Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Wisata Go Green Ala GHC, Berkemah Sambil Menanam Pohon di Pelataran Mutis

bloodseeker18Avatar border
TS
bloodseeker18
Wisata Go Green Ala GHC, Berkemah Sambil Menanam Pohon di Pelataran Mutis


Berbagai upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan terus dilakukan. Salah satunya seperti yang dilakukan Komunitas Green House (GHC) yang kembali menghijaukan lahan-lahan kosong yang ada di sekitar pelataran gunung Mutis.

Green House Community (GHC) sebagai pelopor camping Hijau di Kabupaten Timor Tengah Utara sangat mendukung setiap upaya dalam mengurangi perusakan hutan, dengan mengadakan upaya penanaman kembali anakan pohon di setiap lahan kosong, terutama lahan-lahan kritis.

Dalam kesadaran dan memaksimalkan semua sumber daya penuh, GHC berupaya menarik simpati masyarakat, utamanya adalah kolompok anak-anak muda untuk turut ambil bagian dalam menjaga alam dan kembali melestarikan yang sudah rusak.

 "Awalnya bergabung dengan kegiatan ini tidak dengan ekspektasi tinggi. Ah paling juga kemah biasa. Tetapi ketika jalannya kegiatan, saya merasa ini sangat luar biasa. Selain diterima dengan baik oleh teman-teman GHC, juga nilai plus adalah adanya kegiatan penanaman pohon di sekitar lokasi perkemahan. Sungguh ini diluar dugaan saya. Terima kasih kami sudah dilibatkan untuk menjaga alam" kata Viani salah satu pencetus ide soal green camp. 

GHC Sadar akan target sasaran

"Kegiatan penanaman pohon yang mereka lakukan saat ini, sebagai wujud nyata dari misi meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan," kata Benny Augusto, sekaligus Ketua GHC.

Namun upaya penanaman pohon tersebut di variasi dengan beberapa kegiatan lainnya, seperti berkemah, bersih-bersih lokasi perkemahan dan pengenalan kekayaan wilayah Kecamatan.

“Saya secara pribadi merespon adanya kegiatan ini. Kami siap menerima teman-teman yang datang untuk berkemah, menanam pohon dan melakukan bakti sosial lainnya. Selain perbaikan kembali atas tergerusnya lahan pertanian dan longsor akibat bencana seroja. Hal lainnya adalah lokasi perkemahan bisa menjadi lokasi wisata baru. Kami berharap pemerintah melirik dan mendukung potensi ini”. ujar Yosep Mamoh, selaku tokoh masyarakat dan juga pelaku pariwisata.

Kegiatan perkemahan dan penanaman pohon ini sudah terjadi untuk kali kedua. GHC memetakan tiga (3) wilayah potensi perkemahan. Bukit Bikole, Bukit Bijaelesunan, dan Bukit Binone.

Ketiga bukit ini tersebar di beberapa desa, di Kecamatan Mutis dan Miomaffo Barat.

Para peserta dalam dua kali kegiatan kemah ini mengaku puas dengan sajian alam dan siap mendukung Eban menjadi lokasi pariwisata baru.

“Saya bergabung dengan kegiatan ini tidak dengan ekspektasi tinggi. Ah paling juga kemah biasa. Tetapi ketika jalannya kegiatan saya merasa ini sangat luar biasa. Selain diterima dengan baik oleh teman-teman GHC, juga nilai plus adalah adanya kegiatan penanaman pohon di sekitar lokasi perkemahan. Sungguh ini diluar dugaan saya. Terima kasih kami sudah dilibatkan untuk menjaga alam”. kata Nosin Lamakadu.

GHC mendata paling kurang sudah ada 77 orang yang terlibat dalam kegiatan kemah dan penghijauan ini. Pada umumnya para peserta pulang dengan rasa puas. Selain penerimaan tim GHC, para peserta juga disajikan pemandangan alam Eban yang luar biasa indahnya.

Pada kesempatan lainnya, GHC juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, agar cita-cita penghijauan tersebut dapat berjalan. Sehingga awalnya anakan pohon yang ditanam dikumpulkan oleh anggota komunitas, adapula yang didapatkan dari kelompok atau sumbangan perorangan.

Setelah koordinasi yang baik, GHC baru-baru ini pada Senin 10 Desember 2021 menerima bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TTU, sejumlah 1.530 anakan pohon. Adapula beberapa jenis pohon seperti, Beringin, Sengon, Trambesi, Salam, Flamboyan, Tabebuya, Lamtoro Teramba, dan Jambu Kristal.

Rencananya anakan pohon tersebut, secara marathon akan ditanam di dua (2) wilayah kecamatan Miomaffo Barat dan Mutis. Kedua kecamatan ini dipilih sebagai target sasaran mengingat kedua wilayah ini merupakan wilayah pelataran gunung Mutis. Gunung Mutis juga dulu dan kini menjadi seperti ibu, yang senantiasi memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, Kabupaten Timor Tengah Utaran, khususnya Kota Kefamenanu. Terlebih kebutuhan akan pasokan air bersih.

“Kami berharap Eban kelak bukan hanya pemasok sumber daya alam dan hasil bumi. Tetapi juga menjadi lokasi wisata baru. Kami dari GHC siap jadi sebagai pelopor penghijauan dan pariwisata di lokasi Kecamatan Miomaffo Barat dan Mutis”. kata Aries Meol, wakil ketua GHC.

sumber

emoticon-Ngacir2
apawaalAvatar border
arsipojanAvatar border
zerauwAvatar border
zerauw dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
TravellersKASKUS Official
23.1KThread11.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.