SDP PB HMI, Penting Untuk Memberikan Gagasan-Gagasan Alternatif. Kata, KPU Dan Bawaslu RI.




Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Politk Demokrasi, Pembangunan pemerintah (PDPP) mengadakan sekolah politik demokrasi di Gedung Pendidikan Merapi Balai pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Tengah dengan tema “pengawasan Pemilihan Umum (PEMILU) dan partai politik”, yang disampaikan langsung oleh Viryan Azis selaku komisioner KPU RI dan Rahmat Bagja Selaku Komisioner Bawaslu RI. Kamis 20/01/22

Viryan Azis merasa senang hadir di kegiatan Sekolah politik demokrasi, beliau juga mengatakan kegaitan sekolah politik demokrasi bahwasannya Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa islam (PB HMI) ingin memeratkan diri dalam konteks perkaderan informal Memproduksi kegiatan – kegiatan yang bisa menguatkan kapasitas kader hmi dalam hal demokrasi dan pemilu dengan demikian kegiatan ini dapat melahirkan kader -kader hmi yang menjadi tulang punggung bangsa indonesia di masa depan dan membangun bangsa demokratis

Apalagi menurutnya tantangan sekarang adalah bagaimana menghasilkan sesuatu pembaruan yang bisa mengisi ruang publik, memberikan gagasan – gagasan alternatif yang merupakan solusi untuk pengembangan bernegara, Ujarnya

harapan kedepan kegiatan ini dapat dikembangkan oleh Pengurus Besar HMI (PB HMI)

Viryan azis mengatakan proses politik bertujuan bagaimana kita mendialogkan dari A s/d Z tentang demokrasi di negara kita

Meski demikian viryan juga menjelasakan bahwa pemilu bisa efektif hanya dengan gotong royong dan nilai -nilai gotong royong itu penting kita kedepankan,

“ Bangsa kita ini bangsa yang demokratis karena kita mempunyai fundamental nilai-nilai demokratis sehingga sampai hari ini tidak ada sistem politik yang lebih baik kecuali demokrasi, ungkap viryan azis

Harapannya kedepan kegiatan seperti ini dapat dikembangkan oleh PB HMI yang mencakup masyarakat luas bukan hanya dikalangan mahasiswa

Sementara itu dikesempatan yang sama Rahmat Bagja mengatakan penyelenggara pemilu harus fair, independen dan berintegritas agar proses pemilu dapat berjalan dengan baik, ia juga menyampaikan pemilu itu adalah predictable proces unpredictable result yaitu prosesnya pasti terjadwal dan kemudian hasilnya tidak pasti.

Bagja juga berpesan kepada mahasiswa, harus sudah belajar menjadi penyelanggara pemilu baik itu pemilu ditingkat fakultas maupun di tingkat universitas, jangan menjadi mahasiswa yang kupu atau kuliah pulang kuliah pulang.