Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya akan membukan posko pengaduan untuk para korban investasi ala Ustadz Yusuf Mansur.

"Kami akan mendirikan posko, segera. Ini bentuk rasa keprihatinan kami terhadap banyaknya korban," kata Hari kepada Holopis.com, Selasa (11/1).

Apalagi saat ini banyak orang yang mengaku sebagai investor bisnis yang dijalankan oleh pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an kecewa karena mereka merasa tertipu, uang yang diinvestasikan tidak kembali, apalagi janji-janji keuntungan yang tak pernah mereka dapatkan.

"Ini yang ikut patungan bisnis bodong Yusuf Mansur sudah ribuan orang, dan nilai investasinya juga luar biasa," ujarnya.

Alasan dirinya menyebut bahwa bisnis-bisnis Yusuf Mansur bodong karena banyak yang dijanjikan keuntungan tidak pernah terealisasikan. Bahkan uang modal invetasi yang disalurkan oleh masyarakat pun tidak kembali.

"Kenapa saya berani bilang ini investasi bodong, karena sejak mereka invest jangankan dapat dana bagi hasil laba, mereka bahkan tidak diberi akses untuk mengetahui dimana posisi hotelnya (obyek investasi -red), apakah hotelnya benar ada atau ghaib," terang Hari.

Kemudian, Hari Purwanto juga menyampaikan bahwa korban investasi Ustadz Yusuf Mansur juga banyak didapati di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

"Di Cibubur bahkan korbannya ada sampai 250 orang, nilai investasinya kira-kira sampai Rp5,5 miliar," tandasnya.

Baca selengkapnya di Holopis.com