Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR membongkar adanya praktik penambangan emas liar atau dalam hal ini adalah 'gurandil'. Tercatat gurandil tersebut bisa meraup sebanyak 1.000 ton ore konsentrat yang bisa menghasilkan sebanyak 3 kilogram (kg) sampai 5 kg emas.

Hal itu dibongkar oleh Anggota Komisi VII DPR, Adian Napitupulu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang baru yakni Nico Kanter.

Adian membeberkan dalam videonya itu disebutkan ada suatu tempat besar yang sedang mengolah ore konsentrat dari produksi ore di tambang Pongkor, Bogor milik ANTM.

"Antam dibilang sudah tidak ada kegiatan gurandil. Kalau boleh dipertontonkan ada video, produksi besar-besaran ada penambang liar, juga dilindungi oleh oknum Antam, dulu ada perbicaraan kita untuk membenahi tapi sampai sekarang belum ada" ungkap Adian, Senin (31/1/2022).

Adian mencatat, dalam sehari, 'gurandil' tersebut bisa mendapatkan sebanyak 1.000 ton ore konsentrat atau dalam hal ini bahan baku, atau mencapai 3 kg sampai 5 kg emas per hari.

"Ini kenapa dibiarkan, masyarakat di sana minta dibuatkan koperasi. Jadi bagaimana mereka mengambil orenya kemudian dijual ke Antam sehingga tidak ada penjualan gelap seperti yang terjadi di PT Timah, ini tidak jalan," ungkap dia.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menyampaikan bahwa, pihaknya sedang membentuk koperasi dalam hal menangani penambang liar di Pongkor, Bogor tersebut.

"Saya sudah mengadakan meeting, bahkan koperasi ini akan kita buat menjadi pilot project. Ini supaya penambang rakyat memiliki empowerment, kita juga tidak bisa menyerahkan yang sembarangan kepada orang-orang, maka kita akan buat programnya," terang Nico.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...aign=cmssocmed