"Yang bersangkutan sakit hati atau tersinggung karena korban meminta izin untuk menikah kembali," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono saat jumpa pers di kantornya, Jumat (21/1/2022).

Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk pengakuan motif pelaku hingga tega membunuh istrinya. Kasus ini terjadi di Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) pada Rabu (19/1) sekitar pukul 02.00 WIB.

"Nanti kita akan dalami lagi dari pihak keluarga termasuk dari pihak tetangga baik tetangga di sini di Jakarta atau di daerahnya. Mungkin ada permasalahan lain atau ada motif lain," katanya.

Berdasarkan hasil interogasi, pelaku membunuh korban dengan cara membekap.

"Mungkin tengah malam subuhnya jam 02.00 tersangka W membekap korban dengan tangan, menduduki korban dalam keadaan terlentang. Kurang lebih 10-20 menit sampai dipastikan korban meninggal," ujarnya.

Lalu, pelaku WRS memiringkan tubuh korban agar seolah-olah sedang tidur. Hal ini dilakukan untuk mengelabui tindak pidana pembunuhan tersebut.

"Pelaku dengan sengaja membaringkan tubuh korban ke samping dengan dibalut kain. Mungkin beranggapan nanti ditemukan oleh seseorang dalam keadaan meninggal dalam keadaan tertidur," kata dia.

Atas kasus tersebut, pelaku dipersangkakan Pasal 44 ayat (3) UU No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP.
sumber

=-=-=-=-=
Permasalahan rumah tangga tidak akan pernah ada habisnya. Top permasalahan yang sering mencuat adalah tentang perekonomian dan percintaan. Pada kasus di atas diduga karena masalah percintaan. Menurut pelaku dia membunuh istrinya karena istri minta izin nikah lagi, ada orang ketiga dalam kisah rumah tangga mereka.

Hmmm menurut TS ya ini cukup janggal dan terkesan alasan yang mengadi-adi.

Iituloh mereka habis melakukan ho ho hi hi enak enak mantaf mantaf, kok bisa-bisanya kemudian melenceng langsung bahas ke topik menghancurkan rumah tangga persis setelah momen paling romantis suami istri. Rasanya kok aneh saja. Kalau memang ada masalah, ada pertengkaran dan si istri berniat minta cerai atau mau kimpoi lagi ya kok masih melakukan kikuk kikuk. Sepengalaman TS usai melakukan hubungan suami istri ya hubungan kami semakin lengket, tambah sayang, tambah cinta, tambah berbunga-bunga. Konyol sekali setelah hubungan suami istri disambung dengan berantem, apalagi sampai membunuh.

Kemudian ya kok sampai hati melakukan pembunuhan, separah dan sefatal itukah kesalahan yang diperbuat pasangan?

Menurut TS, pertengkaran rumah tangga sampai menjadi besar dan berlevel darurat adalah karena masalah-masalah yang ditumpuk, dipendam, tidak dikomunikasikan dengan baik, diam-diaman. Kadang hanya masalah beda sudut pandang, sehingga tidak ketemu, sulit memahami satu sama lain.

Makanya berumah tangga itu bukan sekadar menafkahi lahir, batinnya juga merupakan aspek penting yang harus dipenuhi. Bukan bermaksud mengajari, tetapi sekadar berbagi. Dalam seminggu sekali TS biasanya ngajak anak istri makan di luar. Gak usah mahal-mahal, makan bakso atau makan mie ayam sudah jauh lebih cukup memunculkan suasana romantis bagi kami. Setelah makan bersama, biasanya TS mampir ke toko mainan, anak kami langsung berbinar-binar matanya, tak lupa dibisikkan "jangan pilih yang mahal ya", bersyukur anak kami sudah mulai memahami.

Itu contoh sederhana agar komunikasi dalam berumah tangga tetap terjalin baik. Karena perperangan sampai ke level negara pun itu berawal dari komunikasi yang  buruk.

Cukup sekian ya tanggapan TS atas berita di atas, semoga ada manfaatnya. Terima kasih.