" Diantara Ragu "

Di bawah langit yang biru, terlihat seseorang hatinya yang sedang filu, dia adalah Virgo, duduk di sebuah taman dengan raut wajah yang sendu. Berawal dari kisah asmaranya yang gagal.
Ia mencintai seseorang yang selalu bersamanya dulu, orang yang dia cintainya bernama Cyntia.

Cyntia adalah gadis cantik idamannya, sejak duduk di bangku SMU, mereka selalu bersama. Namun, Cyntia hanya menganggap Virgo sebagai sahabatnya, sampai saat ini Virgo belum bisa mengungkapkan semua perasaannya.

Kini mereka sudah mempunyai kehidupannya masing-masing, Cyntia yang kini sudah menikah, sedangkan Virgo juga sudah mempunyai seorang istri. Sudah begitu lama mereka berpisah, kini mereka bertemu kembali karena ada Reuni.

Saat mereka bertemu kembali, mereka sangat senang, senyum bahagia mewarnai kebersamaan nya. Sayangnya, waktu yang begitu singkat harus memisahkan mereka kembali. Dengan rasa gundah, Virgo seakan teringat kembali masa lalu saat bersamanya.

Cinta yang tak pernah tersampaikan, kini harus terpendam di dalam sanubarinya, harapan untuk menikmati waktu seperti dulu mungkin tidak akan terjadi, mengingat mereka yang kini sudah berkeluarga. Namun perasaan Virgo terhadap Cyntia tetap sama seperti dulu, seakan rasa cinta yang tidak akan mati, masih menjalar di dalam dirinya.

Beberapa tahun lalu...

Saat masih SMA,

" Virgoooo ! " Teriak temannya di depan rumah.

" Bentaaaaaar ! " Sahutnya di dalam rumah.

Ternyata itu adalah teman sekolahnya Virgo, bernama Tria. Setiap berangkat sekolah Tria selalu mengajak Virgo ke rumahnya, untuk pergi berangkat bareng. Agar Tria bisa menebeng di motornya Virgo.

Mereka pun beranjak pergi ke sekolah, setelah tiba di sekolah, mata Virgo tertuju kepada seorang Gadis manis di depan kelas, ia adalah Cyntia.
Virgo pun menghampiri Cyntia untuk berkenalan.

"Hai. " Sapa Virgo sebari tersenyum.

"Hai, maaf siapa ya? " Jawab Cyntia yg seakan kaget.

" Virgo ! " Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

" Emm.. Cyntia. " Jawabnya.

" Kamu siswi baru ya? " Tanya Virgo yang sok tau.

" Hah, bukan. " Jawab Cyntia dengan jujur.

" Tapi kok aku bari liat kamu ya? Apa kamu kurang popoler ya di sekolah ini? " Gurau Virgo.

" Apa sih? Ga jelas banget deh. " Ujar Chyntia sedikit kesal.

" Beberapa jam lagi, kita akan bertemu lagi. Percaya deh. " Ucap Virgo dengan pede.

" Terserah ! " Sahut Chyntia, dan beranjak ke dalam kelas.


Virgo sebenarnya adalah siswa yang nakal, ia terkenal dengan kenakalan nya, bahkan seluruh murid segan terhadapnya. Bisa di bilang Virgo adalah murid yang sangat berpengaruh. Sedangkan Cyntia adalah siswi biasa yang pemalu, pendiam, sehingga ia kurang di kenali oleh murid lain nya, meskipun parasnya yang begitu cantik, tapi ia kurang menonjol di sekolahnya.

Percakapan Virgo dan Chyntia di ketahui oleh Bimo. Bimo seakan cemburu terhadap Chyntia, jelas jika Bimo cemburu, ia adalah pacarnya.
Sikap cemburuan Bimo, membuat Chyntia sedikit risih, karena menurut Chyntia ia selalu mengekangnya.

" Tya, kamu ngobrol apa dengan Virgo? " Ucap Bimo seakan mengintrogasi.

" Dia cuma ngajak kenalan aja kok. " Jawab Chyntia dengan jujur.

" Terus kenapa kamu mau? Kenapa kamu ga menolaknya? " Sahut Bimo dengan nada kesal.

" Kamu kenapa sih? Lagian gak berlebihan kok. " Ujar Cyntia meyakinkan.

" Pokonya aku ga suka kamu dekat sama dia? Apalagi dia murid nakal di sekolah ini. " Sahutnya.

" Iya iya, maaf aku salah " Ucap Chyntia dengan berlinang air mata.


Chyntia yang baper, hanya bisa menangis dalam diam, tanpa ada seorangpun yang peduli. Teman nya pun hanya bisa bertanya, bukan karena peduli. Sikapnya yang pendiam, ia tidak bisa meluapkan semua perasaannya kepada orang lain, kecuali ibunya sendiri.

Disisi lain, sebetulnya Chyntia sudah mengetahui semuanya tentang Virgo, namun ia tidak terlalu menanggapinya, seakan akan ia pura-pura tidak tau. Menurutnya, semua murid punya hak nya masing-masing, mau nakal atau pun teladan, itu adalah sebuah pilihan.

Saat pulang sekolah, Virgo dan Chyntia kembali bertemu di sebuah taman, terlihat Chyntia yang sedang merenung, menyembunyikan kesedihan dengan berusaha tegar.

" Sudah ku bilang, kita akan bertemu lagi. " Sahut Virgo sebari duduk di sebalah Chyntia.

" Mau apa kesini? Kamu sengaja kan mengikutiku? " Ucap Chyntia.

" Waktu yang mempertemukan kita. Ahh aku baru tau, Bimo pacar kamu ya? " Tanya Virgo.

" Mungkin ada yang salah dengan waktu. Seharusnya tidak mempertemukan kita. Benar, Bimo pacarku. " Jawab Chyntia.

" Hahaha.. Ternyata si badut itu benar. " Ucap Virgo tertawa.

" Apa maksudmu dengan badut? " Tanya Chyntia sebari menatap wajah Virgo.

" Kau belum paham ya? Bimo, dia memang tampan, dia juga atlet Volly yang membawa gelar juara sekolah kita. Tapi sayang, dia playboy. Dia selalu ada di saat wanita lain sedang terluka, bagai badut penghibur, membuat wanita di dekatnya jatuh hati.. (Terpotong) "

" ... Cukup! Seharusnya kamu intropeksi diri, siapa dirimu? Kamu hanya seorang parasit di sekolah kita. " Ucap Chyntia dengan lugas memotong pembicaraan.

" Ya, aku memang seorang parasit, aku memang nakal di sekolah, nakalku hanyalah pelampiasan. Setidaknya aku tidak meresahkan banyak pihak. Nakal ku hanya sebatas seorang murid, namun mereka tidak ada yang peduli apa yang membuatku seperti ini. " Ucap Virgo.

"...... " (terdiam)

Chytia pun hanya terdiam setelah mendengar cerita Virgo, mereka pun tertegun sesaat. Kemudian, Virgo pamit meninggalkan Chyntia seorang diri.

" Baiklah, pertemuan kedua kita cukup sampai disini. Oh ya, hati-hati dengan Bimo. " Ucap Virgo sebari meninggalkan Chyntia.


Bersambung...