Dalam beberapa tahun kedepan Jakarta tidak lagi memiliki status sebagai ibu kota negara (IKN). Karena IKN yang baru nantinya  akan pindah atau berlokasi di luar pulau Jawa, dan memiliki nama baru yaitu Nusantara.






Rencana pemindahan IKN yang hendak dilakukan oleh pemerintahan itu tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang. RUU tentang IKN pun sudah dibahas di DPR RI pada rapat Paripurna kemarin, dan hanya tinggal menunggu waktu saja sampai RUU tersebut berubah menjadi UU ketika sudah di tanda-tangani oleh Presiden.







Terdapat tiga hal terkait IKN yang baru ini diantaranya adalah;

1. Berlokasi di Kalimantan Timur

IKN yang baru nanti akan berlokasi di Kalimantan timur, tepatnya di antara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta memiliki beberapa batas wilayah. Yaitu batas utara, batas selatan, batas barat, dan batas timur.







Dan juga terdapat beberapa alasan kenapa kalimantan Timur di piliih sebagai lokasi IKN yang baru, seperti aksesibilitas lokasi tinggi yang dekat dengan dua kota besar, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Struktur kependudukan heterogen dan terbuka dengan pontensi konflik yang rendah, dll.






2. Akan Menjadi Smart City

Presiden Joko Widodo menyampaikan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur memiliki tujuan utama, yaitu untuk membangun smart city.





Pengertian dari Smart City sendiri adalah. kawasan perkotaan modern yang menggunakan berbagai jenis metode elektronik, metode aktivasi suara, dan sensor untuk mengumpulkan data tertentu. Informasi yang diperoleh dari data tersebut digunakan untuk mengelola aset, sumber daya, dan layanan secara efisien.

Jadi nantinya di IKN yang baru ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang akan memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi warganya




3. Akan Memiliki Tol Bawah Laut

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau (PUPR) memiliki rencana  untuk membangun tol bawah air di IKN yang baru yaitu Nusanara di Kalimantan Timur. Terowongan bawah air itu akan terhubung dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda.






Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)Danang Parikesit menjelaskan bahwa, tol bawah laut yang direncanakan akan dibangun itu masih dalam tahap proses pembahasan mengenai Detail Engineering Design (DED).







Dengan rencana dibangunnya tol bawah laut tersebut, akan menjadi alternatif jalan yang bisa memberikan kemudahan serta dapat mempersingkat waktu tempuh jalur logistik di IKN yang baru.



Contoh Tol Bawah Laut








Sekian pembahasan saya mengenai tiga hal seputar IKN yang baru, semua data yang ada saya dapatkan dari berbagai sumber yang membahas tentang IKN yang baru. Dan semoga pembangunan yang sedang dilakukan ini akan cepat selesai.