JAKARTA, MEDIAINI.COM- Pespakbola Arthur Irawan dikabarkan akan bergabung dalam Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022. Arthur menjadi pemain keenam yang mendapatkan panggilan susulan dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk ikut serta dalam persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sayangnya, pemanggilan Arthur Irawan ke timnas Indonesia tidak disertai dengan tanggapan positif dari pecinta sepakbola nasional. Kebanyakan dari mereka malah mencibir, bahkan menghujat kehadiran Arthur untuk memperkuat tim Garuda.

Warganet menilai Arthur tidak punya kualitas yang cukup hingga pantas dipanggil timnas Indonesia. Mereka berkaca dari trek rekor Arthur selama berkarier di Indonesia, terutama penampilannya di Piala Menpora 2021. Hingga saat ini PSSI sendiri belum memastikan bahwa Arthur akan menjadi pemain yang dibawa Shin Tae-yong ke Kualifikasi Piala Dunia 2022 nanti. Seperti pemain lainnya, Arthur akan diseleksi terlebih dulu sebelum dipastikan berangkat ke Uni Emirat Arab selepas 17 Mei mendatang.

Pro dan kontra tersebut membuat nama Arthur Irawan banyak dicari oleh warganet baik di media sosial maupun mesin pencarian Google sejak Sabtu (7/5). Arthur Daniel Irawan lahir di Surabaya pada 3 Maret 1993. Kesuksesannya di dunia sepak bola tak lepas dari kemauan yang disertai kerja keras. Ia pun membuktikan kepada orangtuanya bahwa pilihan menjadi pesepakbola tidak salah.

Arthur mengaku pilihannya untuk menjadi atlet sepakbola ditentang orangtuanya. Mereka meminta Arthur Irawan untuk menjadi pebisnis meneruskan jejak kedua orang tuanya yang disebut-sebut sebagai konglomerat di Surabaya.

Bahkan pria yang dijuluki King Arthur itu membeberkan, kepergiannya ke Eropa awalnya bukan untuk menjadi pemain bola. Ia dikirim oleh orangtuanya ke Inggris untuk sekolah bisnis. Namun ditengah menimba ilmu, Arthur sebagai murid Asian Soccer Academy (ASA) mendapat kesempatan untuk mengikuti latihan atau trial bersama klub Liga Primer Inggris, Manchester United. Kebetulan sekolahnya yaitu AB College Manchester sekota dengan United.

Meski bukan lagi rahasia publik, tidak banyak informasi soal silsilah keluarga Arthur Irawan. Namun, sejak bergabung di Persebaya, warganet sudah mengendus jika Arthur Irawan memiliki latar belakang dari keluarga kaya.

Di Indonesia, gaji pesepak bola juga terhitung wah. Jika berstatus sebagai pemain bintang, seorang pemain bisa mengantongi kontrak Rp 1 hingga Rp 1,5 miliar per tahun. Nilai jual kian melambung saat dirinya bermain di luar negeri.

Sebagai pemain belakang, Arthur Irawan sempat dilirik beberapa klub sakbola liga satu. Dilansir dari transfermarkt, nilai transfer Arthur Irawan  diperkirakan Rp 500 juta hingga Rp 1,74 miliar.

Ironisnya FIFPRO, Asosiasi Pesepakbola Profesional Dunia mengungkap, di masa pandemi Covid-19, pesepakbola di Indonesia yang hanya menerima gaji Rp736 ribu. Hal itu karena kebijakan PSSI yang mengizinkan klub melakukan pemotongan gaji tanpa berdiskusi dengan APPI dan FIFPRO sebagai perwakilan pemain.

Dengan berlandaskan kebijakan tersebut, tiap klub membayar gaji maksimal 25 persen sejak bulan April, dan bahkan ada dua tim yang hanya membayar gaji sebesar 10 persen.

- - - - - - - - - -