abumasyarAvatar border
TS
abumasyar
CERPEN:MAAF
                                                                     MAAF



Liburan adalah saat yang paling ditunggu – tunggu semua orang termasuk diriku.Namaku adalah Rey Saputra sekarang aku menduduki kelas 1 di salah satu SMA favorit di kotaku dan karena tempatnya jauh dari rumahku aku sekolah di sekolah asrama dan disana diadakan liburan 1 semester satu kali dan  kali ini adalah liburan semester 2 dan akan diliburkan selama 1 bulan,berbagai rencana sudah kupersiapkan bersama teman – temanku.

Waktu liburanpun tiba karena tidak boleh membawa kendaraan di asrama maka aku pulang dijemput oleh orang tuaku.Waktu bertemu orang tuaku, aku sangat bahagia karena sudah 6 bulan lamanya aku berpisah dengan mereka,di perjalanan pulang aku banyak bercerita dengan mereka,tentang semua pengalman yang telah aku alami 6 bulan yang lalu.Tapi ada yang kurang,yaitu ayahku tidak ikut dating menjemputku saat aku bertanya ke ibuku “buk,bapak dimana kok nggak ikut njemput ? “,tanyaku dengan penasaran “bapak dirumah,istirahat” .

Sesampainya dirumah aku langsung menemui bapakku yang sedang beristirahat di kamar,lalu kutinggalakan beliau karena beliau sedang tidur.Lalu keesokan harinya bapakku dibawa ke rumah sakit karena sakitnya semakin parah dan tinggalah aku dirumah berdua dengan adekku yang baru berumur 8 tahun.

Pada suatu hari aku diajak teman – temanku untuk bermain ke kota,dan aku izin dengan kakakku dan lalu di perbolehkan,singkat cerita karna terlalu malam untuk pulang kerumah aku berencana akan menginap di rumah temanku untuk sehari,kringgg (suara hp berdering) lalu kuangkat panggilan itu dan aku langsung terkesiap karena ternyata yang menghubungi adalah bapakku,setelah kuangkat terdengar suara tegas yang sudah lama sekali tidak kudengar “Rey dimana kamu !”, tanyanya. “Lagi nginep dirumah temen pak”,jawabku dengan nada panik “cepet pulang !,adekmu siapa yang njaga?,rumah siapa yang njaga?,main izin ke siapa?,bapakmu disini,ibumu disini berjuang buat sembuh kamu cuman disuruh njaga urusan rumah aja gak bisa!” , suruhnya lalu diikuti dengan rentetan  pertanyaan , “bapak kenapa tho,kok nggak seneng banget lihat anaknya seneng,main bareng temennya ,menikmati liburannya,lagian dirumah juga udah ada mbah yang njagain adek”,jawawbku dengan nada membantah.Dan perdebatan terus berlangsung  sampai telepon dimatikan oleh bapakkku dan digantikan telpon oleh ibukku “kak,bapak lagi sakit,klo mau nginap gak papa tapi cuman semalem ,besok langsung pulang yha”.

 

Tanpa kusadari pada malam itu aku melakukan kesalahan yang sangat besar.Tak lama kemudian bapakku pulang dari rumahh sakit lalu pada malam harinya aku pun dipanggil untuk menghadapnyadan sampai didepannya kulihat raut wajahnya yang mulai menua, rambutnya yang sudah mulai beruban, pandangannnya yang sudah mulai sendu.Ku mulai merutuki diriku dengan kesalahanku pada malam itu, apakah aku salah jika menginginkan kebebasan ? ,Lamunanku terhenti ketika bapak memulai pembicaraaan “sekarang Rey kelas berapa?”,tanyanya dengan nada pelan dan mengintimidasi,meskipun aku yakin beliau pasti sudah tau jawabannya,tapi tetap kujawab “sekarang Rey kelas 1 SMA pak” , “ Rey kan pasti tau keadaaan diluar san masih pandemi,sekarang coba bayangkan,kalau Rey terkena pandemi terus Rey pulang kerumah ketemu adek sama mbah trus nular,”bapak berhenti sebentar sembari menarik napas pajang untuk menghalau rasa sesak yang sedang menjalar di paru – parunya ,lalu beliau melanjutkan dengan nada yang sama tanpa intimidasi “bapak bingung bapak harus ngasih nyawa ini ke siapa ?,tapi bapak nggak bisa,bapak nggak bisa ngasih nyawa ini ke kamu maupun ke adekmu”.Bapak berhenti karena napasnya mulai berat dan dadanya mulai sesak tak lama kemudian beliau pingsan dan langsung dibawa kerumah sakit,dan tibalah aku dirumah sendiri dengan sang  adek

Singkat cerita hari ini adalah hari raya Idul Fitri dan ini waktuku untuk menjenguk dan meminta maaf kepad sang bapak,tapi sesmpainya disana urung aku meminta maaf,beliau sudah terisak karena beliau merasa gagal karena tidak bisa memeberikan liburan yang layak untuk anaknya,tak lama aku berada di ruangan itu karena bapak yang mulai kambuh  penyakitnya dan aku harus segera pulang untuk kembali mengurusi pekerjaan rumah.

Dua hari kemuadian saat aku sedang bersantai dengan adekku terjadi keributan sedang di depan rumahku yang kemudian menyeruak masuk kedalam rumahku,ternyata mereka mencariku dan mencari adekku,sembari menangis mereka masuk kedalam kamarku dan mulai memelukku dengan adekku didalam dadaku merasakan gemuruh perasaaan tak wajar,gemuruh rasa yang sangat aneh,dan salah satu dari mereka mulai berkata “yang tabah yha Rey,bapakmu sudah meninggal”.Tiga kata,hanya tiga kata itu mampu membuat waktu di sekitarku seolah berhenti,seolah disekitarku menjadi ruang hampa dan aku sontak ingin berteriak tapi itu hanya bisa kulakaukan didalam hati.Tak lama kemudian hatiku semakin remuk karena melihat nenekku  tak berdaya guling – guling diatas kasur.Tak lama kemudian jam 15.30  kakakku datang dengan diikuti ambulance dibelakangnya,lalu kakakku langsung berlari demi melihat adek –adeknya yang menunggunya dan langsung memeluk kami,diikuti ibukku yang pingsan dan sedang dibopong oleh warga untuk istirahatdi dalam rumah,dan terakhir yang kulihat adalah keranda bapak yang  dipindahkan menuju depan rumah.

Saatku mendekati tubuh yang telah tak benapas dan terbujur kaku diatas keranda aku semakin mendekat dan semakin mengenali raut wajah damai sang bapak.Dan tiba saatnya untuk memandikan jasad sang bapak dan semakin ku rasakan gemuruh perasaan ketidak terimaanku pada takdir yang menurutku sangat tidak adil,tangis nenekku pecah saat tiba didekatku dan lalu dibawa kembali lagi kedalam kamarsetelah memandikan aku langsungbergegasa mandi dan berganti baju,dan menyapa setiap petakziah yang datang.Setelah itu semalaman aku duduk disamping keranda sang bapak untuk bersamanya terakhir kali sebelum beliau dimakamkan esok harinya.

Lalu tibalah saat pemakaman yang berlangsung sangat tidak ingin kuingat,yang sangat ingin buang jauh – jauh momen itu,karna pada saaat itu adalah terakhir kalinya kulihat sang bapak.

TAMAT

                                                                                                                       Oleh,
                                                                                                               Akbar Nugroho

 

 


 

 

 

 

 

 

0
467
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.