidup setidaknya 5 tahun setelah diagnosis.

Sayangnya, hanya kurang dari 20 persen anak-anak dengan kanker dari negara-negara berpenghasilan rendah yang berhasil sembuh, Childhood Cancer International (CCI) dengan Inisiatif Global Organisasi Kesehatan Dunia WHO sudah melancarkan berbagai program untuk memerangi kanker anak, sejak September 2018.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pendeirta kanker anak secara global hingga setidaknya 60 persen pada tahun 2030, dan menghilangkan rasa sakit dan penderitaan terkait pengobatan.

“Penanggulangan kanker tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, baik institusi kesehatan, dokter maupun para pasien, melainkan harus berkolaborasi dalam sebuah jalinan yang saling bersinergi sehingga menghimpun kekuatan yang dapat mengeliminasi kanker, atau setidaknya bisa mengendalikannya," tambah Rahmi.







sumber : suara
0
1.9K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.