Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Music
  • The Brandals Resmi Rilis Album Baru, Ciptakan Anthem untuk Unjuk Rasa

jendelalokalAvatar border
TS
jendelalokal
The Brandals Resmi Rilis Album Baru, Ciptakan Anthem untuk Unjuk Rasa


Grup rock asal Jakarta, The Brandals, resmi melepas album ke-lima bertajuk Era Agressor. Album berisi sepuluh track ini menjadi jawaban dari The Brandals yang sudah satu dekade alpa merilis album baru.

Era Agressor menghadirkan sejumlah kolaborator antara lain John Coki Patton (Kelompok Penerbang Roket) yang membawakan lagu “Kafir.” Ramondo Gascaro yang bermain klavinet dan keyboard di lagu “Into Madness.” Pianis Dharmo Sudirman pada lagu “Back Pages” dan “Suara Rumah Rakyat.” Kemudian band Fleur (Tanya Ditaputri, Yuyi Trirachma, Tika Pramesti) menjadi penyanyi latar lagu “Into Madness.” Henry Foundation dari Goodnight Electric memberi nuansa elektronik dengan suara modular. The Brandals juga melibatkan Fajar Merah dengan membaca puisi Bunga dan Tembok karya Wiji Thukul (ayahnya sendiri) di lagu “Suara Rumah Rakyat.”

“Suara Rumah Rakyat” sendiri salah satu track yang patut disimak dari album Era Agressor. Vokalis Eka Annash melihat lagu ini sebagai salah satu nomor tajam dari The Brandals yang diharapkan menjadi anthem dalam perlawanan.

“Kami ingin lagu ini jadi soundtrack orang-orang demonstrasi,” kata Eka, dalam sesi dengar album Era Agressor, beberapa waktu lalu.

Secara umum, Eka juga menegaskan bahwa Era Agressor dengan segala kemarahan di dalamnya adalah bukti bahwa The Brandals tetap pada sikap sebagai band yang menyalak pada isu-isu sosial, dan khususnya ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka.

“Kami bikin album mem-provoke pendengar. Evolusi sebagai band, kami ngejaga value itu enggak sekadar berteriak Brandals. Tapi, tetap punya konteks,” tukas Eka.

Salah satu kemarahan yang mereka tuangkan dalam album ini adalah soal sikap pemerintah kepada kaum pekerja. Kemarahan itu juga tergambar lewat sampul album yang memperlihatkan keadaan dystopia lewat karakter manusia tengkorak yang membawa rantai dan bom molotov di atas gambar Gedung MPR/DPR.

“Soal Omnibus Law beberapa pasal yang memotong hak pekerja. Bakal berpengnaruh kepada gue dan lain-lain sebagai pegawai,” lanjut Eka mengatakan pematik kemarahan The Brandals yang pada akhirnya direkam dalam album Era Agressor.

The Brandals kini terdiri dari Eka Annash (vokalis), PM Mulyadi (gitaris), Raditya Syaharzam (bassist), dan Firman Zaenudin (drummer). Pada tahun lalu, Desember 2020, The Brandals mengalami perubahan formasi dengan hanya menyisakan satu gitaris, setelah keputusan Tony Dwi Setiaji hengkang.

0
419
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
MusicKASKUS Official
19.8KThread9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.