si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Rusia Kirim Unit Medis Menuju Perbatasan Ukraina, Apa Mereka Bersiap Untuk Invasi ?
Di tengah rencana Rusia yang akan melakukan invasi ke Ukraina pada awal tahun 2022, saat ini Rusia telah meningkatkan kehadiran pasukannya di perbatasan Ukraina. Selain menempatkan pasukan dengan beragam persenjataannya, laporan terbaru dari CNNmengatakan jika kini Rusia jugu mengirim pasokan unit medis ke perbatasan.

Laporan CNN pada 3 Desember 2021 ini juga diperkuat oleh laporan dari pihak intelijen AS yang mengatakan bahwa militer Rusia telah membentuk jalur pasokan yang signifikan untuk bahan bakar dan dukungan lainnya, yang sekarang juga mencakup berbagai unit medis untuk pasukannya yang ditempatkan di sekitar perbatasan negara dengan Ukraina. Meskipun banyak perhatian telah diberikan pada penempatan persenjataan berat, artileri, dan bahkan rudal jarak jauh Kremlin di wilayah yang sama, dukungan logistik dan medis akan sangat penting untuk mempertahankan intervensi militer besar baru ke wilayah Ukraina. 

Kekhawatiran bahwa Rusia dapat bersiap untuk melakukan invasi baru ke Ukraina pada awal Januari telah meningkat menjelang akhir tahun 2021. Di lain pihak, NATO sendiri telah menentang penetapan "garis merah" baru oleh Presiden Rusia Vladimir Putin atas kemungkinan keterlibatan aliansi itu dalam krisis awal pekan ini. Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik sejak 2014, ketika Kremlin melancarkan operasi untuk merebut Semenanjung Krimea dan kemudian mengerahkan pasukan untuk secara aktif mendukung "separatis" lokal yang melawan pemerintah di Kyiv. Sementara itu beberapa video yang beredar di Twitter selama bulan Oktober dan November menunjukkan pergeseran alutsista Rusia yang diduga akan dikirim ke perbatasan Ukraina, untuk videonya bisa dilihat di bawah ini.


Quote:



“Tingkat peralatan saat ini yang ditempatkan di daerah tersebut dapat memasok pasukan garis depan selama tujuh hingga 10 hari dan unit pendukung lainnya selama sebulan, menurut satu sumber yang mengetahui masalah tersebut,”menurut CNN. CNN juga mengatakan bahwa seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah melihat penambahan pasukan Rusia ke wilayah perbatasan dalam beberapa hari terakhir.

Terlepas dari rencana invasi Rusia pada awak tahun 2022, kehadiran elemen-elemen pendukung yanh sekarang berada di dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina adalah perkembangan yang signifikan. Pergerakan pasukan sebelumnya pada awal tahun 2021 juga telah memicu kekhawatiran bahwa Kremlin sedang bersiap untuk meluncurkan operasi militer skala besar baru terhadap tetangganya.

Sementara itu menanggapi krisis di perbatasan Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, jika AS akan memberi sanksi ekonomi kepada Rusia jika mereka masih ngeyel untuk menginvasi Ukraina. “Kami telah menjelaskan kepada Kremlin bahwa kami akan merespons dengan tegas, termasuk dengan serangkaian tindakan ekonomi berdampak tinggi yang telah kami hindari untuk digunakan di masa lalu,” kata Blinken selama pertemuan para diplomat tinggi NATO di Latvia. Dia menambahkan aliansi itu "siap untuk mengenakan sanksi lebih berat untuk tindakan agresi Rusia lebih lanjut di Ukraina" dan "siap untuk memperkuat pertahanannya di sisi timur."

Hal itu disampaikan atas tanggapan terhadap pernyataan Putin pada awal pekan ini yang mengatakan jika Ukraina telah menjadi "red line" terbaru negaranya dalam kaitannya terhadap penyebaran besar NATO ke Ukraina. Sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menolak dengan tegas pernyataan-pernyataan ini, ia mengatakan bahwa tidak ada indikasi aktual bahwa anggota NATO mana pun secara aktif mempertimbangkan untuk memperluas kehadiran militer mereka di dalam wilayah Ukraina.


Quote:



Terkait penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, AS berencana untuk mengirim lebih banyak senjata anti-tank seperti rudal Javelin. Saat ini Ukraina sudah memiliki beberapa persediaan stok rudal anti-tank Javelin, para pejabat di negara itu mengatakan mereka telah mulai menggunakan senjata itu untuk melawan pasukan yang didukung Rusia di bagian timur. Javelin adalah senjata anti-tank berpemandu modern yang sangat mumpuni yang telah lama disebut-sebut secara signifikan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk menantang agresi Rusia di masa depan.

Namun, Amerika Serikat untuk saat ini telah mundur dari rencana mempersebjatai Ukraina dengan rudal permukaan-ke-udara, seperti Stingers (yang dipanggul di bahu). Pengiriman Stingers akan dilihat Rusia sebagai tindakan provokatif. Fakta bahwa Ukraina memiliki kemampuan pertahanan udara dan rudal yang terbatas, yang akan menghadirkan kerentanan besar selama konflik di masa depan dengan Rusia. Ada seruan baru-baru ini di Amerika Serikat untuk menyediakan pasukan Ukraina dengan rudal permukaan-ke-udara baru untuk membantu mengatasi masalah ini. Tapi hal itu masih belum terealisasi.

Di lain pihak, Rusia memiliki opsi non-militer untuk mencoba mengacaukan pemerintah di Kyiv, dengan harapan bahwa keruntuhannya dapat mengarah pada terpilihnya rezim baru yang lebih pro-Rusia. Ancaman realistis dari invasi baru, bahkan jika itu tidak pernah terjadi, memberikan tekanannya sendiri pada otoritas Ukraina dan mitra internasional mereka. Yang semakin jelas, seperti yang digarisbawahi oleh laporan terbaru ini bahwa kemampuan logistik dan medis telah dikerahkan di dekat Ukraina, adalah bahwa Kremlin memposisikan dirinya untuk menjaga opsi invasi tetap terbuka lebar.


Quote:



The Washington Post telah menerbitkan sebuah laporan pada hari ini (04/12/2021) yang menawarkan rincian tentang laporan terbaru intelijen AS yang menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan intervensi skala besar ke Ukraina yang melibatkan setidaknya 175.000 personel di lapangan. Para pejabat Amerika percaya bahwa ada sekitar 70.000 tentara Rusia yang ditempatkan di dekat perbatasan dengan Ukraina sekarang, perkiraan yang lebih rendah daripada yang telah diberikan secara terbuka oleh pemerintah Ukraina. Namun, beberapa perbedaan mungkin disebabkan oleh gerakan reguler pasukan Kremlin di wilayah tersebut untuk mengaburkan niat dan menciptakan ketidakpastian, menurut laporan itu.

“Rencana Rusia menyerukan serangan militer terhadap Ukraina segera pada awal 2022 dengan skala kekuatan dua kali lipat dari apa yang kita lihat musim semi lalu selama latihan cepat Rusia di dekat perbatasan Ukraina,” kata seorang pejabat dari pemerintahan Presiden Joe Biden. “Rencana itu melibatkan pergerakan ekstensif 100 kelompok taktis batalion dengan perkiraan 175.000 personel, bersama dengan kendaraan lapis baja, artileri, dan peralatan pendukungnya.”

Ebtah apa rencana Putin dan apa tujuan kebijakannya sebenarnya, tampak jelas bahwa beberapa opsi sedang dilakukan untuk melancarkan aksi militer skala besar tetap terbuka dan layak. Tentunya kita berharap jika invasi terhadap Ukraina tidak pernah terjad, terkait niatan Ukraina yang ingin menjadi anggota NATO, TS pikir Rusia tidak punya hak untuk mengintervensi keputusan tersebut. Karena sebagai negara berdaulat yang merdeka, sejatinya setiap negara berhak untuk menentukan pilihannya sendiri. (CMIIW)





Referensi Tulisan: CNN, The Washington Post, TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
kwh88Avatar border
gabener.edanAvatar border
jlampAvatar border
jlamp dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.3K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.