Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bloodseeker18Avatar border
TS
bloodseeker18
Presiden Duterte Menolak Minta Maaf atas 6.200 Kematian dalam Perang Melawan Narkoba


Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka pengguna dan pengedar narkoba yang terbunuh dalam perang melawan narkoba yang dikecam kelompok hak asasi manusia.

"Saya tidak akan pernah, tidak akan pernah meminta maaf atas kematian mereka," kata Duterte dalam pidato nasional setiap pekan. "Bunuh saya. Penjarakan saya. Saya tidak akan pernah minta maaf."

Lebih 6.200 tersangka pengedar dan pengguna narkoba tewas dalam perang melawan narkoba yang digelar Duterte Juni 2016-November 2021, menurut data resmi pemerintah.

Kelompok hak asasi dan kritikus mengatakan penegak hukum mengeksekusi tersangka narkoba di tempat penangkapan. Polisi mengatakan mereka yang terbunuh memegang senjata dan menolak penangkapan.

Dalam pidato nasional pertama tahun ini, Duterte bersumpah akan melindungi penegak hukum yang melakukan tugas mereka. Duterte mengaku memerintahkan penegak hukum untuk melawan ketika hidup mereka dalam bahaya.

Duterte, kini berusia 76 taun, memenangkan kursi kepresidenan dengan keunggulan luar biasa tahun 2016 berkat platform antikorupsi, penegakan hukum, dan ketertiban.

Kepada pemilihnya, Duterte menjanjikan perang melawan narkoba jika menjadi presiden. Setelah dilantik menjadi presiden, ia memenuhi janjinya.

Duterte, sesuai konstitusi Filipina, tidak boleh mencalonkan diri kali kedua. Analis mengatakan Duterte harus punya sekutu yang akan melindunginya dari tindakan hukum apa pun atas pelanggaran hak asasi manusia dalam perang melawan narkoba.

Hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), September 2021, menyetujui penyelidikan formal terhadap perang melawan narkoba yang digelar Duterte. ICC menangguhkan penyelidikan November 2021, menyusul permintaan Filipina.

Duterte secara sepihak menarik Filipina dari keanggotaan ICC, Maret 2018 -- sebulan setelah jaksa mengatakan pemeriksaan pendahuluan atas perang melawan narkoba sedang berlangsung.

sumber

Perangi narkoba.. emoticon-Ngacir2
ompank007Avatar border
ompank007 memberi reputasi
1
516
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.