- disarankan untuk mendengarkan lagu hormat kepada angin by Nadin Amizah -

musim dingin menyapa kulit paling luar dengan sombongnya
seakan tiada hangat yang akan membuat kulit itu selamat
celaka memang, tidak ada yang berlomba menjadi pahlawan pembawa hangat
disapalah, berkawanlah, bernyanyilah, diri itu dengan dingin di hari minggu kedua januari dua ribu dua puluh dua.

sampai akhirnya ada cahaya muncul dari kejauhan
seperti janji yang diucapkan, meyakinkan
seperti harapan yang dinyalakan, menghangatkan
seperti roda yang berputar, menggerakkan

disapulah angin tersebut dengan cahaya yang datang
diyakinkannya untuk bertahan
dihangatkannya dengan harapan yang menyala
dan mereka berputar ke depan seperti roda yang menggerakkan

sadar satu rantai terikat belikat yang kuat
sadar sebuah pertunjukkan tari cepat sekali usai, padahal ia memikat
sadar berbagai harapan ternyata bisa berubah, karena diucapkan terlalu nekat
sepuas itu kehidupan menertawakan kulit itu, diberi hangat dan diambil cepat-cepat

oh ternyata ini ulah angin
oh ternyata yang kulihat hanya angin
memang angin bisa dilihat?

oh ternyata angin ingin membawa cahaya tanpa izin
oh ternyata aku harus kembali berkawan dengan dingin
memang persahabatan antara diri dan lara itu paling menawan?

lantas dipukul kembali diri untuk menapaki kenyataan
hanya bisa menyampaikan salam pelan, pelan, pelan, pelan, untuk diri yang lama makin mengilang.
pelan, pelan, pelan, sampaikan salam selamat tinggalku angin, pada cahaya yang hilang.