Salah satu material untuk pembuatan bangunan itu, yaitu bata. Nah, bata itu mempunyai beberapa jenis model. Namun, dalam tulisan kali ini akan membahas dua jenis model bata saja, yaitu bata ringan dan bata merah.

Mungkin, sudah banyak yang tahu antara bata ringan dan bata merah. Nah, kedua ini sering dipakai untuk pembuatan bangunan; rumah ataupun lainnya. Namun, dari kedua material bangunan ini tentu ada plus dan minusnya. Jadi, hal semacam itu pun tak bisa disamakan karena dari warna dan bentuknya pun sudah berbeda.

Kemudian, perbedaan yang mencolok itu adalah dari warnanya. Kenapa bisa mencolok? Ya, bisa sangat terlihat oleh mata telanjang bahwa bata ringan itu berwarna putih dan bata merah berwarna merah. Nah, hal semacam itu pun menjadi perbedaan yang sangat jelas.

Harus bisa diketahui dulu apa perbedaan yang terdapat dari kedua bata ini agar tak salah dalam memilihnya. Kemudian, perbedaannya seperti apa?

Foto: Bata Merah/Google

Kalau diketahui bahwa bata merahitu terbuat dari tanah liat yang dicetak lalu dibakar dengan suhu tinggi sampai kering dan warnanya menjadi kemerahan. Namun, bata merah ini sudah menjadi salah satu primadona bagi orang-orang. Ya, banyak orang-orang pun yang memakai bata merah ini untuk membangun rumahnya ataupun lainnya. Bukan hanya itu saja! Akan tetapi, bahan untuk merekatkan bata merah pun cukup dengan semen dan pasir yang sudah diayak.

Banyak juga kelebihan yang bisa didapatkan dari bahan yang satu ini, misalnya harganya yang murah, tahan terhadap panas, mudah dipasang lalu tidak perlu memerlukan perekat khusus. Jadi, bahan satu ini pun sampai sekarang masih saja menjadi pilihan yang direkomendasikan untuk membangun rumah ataupun lainnya. Ada juga kekurangan yang bisa didapatkan dari bata merah ini, salah satunya adalah cenderung boros dalam menggunakan perekat pasir dan semen.

Tak akan lengkap kalau tak menyelisik apa yang terkandung dari bata ringan. Kemudian, bata ringan itu apa, sih? Bata ringan bisa disebut juga bata putih atau bisa juga disebut dengan bata hebel. Kenapa bisa disebut hebel? Ya, karena semasa dulu bata yang pertama memproduksi bata ringan di Indonesia itu adalah PT Hebel Indonesia pada 1995 di Jawa Barat. Jadi, mungkin efek seperti itulah orang-orang Indonesia khusunya Jawa Barat menyebutnya dengan bata hebel.

Foto: Bata Ringan/Google

Nah, bahan untuk pembuatan bata hebel ini pun bisa dikatakan banyak. Kemudian, apa, sih? Bahannya terdiri dari pasir silika, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta. Jadi semua itu bisa dicampurkan lalu dipanaskan dengan mesin autoclave pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan.



Bata ringan ini pun mempunyai perbedaan dari bata merah. Kemudian, perbedaan itu walaupun bisa dinilai sedikit ataupun tipis. Namun, semua itu pun bisa berefek terhadap bangunan yang sudah tercipta. Nah, perbedaannya adalah bisa dilihat dari ukuran bentuknya yang lebih besar dari bata merah, beratnya bisa dikatakan ringan, membutuhkan perekat (khusus) yang tak sebanyak bata merah, bisa ditata lebih rapi karena ukurannya sama, dan tentunya tahan api. Nah, hal tersebut pun bisa menjadi perbandingan yang lumayan berbeda dari bata merah. Maka, bata ringan seperti ini pun bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk orang yang mau membangun rumah ataupun lainnya.

Kedua bata ini pun tak akan lepas dari kebutuhan orang-orang yang membutuhkannya. Sebab, bisa bersifat sangat penting juga sebagai bahan utama pembangunan. Maka, perbedaan antara kedua bahan ini pun sungguh indah kalau bisa diketahui oleh orang-orang yang merencanakan pembangunan rumah. Ya, karena apa? Ya, supaya bisa memilih dengan cermat atau sesuai kebutuhan untuk pembangunan rumah yang diinginkan.[]