Rekam sono rekam sini, demi wangi tak perduli tipu berharap Wah demi apapun serasa ringan berdampak berat.

Tidak baik tidak buruk hanya action kebanyakan doktrin hingga tak sedikit seakan membuntuti "cara."

Memilah dan memilih sudah setipis kertas, karna tampilan seakan tebal bagai cuan berwarna merah dan tertumpuk.

Hingga kini semua itu sah, bahkan tangisan orang mampu mempertebal kantong lebar bagai jaringan dan maju bagai pasukan hingga tinggi bagai pencakar langit, kalau peraktisinya "Pencakar Cuan."

Edukasi masih ada, nasihat masih hadir, keritikan selalu muncul tapi, semua tergabung jadi satu tergiring menarik oleh rekaman berbau mewah.

Hutang demi gaya hidup lebih laris dan proses secepat kilat, hutang demi hidup di persulit, hanya karna penampilan tak semewah gaya. Baju nya setara ratusan ribu piring bagi mereka.

Vidio singat menampilkan obsesi mata keserap di otak lalu mencontoh dengan cara apapun, berusaha di titik yang sama dengan jalan sesingkat singkat nyah!

Sensasi ladang kertas, ladang jumblah, ladang cuan. Tak berfikir dampak hanya karna bisa bergaya hari ini berasa baik dari hari kemarin. Otak yang tak lagi di kepala!!!

Maunya berujung sanjung sumpel telinga bila kritik datang lepas landas bila nasihat hadir. Menunggu konflik demi cuan berharap gajah!

Sumber gambar: google