TS
dewanty21090519
Implementasi Pendidikan Prophetic Education Terhadap Profesi Pendidikan
Nama : Salsabila Dewanty
Prodi : Pg Paud
Fakultas: FKIP Uhamka
Pendidikan adalah satu-satunya jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju puncak peradaban dan ujung tombaknya adalah para pendidik. Ketika guru atau dosen sebagai pendidik tidak menjalankan perannya dengan baik, proses pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian, tujuan pendidikan pun tidak akan tercapai. Ketika pendidikan gagal mencapai tujuannya, dengan sendirinya manusia juga gagal menjadi lebih baik. Sebab, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dalam seluruh aspeknya.
Sumber pendidikan Islam sudah jelas dan baku, yakni bersumber pada nilai-nilai wahyu (Al-Qur’an) dan nilai-nilai kenabian (AsSunnah), ketauladanan para ahli waris Nabi-Nya (Auliya Allah dan Ulama billah). Nabi Muhammad SAW. adalah model yang paling utama dari sosok “guru” yang menyampaikan pesan-pesan ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan dan kerahmatan alam semesta dalam dunia pendidikan. beliau sebagai uswatun hasanah (model, contoh dari manusia yang paling lengkap dan sempurna). Beliau telah mendidik sahabat-sahabat dan umatnya tentang “ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan”, yang langsung beliau sampaikan, baik berupa kata-kata tindakan dan perbuatan maupun ketetapan dan persetujuannya. Beliau telah menjelaskan teorinya secara tuntas dari maksud Al-Qur’an, mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga akhir hayatnya dan menjelaskan hasil maksud dari proses pengalamannya. Beliau sendiri sebagai model utama dalam hal metode pengajarannya (input), metode pengalamannya (proses), dan metode pengukuran keberhasilnnya (output), hingga menjadi Insan Kamil (manusia paripurna). Kesempurnaan beliau itu terpancar pada karakteristik kepribadiannya yang siddiq (jujur), amanah (setia, tidak khianat), tabligh (menyampaikan apa adanya dan apa yang sebenarnya), dan fatanah (cerdas dan ahli dalam menggunakan potensi hati, akal pikiran dan panca indra).
Metode dalam pendidikan kenabian sendiri memiliki beberapa metode seperti, memotivasi para pendidik untuk mau mempelajari Al Qur’an lebih dalam lagi, mempersiapkan jiwa, hati, dan pikiran pendidik untuk menerima materi keilmuan dan pengajaran, adanya pembelajaran kitab dan Al-Qur’an, adanya pengajaran tentang hikmah dalam kehidupan kita didunia ini. Pendidikan kenabian juga bisa ditunjau dengan beberapa fungsi manajemen pendidikan Islam seperti, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengevaluasian.
Kesimpulan yang dapet saya ambil yang berkaitan dengan Profesi Kependidikan , yaitu:
Pendidikan adalah satu-satunya jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju puncak peradaban dan ujung tombaknya adalah para pendidik. Ketika guru atau dosen sebagai pendidik tidak menjalankan perannya dengan baik, proses pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian, tujuan pendidikan pun tidak akan tercapai. Ketika pendidikan gagal mencapai tujuannya, dengan sendirinya manusia juga gagal menjadi lebih baik. Sebab, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dalam seluruh aspeknya.
Sumber pendidikan Islam sudah jelas dan baku, yakni bersumber pada nilai-nilai wahyu (Al-Qur’an) dan nilai-nilai kenabian (AsSunnah), ketauladanan para ahli waris Nabi-Nya (Auliya Allah dan Ulama billah). Nabi Muhammad SAW. adalah model yang paling utama dari sosok “guru” yang menyampaikan pesan-pesan ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan dan kerahmatan alam semesta dalam dunia pendidikan. beliau sebagai uswatun hasanah (model, contoh dari manusia yang paling lengkap dan sempurna). Beliau telah mendidik sahabat-sahabat dan umatnya tentang “ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan”, yang langsung beliau sampaikan, baik berupa kata-kata tindakan dan perbuatan maupun ketetapan dan persetujuannya.
Prodi : Pg Paud
Fakultas: FKIP Uhamka
Pendidikan adalah satu-satunya jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju puncak peradaban dan ujung tombaknya adalah para pendidik. Ketika guru atau dosen sebagai pendidik tidak menjalankan perannya dengan baik, proses pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian, tujuan pendidikan pun tidak akan tercapai. Ketika pendidikan gagal mencapai tujuannya, dengan sendirinya manusia juga gagal menjadi lebih baik. Sebab, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dalam seluruh aspeknya.
Sumber pendidikan Islam sudah jelas dan baku, yakni bersumber pada nilai-nilai wahyu (Al-Qur’an) dan nilai-nilai kenabian (AsSunnah), ketauladanan para ahli waris Nabi-Nya (Auliya Allah dan Ulama billah). Nabi Muhammad SAW. adalah model yang paling utama dari sosok “guru” yang menyampaikan pesan-pesan ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan dan kerahmatan alam semesta dalam dunia pendidikan. beliau sebagai uswatun hasanah (model, contoh dari manusia yang paling lengkap dan sempurna). Beliau telah mendidik sahabat-sahabat dan umatnya tentang “ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan”, yang langsung beliau sampaikan, baik berupa kata-kata tindakan dan perbuatan maupun ketetapan dan persetujuannya. Beliau telah menjelaskan teorinya secara tuntas dari maksud Al-Qur’an, mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga akhir hayatnya dan menjelaskan hasil maksud dari proses pengalamannya. Beliau sendiri sebagai model utama dalam hal metode pengajarannya (input), metode pengalamannya (proses), dan metode pengukuran keberhasilnnya (output), hingga menjadi Insan Kamil (manusia paripurna). Kesempurnaan beliau itu terpancar pada karakteristik kepribadiannya yang siddiq (jujur), amanah (setia, tidak khianat), tabligh (menyampaikan apa adanya dan apa yang sebenarnya), dan fatanah (cerdas dan ahli dalam menggunakan potensi hati, akal pikiran dan panca indra).
Metode dalam pendidikan kenabian sendiri memiliki beberapa metode seperti, memotivasi para pendidik untuk mau mempelajari Al Qur’an lebih dalam lagi, mempersiapkan jiwa, hati, dan pikiran pendidik untuk menerima materi keilmuan dan pengajaran, adanya pembelajaran kitab dan Al-Qur’an, adanya pengajaran tentang hikmah dalam kehidupan kita didunia ini. Pendidikan kenabian juga bisa ditunjau dengan beberapa fungsi manajemen pendidikan Islam seperti, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengevaluasian.
Kesimpulan yang dapet saya ambil yang berkaitan dengan Profesi Kependidikan , yaitu:
Pendidikan adalah satu-satunya jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju puncak peradaban dan ujung tombaknya adalah para pendidik. Ketika guru atau dosen sebagai pendidik tidak menjalankan perannya dengan baik, proses pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian, tujuan pendidikan pun tidak akan tercapai. Ketika pendidikan gagal mencapai tujuannya, dengan sendirinya manusia juga gagal menjadi lebih baik. Sebab, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dalam seluruh aspeknya.
Sumber pendidikan Islam sudah jelas dan baku, yakni bersumber pada nilai-nilai wahyu (Al-Qur’an) dan nilai-nilai kenabian (AsSunnah), ketauladanan para ahli waris Nabi-Nya (Auliya Allah dan Ulama billah). Nabi Muhammad SAW. adalah model yang paling utama dari sosok “guru” yang menyampaikan pesan-pesan ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan dan kerahmatan alam semesta dalam dunia pendidikan. beliau sebagai uswatun hasanah (model, contoh dari manusia yang paling lengkap dan sempurna). Beliau telah mendidik sahabat-sahabat dan umatnya tentang “ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan”, yang langsung beliau sampaikan, baik berupa kata-kata tindakan dan perbuatan maupun ketetapan dan persetujuannya.
0
239
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
22.5KThread•13.4KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru