izhmashtomoeAvatar border
TS
izhmashtomoe
Sejarah penerbangan, dimana manusia merasakan dunia diatas awan
Permulaan



Setiap anak di dunia ini pasti sangat ingin untuk terbang bebas diatas langit. Dengan berlari lurus dan mengepakkan lengan mereka, mereka berharap untuk terbang tinggi diatas langit. Namun, hal tersebut nampaknya mustahil, karena sudah hakikatnya manusia tinggal di daratan.

Menantang seseorang untuk terbang, sama saja menantang seekor ikan untuk berjalan didarat. Namun, ikan dan manusia memiliki sebuah persamaan, yaitu mereka berevolusi seiring waktu. Seekor ikan bisa berjalan didarat, jika kemampuan tubuh mereka berevolusi. Seperti menumbuhkan kaki-kaki untuk berjalan didarat, dan menggunakan paru-paru untuk bernafas daripada menggunakan insangnya. Hal ini tidak ada bedanya dengan sifat alami manusia. Perbedaannya, tubuh manusia tidak akan berevolusi seperti ikan yang beradaptasi dengan lingkungan barunya. Melainkan, otak manusia-lah yang akan berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya. 


Percobaan Awal



Manusia bermimpi untuk bisa terbang. Tentu saja, jika manusia tidak bisa menumbuhkan sebuah sayap, bagaimana jika mereka membuat sayap itu sendiri dari bahan yang ada? Orang-orang zaman dahulu memasang sayap di lengan mereka dan lompat dari sebuah menara. Namun, pengetahuan akan gravitasi pada saat itu masih terbilang rendah. Sehingga akibatnya sangatlah fatal, mulai dari luka berat hingga kematian.

Abbas Bin Firnas, seorang ilmuwan Andalusia mengaku lompat dari menara dengan menutupi bulu disekitar tubuhnya, dan memasang sayap di tangannya. Firnas melayang di udara untuk beberapa waktu, dan akhirnya mendarat dengan terluka. Hal ini terjadi karena dia tidak memiliki ekor yang dimana digunakan oleh burung untuk mendarat. 

Seorang biarawan abad ke-11 bernama Eilmer of Malmesbury juga melakukan percobaan yang sama, namun mengalami patah kaki ketika mendarat dikarenakan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh Firnas. 

Disamping melompat dari menara menggunakan sayap buatan, manusia menggunakan layang-layang sebagai sarana rekreasi, menghitung kekuatan angin, mengukur jarak, komunikasi, dan keperluan militer. Layang-layang dianggap sebagai objek terbang pertama yang dibuat oleh manusia. Layang-layang berasal dari Dataran China dari abad ke-5 SM oleh Mozi dan Lu Ban. Desainnya bisa bervariasi mulai dari serangga hingga makhluk mistis. Layang-layang kemudian menyebar ke India yang dimana berkembang menjadi layang-layang yang biasa digunakan untuk berduel. 

Orang Cina kuno juga menggunakan Balon di kehidupan mereka. Balon digunakan untuk merayakan festival, dan mengenang pahlawan mereka. Balon dipercaya sudah digunakan sejak abad ke-3 sebelum masehi. Militer Cina menggunakan balon untuk menakut-nakuti musuh. Terdapat sebuah bukti bahwa Masyarakat Cina telah memecahkan permasalahan navigasi udara menggunakan balon, jauh sebelum abad ke-18. 

Jauh di Eropa, Leonardo Da Vinci mempelajari tentang gerak-gerik burung dan kelelewar. Kemudian dia merancang desain "mesin terbangnya". Dia mendesain mesinnya untuk mengepakkan sayapnya. Walaupun begitu, dia meremehkan kekuatan yang digunakan untuk menerbangkan mesinnya. Desainnya bisa dibilang rasional, namun tidak ilmiah. 

Leonardo membuat beberapa sketsa desain mesin terbang, hingga parasut dari abad ke-15 sampai tahun 1505. Beberapa mesin yang dia desain diperlukan kendali oleh manusia. Salah satunya merupakan *Ornithopter, dan *Rotorcraft. 

Lebih Ringan Daripada Udara



Ide-ide tentang mesin terbang mulai bermunculan, dan seiring waktu berkembang. Salah satunya adalah penggunaan ruang hampa untuk mengangkat sebuah benda. 

Francesco Lana de Terzi menjelaskan dibukunya bahwa sebuah bola raksasa  terbuat dari tembaga yang berisi ruang hampa bisa mengangkat sebuah benda. Walaupun terdengar masuk akal, teori ini tidak bisa di implementasikan di dunia nyata. Dikarenakan tekanan di sekitar bola bisa menghancurkan bolanya. 

Justru teknologi balon udara lebih populer di kalangan ilmuwan. Montgolfier bersaudara mendemonstrasikan balon udara tanpa awak mereka pada tahun 1738 Juni tanggal 4 di Annonay, Prancis.

Kemudian disusul oleh Jacques Charles dan Robert bersaudara yang meluncurknan balon tanpa awak mereka pada 27 Agustus di Paris.

Lalu Montgolfier bersaudara meluncurkan balon udara berawak mereka pada 19 Oktober, dan pada 21 November mereka meluncurkan penerbangan balon udara gratis kepada khalayak. Raja Louis ke-16 memerintahkan bahwa penjahat yang dihukum harus menjadi pilotnya. Namun, Jean-François Pilâtre de Rozier, bersama dengan Marquis François d'Arlandes, berhasil mengambil kehormatan sebagai sang pilot.


Akhirnya, pada 1 Desember, Jacques Charles dan Nicolas-Louis Robert menerbangkan balon udara hidrogen mereka didepan 400.000 khalayak. Mereka terbang sampai ketinggian 550 meter, dan mendarat Nesles-la-Vallée disaat matahari terbenam. Charles kemudian menaiki balon tersebut sendiri, dan terbang sampai ketinggian 3000 meter. Yang dimana dia terkena sakit yang luar biasa di telinganya, membuat dia enggan terbang lagi. 

Balon udara menjadi populer di kalangan masyarakat. Seiring waktu, bentuknya semakin berkembang. Yang dulunya berbentuk seperti keranjang yang diangkat oleh sebuah balon, menjadi sebuah bentuk cerutu yang tentunya lebih besar dari model terdahulu. Penerbangan balon udara pertama yang bertenaga uap terjadi pada tahun 1852 di Prancis oleh Henri Giffard. Dia terbang sejauh 24 Kilometer. Pada 1899, Ferdinand Von Zeppelin mendesain "Zeppelin". Prototipe Zeppelin pertama dinamakan LZ 1 yang merupakan singkatan dari Luftschiff Zeppelin. Penerbangan pertamanya terjadi pada 2 Juli 1900. LZ 1 melaju secepat 6 m/s, memiliki panjang 128 m, dan disertai dengan dua Mesin Daimler 10.6 kW (14.2 hp). Namun, LZ 1 hanya bisa terbang selama 18 menit dikarenakan adanya kerusakan pada bagian penyeimbang. Desain Zeppelin memiliki banyak potensial, namun belum menarik perhatian investor. Oleh karena itu, untuk sementara Zeppelin belum memiliki kesempatan kedua. 

Lebih Berat Daripada Udara



Seorang penemu berkebangsaan Italia bernama Tito Livio Burattini di undang oleh Raja Polandia, Władysław IV ke istananya. Disana, Burattini membuat sebuah model "glider" yang berbentuk seperti sebuah naga pada tahun 1647, dan pada 1648 desainnya mampu menerbangkan seekor kucing, namun tidak bisa menerbangkan sang Burattini sendiri. 

Tapi, masih banyak yang skeptis terhadap desain "mesin terbang". Mereka beranggapan bahwa mesin terbang tidak mungkin untuk dibuat. Namun masih banyak juga yang berharap bahwa mesin terbang bisa dibuat.  Emanuel Swedenborg membuat sebuah buku yang berisi konsep mesin terbang, dan mempublikasikannya pada 1716. 

Dikatakan bahwa Swedenborg bertemu Christoper Polhem, dan mereka berdua mempublikasikan majalah Daedalus Hyperboreus. Swedenborg kemudian mempresentasikan konsep mesin terbangnya kepada Polhem. Polhem skeptis terhadap desain Swedenborg. Namun, Swedenborg meresponnya menggunakan kutipan dari Penulis Prancis Bernard le Bovier de Fontenelle:

"Seni Penerbangan masih belum lahir. Nantinya, hal tersebut akan disempurnakan lagi, dan disuatu saat kita akan terbang ke bulan. Apakah kita akan berpura-pura bahwa telah menemukan segalanya? atau membawa pengetahuan kita ke titik yang dimana tidak ada yang bisa menambahkannya? Oh demi belas kasihan, marilah kita sepakat bahwa masih ada sesuatu yang tersisa untuk zaman yang akan datang!"

Sebelumnya saya mengutipkan tentang kegiatan lompat dari menara. Pada abad ke-19, trend ini hidup kembali. Namun, sekarang digantikan dengan melompat dari balon. Sekali lagi,pengetahuan yang belum sempurna akan gravitasi menjadi kesalahan yang sangat fatal.

Seseorang bernama Sir George Cayley berhasil menyempurnakan ilmu penerbangan. Beliau disebut-sebut sebagai "Father Of The Aeroplane". Sebelumnya, dia mempelajari tentang ilmu aerodinamik, dan kemudian merancang desain mesin terbangnya sendiri menggunakan prinsipnya. 

Pada tahun 1804, Cayley merancang sebuah model glider. Model ini merupakan model pertama yang menggunakan prinsip "lebih berat daripada udara". 

Prinsip Cayley sangatlah penting bagi mesin-mesin terbang yang nantinya akan dibuat di masa yang akan datang. Pesawat terbang saat ini bisa terbang bebas berkat prinsip Cayley. 

Cayley menguji coba desain triplane-nya pada 1848. Modelnya yang cukup besar dan kuat, yang dimana bisa mengangkat suatu bocah yang tidak ingin beritahu namanya.

Perkembangan Di Zaman Uap

Berbagai desain akan mesin terbang bermunculan. Salah satunya adalah desain mesin terbang milik John Stringfellow pada 1843. Desain tersebut terlihat terbang diatas Sungai Nil. Walaupun terlihat primitif, bisa dilihat bahwa artis pada zaman dulu memiliki imajinasi akan bagaimana mesin terbang akan dibuat di masa depan.
 
Di zaman ini, berbagai inovasi mulai bermunculan. Seperti Terowongan Udara pertama milik Frank H Wenham pada tahun 1871, kemudian seorang ilmuwan bernama Felix Du Temple merancang sebuah desain mesin terbang dengan sebuah ekor, dan undercarriage yang dapat ditarik.

Lalu ada seseorang yang bernama Otto Lilienthal. Dia dijuluki sebagai “Glider King” dikarenakan aksinya yang sering menggunakan glider untuk terbang. Selain menggunakan glider, dia juga mengembangkan karya berbagai ilmuwan. Dia juga menjadi orang pertama yang difoto saat menerbangkan teknologi “lebih berat dari udara”. Namun sayangnya pada 1896, Lilienthal meninggal akibat luka dari kecelakaan glider. Di masa hidupnya, dia membuat sekitar 2000 glider.

Samuel Pierpont Langley, adalah seorang berkebangsaan Amerika. Dia mempelajari aerodinamika secara serius. Pada 1891, dia menerbitkan “Experiments In Aerodynamics” yang berisi detail penelitiannya. Kemudian, Samuel mulai merancang mesin terbang berdasarkan penelitiannya.

Pada 6 Mei 1896, Langley berhasil menerbangkan mesin tidak berawaknya yang dinamakan Aerodome No.5. Kemudian, Langley berhasil menerbangkan Aerodome No.6 yang pada saat itu dilihat, dan diabadikan oleh Alexander Graham Bell.

Dengan kesuksesan percobaan Aerodome No.5 dan No.6. Langley mencari dana tambahan untuk percobaan selanjutnya. Dia berhasil mendapatkan dana $ 50.000 dari pemerintahan Amerika Serikat. Langley kemudian merancang desain yang lebih besar dari desain sebelumnya. Desain Langley seperti Aerodome A dan yang lebih kecil, Quarter Scale Aerodome berhasil lepas landas. Ini membuktikan bahwa desain awal Langley telah sempurna. Langley kemudian berfokus pada mencari mesin yang lebih efektif, yang dimana dia juga mendapatkannya.

Percobaan berikutnya adalah meningkatkan skala dari desain sebelumnya. Namun desain baru tersebut ternyata lebih rapuh dari sebelumnya, membuat percobaan gagal berkali-kali. Setelah gagal mencari dana tambahan, Langley menghentikan penelitiannya.

Berdekatan setelah percobaan terakhir Langley. Pada Desember 17 1903, Wright bersaudara meluncurkan pesawatnya yang dimana disaksikan oleh banyak orang.

Kesuksesan Wright bersaudara menjadi batu tumpuan dalam perkembangan pesawat. Pada 13 September 1906, 3 tahun setelah penerbangan Wright bersaudara. Albertos Santos Dumont menerbangkan sebuah Biplane yang bernama 14-Bis di Prancis. Kemudian dia menambahkan sedikit modifikasi pada pesawatnya. Dengan ini, dia menyelesaikan desain finalnya yang dinamakan Demoiselle. Seri nomor 19 bisa diselesaikan dalam waktu 15 hari.

Semenjak diciptakan, pesawat langsung digunakan untuk keperluan militer. Seperti Nieuport IV yang dimana digunakan sebagai pengamat,dan pengebom. Pesawat ini digunakan perang Italia-Turki pada 29 September 1911.

Penggunaan pesawat di perang dunia, dan perang dingin



Pesawat, dan khususnya Zeppelin mendominasi langit Perang Dunia pertama dan kedua. Di zaman ini, pesawat mengalami evolusi besar-besaran untuk kebutuhan perang. Pesawat mulai dilengkapi senjata mesin, dan bom. Prototipe pesawat yang nantinya akan menjadi nenek moyang pesawat tempur saat ini juga mulai bermunculan. Berbagai tokoh pilot dunia bermunculan seperti sang Red Baron.Pesawat kemudian berkembang lagi di Perang Dunia Kedua. Di waktu ini, RAF menggunakan pesawat tempurnya untuk mempertahankan Britania Raya dari serangan Jerman. Pesawat berkembang mengikuti taktik perang yang digunakan pada saat itu. Pesawat jet pertama yaitu Messerschmitt Me 262 A-1ajuga dikembangkan oleh Pihak Jerman.

Pada 1942 juga diperkenalkannya helikopter oleh Pihak AS yang bernama Sikorsky-R4. Penerbangan komersial mulai berkembang setelah perang. Mayoritas menggunakan pesawat bekas perang untuk mengangkut penumpang, dan juga bahan-bahan pokok. De Havilland Comet menjadi pesawat jet komersial pertama. Pada 1952, maskapai Inggris BOAC memperkenalkan “Comet” pada jadwal penerbangannya. Walaupun dalam operasionalnya terdapat banyak sekali kendala.

Semakin hari, manusia dapat menguasai langit. Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang berhasil menembus batas langit. Lalu Neil Armstrong, dan Edwin Buzz berhasil mendarat di permukaan bulan.

Dunia kemudian diperkenalkan dengan Concorde. Pesawat supersonik yang memiliki kecepatan dua kali dari kecepatan suara. Yaitu bisa mencapai 1,354 mph atau 2,180 km/h.

Zaman modern



Di zaman ini, pesawat menjadi salah satu modal transportasi paling penting di dunia. Pada Juli 24 2019 menjadi salah satu hari tersibuk penerbangan di dunia. Flightradar24 mencatat terdapat 225.000 di hari itu. Penerbangan dunia pernah terhambat akibat serangan 9/11.

Di zaman ini juga dihentikannya penggunaan Pesawat Concorde akibat banyaknya kecelakaan.

NASA dan SpaceX saling berlomba-lomba dalam perkembangan teknologi transportasi luar angkasa. NASA berhasil meluncurkan helikopter nirawak ke Mars pada 19 April 2021.

Sementara itu, pada April 11 2019. SpaceX berhasil meluncurkan roketnya, Falcon Heavy. Dalam peristiwa tersebut. Ketiga booster roket berhasil mendarat secara sukses.

Mengapa? karena Elon Musk bisa melakukannya.

Kesimpulan

Pada akhirnya, manusia akan mengorbankan berbagai hal untuk mencapai suatu hal. Pada konteks ini, adalah kemampuan manusia untuk menguasai langit, bahkan luar angkasa.Perkembangan penerbangan dari glider simpel sampai sistem roket yang sangat kompleks membuat kita bertanya-tanya.

“Apa selanjutnya?”

Apakah kita akan menguasai transportasi luar angkasa di kemudian hari? Hanya waktu yang akan menjawab.

Penerbangan, menjadi salah satu hal paling penting di kehidupan kita. Tanpa penerbangan, mungkin kita akan lambat dalam berkembang. Tanpa penerbangan, mungkin kita tidak akan pernah mendarat di bulan, ataupun di mars.

Sekian dari saya, terima kasih.
pixecuteAvatar border
nyonyo2Avatar border
nailts2Avatar border
nailts2 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4.6K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.