hyde13Avatar border
TS
hyde13
Amerika, China dan Rusia Mulai Merencanakan Penambangan ke Bulan

Bulan selalu ada di tempatnya, selalu muncul di setiap siang dan malam tidak pernah absent memenuhi fungsinya untuk menghiasi langit kita. Sejak jutaan tahun yang lalu, kita manusia secara alami menengok ke atas mengamati benda langit yang indah itu, sebuah bongkahan batu raksasa yang melayang-layang di langit mengitari Bumi. Sekarang manusia tidak lagi melihat Bulan, mereka menengok ke bawah, ke sebuah layar kecil yang di namai handphone, manusia mulai menjauhkan kekagumannya terhadap indahnya susunan bintang-bintang yang ada di angkasa.


Pada Mei 2020 negara Amerika Serikat secara mendadak mengumumkan bahwa mereka akan sesegera mungkin membuat stasiun luar angkasa di Bulan. Mereka juga berencana akan menambang mineral langka yang ada di sana. Selang beberapa hari Rusia dan China juga mengumumkan hal yang sama, dua negara besar ini tidak mau ketinggalan dengan Amerika, kejadian ini lalu kita kenal dengan "The Lunar Gold Rush". Kalau kita melihat kilas balik, manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan adalah pada 20 Juli 1969, berarti sudah 52 tahun sejak kita terakhir menginjakkan kaki di Bulan, sekarang secara tiba-tiba negara paling berkuasa di muka Bumi ini, Amerika, tergesa-gesa ingin membuat pangkalan luar angkasa di Bulan.

Ada apa sebenarnya dengan bulan?

Selama ini yang kita tau dari Bulan hanyalah hamparan tandus yang di isi oleh tebing dan bebatuan, tidak ada yang menarik dari Bulan, membuat manusia tidak melakukan misi pendaratan ke Bulan lagi sejak 1969. Bahkan setahu saya tidak ada literasi yang menyatakan bahwa Bulan berisi berbagai macam mineral berharga seperti emas perak dan platinum, lalu kenapa tiba-tiba kita harus ke sana?


Menurut situs NASA yang saya baca akhir-akhir ini, mengenai mengapa kita harus bergegas membuat kolonialisasi di Bulan adalah, karena di Bulan mengandung 3 pilar komponen yang menunjang untuk di bangun sebuah stasiun luar angkasa.

1. Di Bulan terdapat air dalam bentuk es yang bisa di ubah menjadi hidrogen dan menjadi bahan bakar untuk roket. Gravitasi bulan yang lebih rendah di banding di Bumi membuat bulan cocok menjadi pangkalan peluncuran roket ke Planet lain yang lebih jauh, seperti Mars.

2. Di Bulan juga terdapat unsur kimia Helium yang bisa di gunakan untuk mengembangkan pembangkit energi tenaga nuklir. Dengan adanya pembangkit energi dimungkinkan akan ada listrik, generator oksigen, yang juga akan menghidupkan berbagai macam perangkat elektronik yang dibutuhkah di sana.

3. Terakhir di Bulan ternyata kaya akan elemen Scandium dan Yttrium yang bisa di gunakan pada komponen elektronik modern seperti handphone, komputer dan berbagai macam peralatan medis. 90% suplai Scandium dan Yttrium di Bumi kita tambang dari negara China, dan di perkirakan akan habis setelah 15-20 tahun lagi.


Negara China malah sudah mencuri start dengan mengirim rover ke Bulan pada 2019, mereka mendaratkan rover tersebut di sisi gelap dari Bulan (dark side of the moon) yang sama sekali belum kita ketahui ada apa di sana. Mereka sudah melakukan berbagai macam eksperimen seperti mencoba menanam tumbuhan di Bulan, dan mencoba membudidayakan serangga di sana.


Manusia harus sesegera mungkin mempersiapkan koloni di luar Bumi, kita menaruh semua telur di satu keranjang yang sama, jika terjadi apa-apa terhadap keranjang tersebut maka kita akan punah. Manusia sadar dan belajar dari sejarah yang sudah terjadi jutaan tahun lalu, kalau kita tidak keluar dari Bumi, maka kita tidak akan selamat menghadapi bencana alam besar yang akan terjadi di masa depan. Bencana besar seperti banjir nabi Nuh atau bahkan Asteroid yang membuat punah dinosaurus di prediksi pasti akan terjadi lagi di masa depan. Secara naluri kita memang memiliki sebuah insting bertahan hidup yang sangat kuat.


NASA mengumumkan akan meluncurkan project Artemis pada tahun 2024/2025 dan berencana akan mendaratkan wanita pertama di Bulan. Secara teori untuk menuju Bulan membutuhkan waktu 3 hari, jika di Bulan memang sudah di buat sebuah stasiun luar angkasa, maka di masa depan anak cucu kita bisa "Honey moon di Moon" karena untuk mencapai Bulan hanya membutuhkan waktu 1 minggu pulang pergi. Namun ironinya babak baru, manusia merusak Bulan akan segera di mulai, bertambah lagi satu objek antariksa yang akan di rusak oleh manusia emoticon-Big Grin.


Pada 31 Oktober hingga 12 November 2021 sebuah konferensi yang di ikuti lebih dari 200 kepala negara dari seluruh dunia, dengan tema UN Climate Change Conference (COP26) yang diadakan di Glasgow, Skotlandia membahas tentang sebuah prediksi kiamat kecil yang akan terjadi pada 2050 jika kita manusia tidak melakukan apa-apa terhadap pemanasan global dan perubahan iklim yang sedang terjadi sekarang ini. Bumi yang indah ini tidak bisa kita tinggali lagi karena suhu global yang naik secara ekstrem serta pasokan makanan yang semakin menipis.


Sebuah parasit tidak akan sadar kalau dirinya adalah parasit, bagai mana kalau kita manusia hanyalah sebuah parasit bagi Bumi ini, yang secara perlahan - lahan akan membunuh Bumi. Kita manusia mengambil keuntungan dari  membabat hutan menjadi perumahan, membuang jutaan sampah ke laut, memburu spesies hewan tertentu hingga punah, kita selalu melepas emisi karbon ke angkasa. Tapi manusia selalu berkelit, "tapi saya kan tidak melakukan semua itu, tidak menebang hutan, tidak membunuh hewan, tidak menggunakan kendaraan bermotor", namun sayangnya "PADA TITIK TERTENTU MENONTON TIDAK ADA BEDANYA DENGAN MELAKUKAN..", dengan hanya melihat dan tidak melakukan apa pun membuat kamu juga bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi pada Bumi.


Munculnya virus baru dan banyaknya bencana alam ini mungkin hanya sistem pertahanan alami dari Bumi, untuk membasi parasit yang ada di permukaannya. Populasi manusia sudah menembus 7.9 Miliar (2021), apa mungkin alam sudah mulai tidak seimbang?. Saya ingin mengajak pembaca semua untuk menjaga satu-satunya rumah tempat kita tinggal ini, dengan mulai peka terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. Ayo kita cari informasi sebanyak-banyaknya tentang bagai mana cara mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global.

 
Artikel ini saya tutup dengan sebuah kalimat yang di ucapkan oleh Neil Armstrong saat pertama kali menginjakkan kakinya di Bulan, "That's One Small Step for man.. but One Giant Leap for Mankind". Artikel ini hanya sebuah pesan tentang lingkunganyang di balut dengan sedikit narasi cerita agar terlihat lebih menarik.


Semoga bermanfaat dan Terima Kasih.

Sumber :
- Amerika rust to moon : https://thehill.com/opinion/technolo...e-moon-program
- Cara nambang di bulan : https://www.jpl.nasa.gov/infographic...ing-could-work
- Rover China mendarat di dark side of moon : https://www.history.com/news/china-p...de-of-the-moon
- Cairan aneh di bulan : https://www.space.com/china-far-side...substance.html
- Manusia kembali ke bulan 2025 : https://www.bbc.com/news/science-env...nment-59231632
- Berita COP26 : https://www.bbc.co.uk/newsround/51372486
- Image dan lain-lain dari Google
Diubah oleh hyde13 09-12-2021 01:01
0
573
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.