dryanimaAvatar border
TS
dryanima
Unseen [#shortStory #cerpen]

Apa yang kalian rasakan jika mencintai seseorang secara diam-diam?

Ya, itu yang setidaknya aku rasakan. Aku memikirkannya. Entah mengapa. Aku laki-laki pengecut. Kenapa aku tidak bisa jujur dengan perasaanku sendiri? Aku membayangkan bisa bersatu dengannya tapi... rasanya tidak mungkin. Ya, aku mencintainya dengan alasan yang tidak bisa aku jelaskan. Aku jatuh hati dengan gadis itu dengan segala kesederhanaannya. Suara indahnya terngiang dan selalu menghantuiku. Senyumnya manis dan terlihat khas. Dia memang tidak secantik wanita di luar sana namun dia memiliki pesona yang membuatku terpana dan tak bisa memalingkan wajah walau dia hanya lewat di hadapanku.

Pertanyaanku hanya satu: Mengapa dia bisa punya senyum seindah itu dan tertawa bersama orang lain sedangkan bersamaku jarang sekali begitu?

Ada saat dimana gadis itu terlihat biasa saja tapi justru ketika dirinya terlihat biasa saja aku seperti membeku dan tidak bisa sinkron secara hati dan pikiran. Aku pandai menyembunyikan perasaan. Namun, tidak dengan sekawanku. Kawanku selalu mengatakan: “Jangan bohong. Mataku tidak buta. Aku tahu kau punya rasa pada gadis itu.”

Aku selalu menyangkalnya. Aku menafikan semua kata-katanya dan mengatakan kalau semua hal yang ia katakan hanyalah khayalan tidak nyata dan omong kosong. Aku menunduk dan menyimpulkan senyuman di bibir. Bodoh. Bagaimana bisa aku membohongi seseorang ketika mereka mampu menyadari dengan mudah gesturku yang sedang berbunga-bunga?

Laki-laki memang bodoh saat mereka jatuh cinta. 

Cara tatap mereka berubah...

Gestur mereka berubah...

Bahasa tubuh pun nampak jelas perbedaannya...

Intonasi suara laki-laki akan cenderung berubah saat berbicara dengan wanita yang membuat mereka jatuh hati...

Dan semua itu terjadi padaku. Sial.

Binar mata gadis itu membuatku tersentak ketika acapkali kami bertemu pandang. Sering aku memandangnya duduk sendiri entah menunggu siapa namun ada rasa dalam hati maksud sangat niat untuk duduk di sampingnya dan beberapa kali aku berhasil duduk di sampingnya. Rasanya menyenangkan bisa duduk di samping orang yang kausukai, bukan?

Ada banyak kupu-kupu beterbangan di udara yang menimbulkan senyum sumringah seperti orang tolol. Aku duduk di sampingnya, sesekali gadis itu bersenandung halus nan merdu. Walau hanya berbicara, gadis itu memiliki suara yang memang enak untuk didengar. Suara kicauannya merdu sehingga aku bisa berjam-jam duduk mendengarkannya.

Dalam beberapa hal kami memiliki kesamaan. Sama-sama bisa bermain dawai. Aku pun bisa bernyanyi, tetapi suara gadis itu jauh lebih menakjubkan dibandingkan aku. Suara gadis itu khas karena mudah dikenali. Bagi yang sudah mengenalnya, sekali mendengar, orang akan langsung tahu siapa pemilik suara indah itu.

Pujian yang aku berikan padanya memang diliputi rasa kagum dan suka. Oh, Tuhan… aku sungguh jatuh hati pada gadis itu. Caranya bicara, tertawa, humornya yang khas dan bagaimana dia mengeluarkan opini… semuanya aku suka. Apa ini aneh? Aku sering minta padaMu untuk dihadirkan seseorang yang aku butuh dan inginkan. Dan tiba-tiba... gadis itu hadir.

Suara indah…

Berparas menyejukkan mata…

Humor yang pas…

Cerdas…

Dewasa…

Sederhana…

Gadis itu yang memiliki semua hal barusan. Aku setuju dengan fakta bahwa akan lebih banyak yang jauh lebih indah dibandingkan gadis itu, tetapi menyadari kenyataan bahwa gadis itu yang sudah Tuhan hadirkan di dalam hidupku, aku bahagia. Pertemuan ini bukanlah semacam kebetulan dan aku yakin ada alasannya.

Namun, suatu ketika karena kesalahpahaman, dia memutuskan untuk meninggalkanku. Gadis itu pergi meninggalkanku. Mungkin bukan benar-benar meninggalkan, gadis itu hanya memberi waktu padaku untuk berpikir dan dia pun sama. Dia menjauh dariku, menghapus seluruh kontakku, kami tidak berkomunikasi selama setahun belakangan dan aku hampa…

          Tidak lagi kudengar senandung suara indahnya…

          Tidak lagi aku mendengarnya berbicara…

          Pun aku tidak melihatnya secara fisik…

Aku memang tidak pernah memulai apapun dengannya. Aku tidak memulai sesuatu apapun dengannya. Kami berteman. Aku tahu dia memiliki rasa padaku dan kini dia menjauhiku. Kenapa? Aku bahkan tidak membencinya saat aku tahu dia punya rasa padaku. Aku senang. Bahagia. Aku merasa beruntung karena gadis yang kusukai juga memiliki perasaan yang sama.

          Egoiskah kalau aku ingin dia kembali?


          Sungguh, ini seperti apel yang jatuh, namun untuk perkara hati... aku tidak bisa menjamin ini gravitasi biasa yang terjadi pada sebuah apel... 
          Apa yang harus kulakukan agar pantas bersamanya? Aku mencintainya.


FIN.
bukhoriganAvatar border
zerauwAvatar border
phyu.03Avatar border
phyu.03 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
641
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.