Beberapa bulan  berlalu , tapi diri ini masih diliputi rasa bersalah, karena sebulan yang lalu aku tiba2 ngeblok temanku, teman baikku tanpa penjelasan  apa-apa. Ingin rasanya aku unblok temanku dan minta maaf padanya. Tapi aku takut terjadi kejadian buruk datang lagi. 
Alasan aku memblok temanku karena : 

1. Pakai baju seksi,  punya tato besar di belakang leher. 

Sebenarnya aku masih toleransi dengan ini, kalau lihat wajahnya , mukanya agak peot dikit efek kena penyakit , pake kacamata tebal, paling dapat nilai 5, agak boneng, tampilan agak culun sih , tapi dia suka pake celana pendek, dan tank top di negara timur tengah ini yang menjunjung nilai kesopanan.
Pernah pergi vaksin bareng bertiga bareng suaminya, lah dia nunjuk in belahan dadanya yang kecil itu ke bapak2  administrasi, security, dll.

2.Punya koleksi sex toys 

Ini juga aku masih bisa toleransi, mungkin karena suaminya uda uzur gak bisa berdiri lagi,
Jadi dia tunjuk in semua sex toy nya, Saat dikeluarkan dari kotak , nampak bekas lendirnya masih nyangkut mengering, lalu di lap pake bajunya.
3. Disitu aku pengen muntah, tapi aku tutup mulutku rapat2. Untuk respek seorang teman.

4. Suka tanya2  tentang suami aku

Sebenernya agak risih sih ini, soalnya aku gak pernah nanyain suami dia. Tapi mungkin dia mencoba untuk friendly (ramah) nanya kabar suami gitu, nanya kerjaan suami apa, makanan kesukaan suami apa, dulu suami cerai alasannya kenapa, apa yang membuat aku jatuh cinta sama suami aku. 

5. Suka jelek2in suami aku

Aku tahu suamiku suka merokok dan minum , mantan playboy pas lagi kaya, di indo image ini gak baguslah, tapi aku tetap sayang sama suamiku, selama dia gak KDRT, dan kerja keras cari duit,  kehidupan kami baik2  dan slow2 saja selama 7 tahun ini. 
Dan temanku ini , dia mengkritik suamiku merokok dan minum, dia mulai menghitung2 berapa pengeluarannya yang harus kami tanggung dll.
 Padahal dia dan  suami dia juga minum, di meja mereka terpampang minuman yg mahal2. Tapi aku gak pernah menghitung2 berapa2 pengeluaran mereka. 
Pernah pas wedding anniversary, temanku itu tanya di kasih apa sama suamiku, aku bilang , aku makan berdua di restoran.  Trus dia komen, "udah itu aja? , dia gak  ngasih apa2" Dalam hatiku, aku aja senang2 aja, kok dia yang kepo ya. Aku tahu dia nikah sama kakek kaya raya, Tapi udalah namanya orang. 

6. Suka kritik cara aku mendidik anak

Lagi aku tak pernah kritik anak dia, walau aku lihat banyak kekurangan di anaknya, karena aku respek, aku tak pernah kritik anaknya, karena setiap anak punya keistimewaan masing2 dan setiap parents mencoba terbaik untuk anaknya.
Tapi dia kritik anakku supaya banyak ngomong lagi ke anak, biar anaknya ngomongnya lancar. Disitu aku sakit hati, gak tahu dia aku uda berusaha ngobrol sama anakku  sebanyak mungkin.

        7.   Ini puncaknya : Suamiku tiba2 membicarakan tentang betapa seksinya temanku itu, uda kerja lagi, bentar lagi dapat beasiswa S2 luar negeri
sedangkan aku gak kerja, ibu rumah tangga total. 
Suamiku bilang dulu waktu kami holiday 1 villa,  temanku itu pernah melakukan pose ngangkang didepan suamiku , Diruang tamu,  pas aku udah tidur dan suaminya sudah tidur dikamar masing2. Memang sih saat itu temanku pernah sms aku untuk datang ke ruang tamu. Tapi aku uda ngantuk berat malas datang kesitu. 
Suamiku bilang "kalau temanmu jelek2kin aku, itu artinya temanmu itu minta di ent*t ", karena dulu suamiku pernah punya mantan yang begitu, teman mantan nya pernah jelek2in dia, gitu di Ent*t , Dianya keenakan. 

Habis suamiku ngomong begitu , sakit kepalaku, dan aku nangis sejadi2nya, jadi teringat di film2 tentang teman makan teman, tentang luna maya yang pacarnya diambil syahrini. Lalu kuputuskan untuk memblok temanku itu,  aku gak ingin suamiku di curi. Atau mereka having sex di belakangku.
Gak cuma itu, aku dan suamiku bertengkar hebat gara2 itu, aku malu punya suami genit kayak dia, aku jadi gak bisa punya teman gara2 dia.  Udah pengen  cerai aja bawaannya. Sampe aku pernah bilang ke suami, udalah kalau kau mau having sex dengan temanku, ijinkan aku having sex dengan orang lain jadi imbang kita 1 :1. Trus suami bilang, mending cerai aja kalau begitu. 

Tapi aku batalin niat cerai itu , karena ekonomi keluarga, suamiku yang panggul 100%. 

Selama blok temanku itu, aku jadi kesepian, merasa bersalah, mungkin aku egois berlebihan. Suami yang genit kok temanku yang di blok. Atau biarkan aja ke blok seiring berjalannya waktu pasti mulai lupa. Dan aku bisa jalanin hidup dengan suami dengan nyaman.  Tanpa ada fantasi2 suamiku tentang temanku yang menyesatkan itu. 

Setelah beberapa bulan berlalu aku perhatikan tingkah suamiku, selalu dia pulang tepat waktu, waktunya lebih banyak di habiskan bersamaku. Dan akhirnya aku sadar dia cuma main2 saja komen tentang temanku itu, kalau lah dia benar2 selingkuh pasti ada aja alasannya keluar rumah. 

Aku masih merasa bersalah kepada temanku itu.  Karena aku blok, dan tapi nanti kalau berteman lagi, suamiku gatal lagi komen2 nakal tentang temanku itu, dan aku pun emosi lagi kepada mereka berdua.

 Ya sudahlah biarlah dibawa angin kisah masa lalu. Yang penting aku sekarang gak emosi lagi walau harus berkorban kehilangan teman baik.