Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Anak Muda Tulang Punggung Gerak Ekonomi Masa Depan Indonesia
 Anak Muda Tulang Punggung Gerak Ekonomi Masa Depan Indonesia

JAKARTA --- Menko Perekonomia Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif berkat pengendalian pandemi covid-19. Semuanya merupakan kesatuan dari kedisiplinan masyarakat menjalankan prokes, vaksinasi, serta respon tepat pemerintah dari sisi fiskal dan moneter serta penciptaan lapangan kerja dan kesiapan untuk bertransformasi. 
“Tahun 2021 adalah tahun yang berat, tapi bisa kita lewati dengan inovasi dan optimisme.  Semuanya akan menjadi bekal untuk menghadapi tahun depan selain terus berinovasi, percepat digitalisasi sekaligus optimistis dengan semua yang ada,"kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  saat berbicara dalam acara Indonesia Business Forum TV One, Selasa (29/12/2021).
 
"Di sini, transformasi digital harus didorong karena ini dijalankan oleh anak-anak muda kita yang menjadi backbone perekonomian ke depan sekaligus jadi salah satu pendorong perbaikan ekonomi ke depan."

Membaiknya kondisi perekonomian tentu saja tak lepas dari sokongan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah digulirkan sejak 2020. “Klaster Insentif Usaha dan Perlinsos menjadi klaster yang mencatatkan realisasi tertinggi. Misalnya PPh Pasal 25 dan pajak UMKM yang ditanggung Pemerintah, PPNBM, dan PPn yang ditanggung Pemerintah untuk properti. Ini semua mendorong perekonomian bergerak, dan menunjukkan komitmen serta keseriusan Pemerintah mendukung masyarakat menghadapi pandemi,” jelas Airlangga yang juga Ketua KPC PEN tersebut.
 
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai 5,2%. Target ini sejalan dengan proyeksi dari sejumlah lembaga internasional seperti IMF (5,9%), OECD (5,2%), dan World Bank (5,2%). “Proyeksi itu akan bisa dicapai dengan catatan kondisi kesehatan stabil, dan nilai ekspor naiknya besar karena harga komoditas juga sedang tinggi. Tapi momentum ini harus dilihat dalam 6 bulan pertama dulu untuk bisa memutuskan kebijakan selanjutnya,” kata calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang ini.

Di sisi lain, sejumlah risiko tetap harus diwaspadai agar tidak menganggu momentum pemulihan ekonomi ke depan. Risiko tersebut diantaranya kenaikan harga energi dan inflasi, disrupsi, krisis Evergrande di China, dan normalisasi kebijakan moneter negara maju. “Kalau dari APBN capaiannya maksimal, kemudian dari segi investasi sudah memenuhi target, juga dari konsumen dan sektor industri yang pulih, maka inilah empat engine yang membuat ekonomi kita bergerak. Kemudian, engine yang juga penting adalah digitalisasi, yang di 2020 valuasinya mencapai US$40 miliar, di 2021 loncat ke US$70 miliar, dan di 2025 akan naik lagi ke US$130 miliar,"tutupnya.

Sumber
0
743
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.8KThread5.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.