Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

benichajarAvatar border
TS
benichajar
Keindahan Pulau Sejuta Pesona Sabang
SABANG.
Keindahan Pulau Sejuta Pesona Sabang
Sabang adalah kota yang terletak di Pulau Weh dan merupakan
pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Sabang memiliki luas 156,3
kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air
laut. Karena terletak di Pulau Weh banyak orang yang menyebut Pulau Weh
sebagai Pulau Sabang. Pulau Weh sendiri merupakan pulau utama dan
terbesar yang terpisahkan dari daratan Aceh oleh Selat Benggala.
Selain berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan
India, Sabang juga merupakan sebuah daerah yang sangat unik bagi Indonesia.
Hal itu karena di sinilah Anda dapat menemukan tugu Nol Kilometer yang
merupakan cikal bakal istilah, "Dari Sabang sampai Merauke".
Saat ini Sabang menjelma menjadi destinasi wisata bahari Indonesia yang
menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam
bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan
kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
Perairan di Sabang merupakan tempat bertemunya Samudera Hindia dan Selat
Malaka. Saat ini pun Sabang memperlengkapi atraksi wisatanya dengan
penyelengaraan Sabang International Regatta.



Pesona Sabang menawarkan keelokan garis pantai yang indah, air laut nan biru
dan bersih serta pepohonan nan hijau. Akan tetapi, bukan wisata bahari saja
dapat ditemukan di Sabang. Ada gunung, danau, pantai, laut, serta hutannya
yang masih alami dan terjaga menunggu dikunjungi. Belum lagi interaksi Anda
dengan masyarakat setempat akan memberikan pengalaman yang berkesan.
Sabang merupakan kota kecil yang indah dengan struktur tanah berbukit-bukit
sehingga warga setempat menyebut kota Sabang dengan dua nama yaitu kota
bawah dan kota atas.
Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni Pulau Weh sebagai pulau
terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo. Jumlah
penduduknya sekitar 26.000 jiwa. Sabang terbagi ke dalam dua kecamatan
dan 72 desa. Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang,
berbukit dan bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai.
Perbatasan Sabang di sebelah timur adalah Selat Malaka, sebelah barat
dengan Samudera Indonesia, sebelah utara dengan Selat Malaka, dan sebelah
selatan dengan Samudera Indonesia.
Pada masa Kerajaan Aceh, wilayah Pulau Weh sendiri merupakan tempat
pengusiran atau dipindahkan "geupeuweh” bagi seseorang yang dikenakan
hukuman berat dari kerajaan. Sebutan geupeuweh kemudian dilekatkan
kepada nama pulau ini dan beriring dengan waktu kemudian pelafalannya
menyingkat menjadi Weh dan diartikan sebagai pulau yang terpisah.

Kata "sabang" berasal dari bahasa Aceh yaitu "saban" yang berarti sama hak
dan kedudukan dalam segala hal. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan Sabang
yang dulunya banyak didatangi pendatang dari luar untuk membuka kebun
(seuneubok) atau usaha lainnya.
Pendatang tersebut berasal dari berbagai daerah dengan budaya yang
berbeda, baik sikap, nilai, maupun adat istiadat. Lambat laun terjadi asimilasi
dimana beragam perbedaan tersebut akhirnya memudar dan kedudukan
mereka menjadi sama. Istilah saban ini telah lama melekat kepada Pulau Weh
yang kemudian perlahan berubah penyebutannya menjadi "Sabang".
Sabang merupakan satu-satunya daerah Kerajaan Aceh yang bisa dikuasai
penuh oleh Pemerintah Hindia Belanda. Sejak tahun 1881, Sabang ditetapkan
sebagai pelabuhan alam yang disebut Kolen Station.
Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun berbagai sarana dan
prasarana. Terutama setelah tahun 1887 saat Sabang Haven memperoleh
kewenangan untuk membangun sarana penunjang pelabuhan.
Tahun 1895, Sabang menjadi daerah pelabuhan bebas Vrij Haven yang dikelola
Sabang Maatschaappij (Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station). Saat itu
nama Sabang semakin populer di Nusantara maupun internasional sebagai
pelabuhan sirkulasi perdagangan internasional.
Perang Dunia Il telah menghancurkan Sabang hingga tahun 1942 diduduki
Jepang dan menjadikannya sebagai basis maritim Angkatan Laut Jepang.
Belum selesai perbaikan akibat perang, kerusakan fisik pulau ini semakin parah
setelah Pasukan Sekutu membombardirnya sehingga membuat Sabang pun
ditutup.

Percayakan Kami, Pelayanan terbaik , rental mobil murah, penginapan murah nyaman.
Hub: tim kami

https://instagram.com/salhan_masry?utm_medium=copy_link
Diubah oleh benichajar 30-01-2022 04:19
0
872
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
TravellersKASKUS Official
23.3KThread12.7KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.