Tridharma, tri dharma, tridarma, atau tri darma? Bagaimana bahasa bakunya? Yup, banyak di antara kita yang belum mengetahui tentang bahasa baku dari tridharma, tri dharma, atau tri darma. Pernah suatu ketika, saya mencari bahasa baku dari istilah tiga kewajiban di perguruan tinggi atau waktu itu saya kira "tri dharma" adalah bahasa baku, saya ambil referensi tersebut dari internet. Referensi tersebut saya cantumkan di esai saya dengan judul "Tak Hanya Belajar, Mahasiswa Patut Giatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Tengah Pandemi". Selanjutnya, di lain waktu ada kegiatan seminar tentang pembahasan kesalahan esai. Pada seminar tersebut, esai tadi saya kirimkan kembali untuk bisa dikoreksi. Dari sepanjang pengoreksian, ternyata terkait bahasa baku di esai itu sama sekali tidak dibahas. Seharusnya dibahas, karena jelas di judulnya ternyata sudah ada kesalahan. "Tri dharma" itu bukan bahasa baku, seharusnya tridarma.

      Tak hanya itu, pada suatu kegiatan musyawarah di perguruan tinggi selama dua hari. Di mana dalam musyawarah tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Pada musyawarah tersebut menghasilkan sejenis peraturan atau mirip dengan undang-undang untuk bisa dikoreksi terkait isinya, termasuk kesesuaian PUEBI. Nha, lagi-lagi ada tulisannya "tri dharma". Seketika itu, ada yang menyarankan untuk mengganti dengan tridarma. Do you know? Ketua dari salah satu kelompok menolak perbaikan tersebut dengan alasan kepenulisan di hasil musyawarah hari pertama terlanjur "tri dharma", nanti beda menurutnya. Bagaimana menurut kalian terkait sikap tersebut? Terutama bagi penganut bahasa baku.hehe

      Mungkin lumrah, banyak dari kita menggunakan bahasa tidak baku meskipun untuk kegiatan formal. Namun, bagaimana jika untuk hal akademis? Terlebih jika kalian sebagai mahasiswa. Sekarang sudah jelas kan? Jika yang kalian maksud tiga kewajiban berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, maka bukan "tridharma, tri dharma, atau tri darma", tapi tulislah tridarma sebagai bahasa baku (KBBI edisi V).