Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Giring.GaneshaAvatar border
TS
Giring.Ganesha 
PSI Ajak Publik Kawal Kasus Kekerasan Seksual Terhadap 13 Santriwati di Bandung

Quote:




Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia, Mary Silvita, mengajak masyarakat mengawal kasus kekerasan seksual terhadap 13 santriwati di Bandung. “Mari sama-sama kawal kasus ini agar pelaku bisa dihukum maksimal. Bahkan dia pantas untuk mendapat hukuman tambahan berupa kebiri kimia,” kata Mary dalam keterangannya, Kamis, 9 Desember 2021.

Mary mengatakan, Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) PSI memutuskan turun langsung mengawal kasus tersebut setelah mendapat laporan dari orang tua korban dan saksi. Mereka gelisah lantaran belum ada perkembangan kasus setelah pemilik dan pengurus pondok Tahfiz al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru bernama Herry Wirawan ditangkap pada 18 Mei 2021.

“Mereka mengaku bingung dengan nasib anak-anak mereka dan bayi yang sudah dilahirkan dari perbuatan bejat Herry,” ujarnya.

Mary mengungkapkan, para santriwati yang menjadi korban rata-rata berusia 13-16 tahun, dengan 8 di antaranya telah melahirkan bayi. Bahkan, satu anak ada yang sudah melahirkan dua bayi. Namun, data yang dilaporkan UPTD PPA Jawa Barat menyebutkan korban sebanyak 13 orang dan bayi yang dilahirkan 5 orang.

Perbedaan data ini membuat Mary dan KSPPA PSI memutuskan melakukan investigasi secara mandiri, pada Sabtu, 4 Desember 2021. Mary dan Karen Pooroee, serta rekannya di PSI Bandung mendatangi pondok pesantren yang berada di Komplek Sinergi Antapani, Jalan Suka Nagar Antapani, dan di Cibiru.

Dari pengakuan warga sekitar, kata Mary, ada keanehan dari pondok tersebut. Misalnya, santriwati sering terlihat ketakutan dan langsung masuk rumah setiap kali pelaku pulang. Seorang anak usia 9 tahun asal Papua juga sering menangis dan mengadu kepada warga bahwa ia sering didorong dan dimarahi.

Warga bernama Dewi mengatakan kepada Mary bahwa para tetangga selalu memberi bantuan uang, makanan, dan barang ke Novi, istri Herry. Karena mereka selalu membuat pengumuman menerima donasi untuk para anak yatim piatu yang mereka asuh.

Kejanggalan lain yang dilihat warga adalah keberadaan anak-anak balita mirip Herry, dan usia mereka yang sepantaran. Hal lainnya adalah kebiasaan para santriwati bekerja sehari-hari. “Mereka tampak lebih sering bekerja daripada belajar. Mulai dari mencuci, menjemur pakaian, bersih-bersih, sampai mengaduk semen untuk membangun pagar,” kata Mary.

Kejanggalan serupa juga ditemui Mary ketika berkunjung ke pondok pesantren milik Herry di Cibiru. Para santriwati disebut telihat tertutup dan pendiam. Mereka juga terlihat sibuk bekerja sampai mengangkat dan mengaduk semen untuk membangun bangunan pondok.

Menurut Mary, pelaku selama ini telah memperdayai anak-anak dan mengeksploitasi mereka secara fisik dan seksual. Pelaku juga menghancurkan harga diri dan masa depan mereka. “Kita tidak pernah tahu jumlah riil korban sebenarnya. Sebab ada banyak santriwati yang juga sudah keluar dan pergi entah kemana. Dan kejadian ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” kata dia.

Pelaku, kata Mary, dikenal sebagai tokoh masyarakat. Informasi dari MUI Jawa Barat, pelaku merupakan Ketua Forum Pondok Pesantren di Bandung. Karena itu, ia meminta masyarakat ikut menaruh perhatian pada kasus kejahatan kemanusiaan tersebut.


Sumber: https://nasional.tempo.co/read/15374...g/full&view=ok

Kita kawal bersama-sama!

pilotugal2an541Avatar border
GoldFishAvatar border
ksatriabajaputiAvatar border
ksatriabajaputi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
32
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.