Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

marketing32Avatar border
TS
marketing32
PSSI, Kapan Bisa Bikin Jadwal Liga 1 dan Timnas Tidak Bentrok?
PSSI, Kapan Bisa Bikin Jadwal Liga 1 dan Timnas Tidak Bentrok?
Bentrokan jadwal kompetisi dan agenda Timnas Indonesia tak kunjung usai. PSSI dan PT LIB saling lempar tanggung jawab, sementara klub-klub mengklaim sebagai korban.

Jadwal FIFA matchday di akhir Januari kembali membuktikan ketidakbecusan pengelola sepak bola Tanah Air. Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Timor Leste pada 27 dan 30 Januari di Bali. bento 4d

PSSI mengizinkan pelatih untuk merekrut semua pemain sesuai kebutuhan taktik. Sementara klub keberatan karena kekuatan mereka tergerus. Adapun, PT LIB lepas tanggung jawab dan menyerahkan persoalan ke PSSI.

Salah satu klub yang melayangkan protes adalah Persebaya. Sebab, tim berjuluk Bajul Ijo ini harus melepas lima pemain andalannya untuk membela Timnas Indonesia.

Mereka adalah penjaga gawang Ernando Ari, bek Rizky Ridho, serta tiga gelandang andalan dalam diri Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, dan Marselino Ferdinan.

Kelima pemain tersebut merupakan tulang punggung Persebaya di Liga 1. Empat di antaranya, kecuali Marselino, adalah pemain kepercayaan Shin Tae Yong saat mentas di Piala AFF 2020 (2021).

Pelatih Persebaya Aji Santoso sepekan lalu sudah melayangkan protes kepada PT LIB. Ia meminta jadwal Persebaya di Liga 1 dimundurkan ketika Timnas bertanding.

Persebaya sendiri akan menghadapi PSS Sleman pada lanjutan Liga 1, Sabtu (29/1) atau dua hari setelah laga uji coba Timnas vs Timor Leste jilid pertama. Kemudian, Timnas akan kembali bertanding melawan Timor Leste pada Minggu (30/1).

Aji Santoso menilai Persebaya menjadi tim yang paling dirugikan karena bentrokan jadwal kompetisi dan agenda Timnas. Ia berharap PSSI dan PT LIB bisa menunda jadwal pertandingan Persebaya di Liga 1.

Persebaya sendiri saat ini memiliki peluang besar untuk menjuarai Liga 1 2021/2022. Tim arahan Aji Santoso saat ini berada di posisi keempat klasemen sementara Liga 1 dengan 39 poin, tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC.

Keinginan Aji Santoso tampaknya sulit diwujudkan. Sebab, klub-klub lain berpotensi meminta kebijakan serupa. Artinya, PT LIB harus merombak sebagian besar pertandingan Liga 1 pekan ke-21.

Permintaan Aji Santoso sebenarnya lumrah karena bentrokan jadwal kompetisi dan agenda Timnas bakal merugikan klub maupun Timnas.

Ketika negara-negara lain yang otomatis meliburkan kompetisi di FIFA matchday, tidak demikian dengan Indonesia. Kompetisi kasta tertinggi terus digulirkan dengan dalih durasi liga yang sudah mepet.
Liga 1 2021/2022 dijadwalkan rampung pada Maret 2022. Rencana tersebut bisa molor jika terjadi penundaan pertandingan selama satu pekan.

Alhasil, Liga 1 terus bergulir di saat Timnas menjalani laga uji coba internasional yang sesuai dengan kalender FIFA.

Polemik model begini tak hanya terjadi di 2022. Keluhan yang sama sudah berlangsung setidaknya sejak 2008 atau kali pertama Liga Super Indonesia (ISL) bergulir.

Bentrokan jadwal kompetisi liga Indonesia dengan kalender FIFA kerap terjadi. Operator kompetisi selalu kesulitan menetapkan jadwal kompetisi yang tak mengganggu kepentingan Timnas Indonesia.

Pelatih asal Spanyol Luis Milla pun pernah menjalani keanehan yang terjadi di Indonesia pada 2017-2018. Ia tak leluasa menggunakan pemain karena pembatasan pemanggilan. Timnas hanya boleh menggunakan dua pemain dalam satu klub.

Kebijakan 'aneh' ini juga sempat dialami Shin Tae Yong sebelum berangkat ke Piala AFF 2020 (2021). Ia hanya bisa memanggil dua pemain dalam satu klub pada serangkaian laga uji coba di Turki.

Beruntung PSSI dan PT LIB akhirnya sepakat untuk meliburkan kompetisi ketika Piala AFF 2020 bergulir. Dengan demikian Shin Tae Yong bisa leluasa memanggil pemain yang diinginkan tanpa batas dua pemain.

Kendati hanya finis sebagai runner up, Shin Tae Yong dianggap berhasil membawa warna baru di Timnas Indonesia. Skuad Garuda berani tampil agresif dan pantang menyerah di sepanjang laga kendati kalah dari Thailand di final Piala AFF 2020.

Selepas Piala AFF, PSSI tak lagi membatasi pemanggilan pemain Timnas. Namun, sejumlah klub menjerit, terutama Persebaya yang harus melepas lima pemain andalannya.

Shin Tae Yong sama sekali tidak punya kesalahan karena memanggil pemain yang sesuai dengan keinginan. Akan tetapi, Persebaya jelas-jelas yang jadi korban.

Persebaya sudah melayangkan protes kepada PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Namun, mereka bergeming dan menyerahkan tanggung jawab kepada PSSI.

Seperti berada dalam labirin, PSSI malah mengembalikan keputusan kepada operator kompetisi. Hingga saat ini, jadwal Persebaya vs PSS tak mengalami perubahan. Bajul Ijo harus berjuang tanpa lima pemain andalannya. bento 4d

Tak dimungkiri, bentrok jadwal kompetisi dan agenda Timnas sudah menjadi 'penyakit kronis' yang sulit disembuhkan. Entah sampai kapan PSSI dan PT LIB bisa merumuskan jadwal ideal bagi kemajuan sepak bola Indonesia.




Sumber - CNNIndonesia
0
228
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.8KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.