afanditiafeb847Avatar border
TS
afanditiafeb847
Mengikuti training online, Efektif atau Tidak ya?
Jakarta – Malam itu (30/11) WA grup seketika ramai. Kepala Divisi yang biasanya memberikan tugas, arahan, dan respon tiba-tiba berubah dan mengatakan “Lusa ada training online ya teman-teman, untuk menunjang karir kalian semua. Supaya semakin pintar. Topik trainingnya The Power of Working With Emotional Intelligence. Informasi selanjutnya menyusul ya. Semangat! Selamat beristirahat”. Duh apalagi nih. Dalam benak hanya terpikir “wah, siapa ya pembicaranya?” “nanti disuruh apa aja ya?”, “yang ada kerjaan makin numpuk nih”. Intinya overthinking sudah mulai merajalela.

Mungkin pikiran semacam ini pasti dirasakan oleh karyawan yang tiba-tiba diperintahkan untuk ikut online training. Ibaratnya nih, kita ditrakir makanan tapi kita gak bisa milih mau makan apa, karena makanannya sudah disiapkan. Pernahkan ya merasakan hal seperti itu?

Mau ikut tapi nggak ngerti soal topiknya, nggak ikut urusannya sama perusahaan. Kalopun ikut, nanti hasilnya bisa diterapkan untuk perusahaan atau tidak. Kan rugi juga, karyawan di ikutkan training tetapi gak ada hasil untuk perusahaan. Sayang banget budget yang sudah dikeluarkan.

Sebagai seorang milenal dan teknologi sudah maju. Hal pertama yang dilakukan adalah, searching. Cari soal topiknya di google. Munculah hasilnya, klik salah satu artikel yang muncul. Ternyata, cukup menarik topiknya“The Power of Working With Emotional Intelligence”. Kalo training online ini berhasil bermanfaat banget untuk diri sendiri dan juga perusahaan.

Arti dari topik training “The Power of Working With Emotional Intelligence”

Setelah searching tadi,  secara garis besarnya training ini berhubungan dengan kecerdasan emosi. Dimana kecerdasaran emosi itu bagian dari soft skill. Nah, ini akan berguna untuk para pekerja gimana sih cara mengatur emosi yang baik, bekerja dengan hati, dan bekerja dengan senang dan ikhlas.

Intinya dalam online training ini akan diberikan tips bagaimana bisa menumbuhkan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan.

Ternyata ada tambahan info lagi, bahwa topik training ini adalah bagian dari pelatihan dan pengembangan sdm dalam perusahaan dan termasuk dalam management development program.

Sudah cukup membaca informasi dari Google. Selanjutnya kembali ke grup dan menanyakan. Dan saya cukup beruntung mendapat jawaban tanpa perlu bertanya. Ada yang tanya “pematerinya siapa Pak?” “ini yang ikut hanya divisi kita saja atau satu perusahaan Pak?”, “Provider trainingnya dari mana Pak?”.

Dijawablah “Pematerinya Bu Ainy Fauziyah”, lalu “Yang ikut hampir semua manager dan staff manager”, dan “Tenang toh mas, pasti terpercaya.”.

Begitulah jawaban dari Kepala Divisi saya. Semakin pengen tau lagi siapa bu Ainy Fauziyah. Searchinglah saya acari tahu tentang ALC itu apa, dan sebagainya.

Siapa itu Ainy Fauziyah dan ALC?

Ainy Fauziyah salah satu motivator wanita dan coach & motivator leadership. Sedangkan ALC itu merupakan vendor training yang sudah dipercaya. Itu informasi yang saya dapatkan dari web ALC dan juga google.

 

Singkat cerita, tibalah harinya. Saya dan rekan kerja yang lain mengikuti training tersebut. Awalnya saya merasa ya seperti training pada umumnya yang pernah saya ikuti. Saya terkadang tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Sampai pada saatnya saya kena tegur oleh trainer ini. Saya tidak menyangka bahwa pemateri ini memperhatikan semua pesertanya. Sangat fokus dan teliti.

Saya mencoba mengikuti alur dari training dan memfokuskan diri saya untuk bisa menerima ilmu yang disampaikan. Memang relate informasi yang diberikan dengan kehidupan saya dalam pekerjaan. Dan belum pernah saya merasakan engagement dalam training online yang pernah saya ikuti sebelumya.

Kesimpulannya, efektif atau tidaknya training online yang diikuti tergantung dengan keadaan, kondisi dan situasi. Mau training online yang kita ikuti itu gratis ataupun berbayar semua tergantung dengan diri kita dan juga niat. Jika memang training yang diberikan oleh instansi atau perusahaan tempat kita bekerja tidak sesuai, ambil sisi positifnya saja. Ilmu, pengalaman, pengetahuan dan juga relasi akan kita dapatkan jika memang kita benar-benar dengan ikhlas dan mau mengikuti training tersebut.

Tips yang bisa saya berikan jika mengikuti training online atau webinar dimana topik trainingnya tidak dimengerti atau kita hanya diinstruksikan untuk mengikuti trainingnya, yang bisa dilakukan adalah :

Pertama, niat. Mulai semua hal dari niat, agar semangat tetap menyala dan training online yang diberikan bermanfaat.

Kedua, cari tau informasi. Jangan berdiam diri saja, jika tidak tau ya coba cari tau. Terkadang kepo itu penting loh. Bukan dalam hal negatif ya, tentu saja hal positif. Nah kepo dalam hal ini adalah mencari tau mengenai apa saja manfaatnya dan track record pembicaranya.

Ketiga, fokus. Fokus itu sangat penting loh. Semua hal akan berjalan dengan lancar jika kita fokus ketika mengerjakan sesuatu.

Keempat, catat hal-hal yang dianggap penting. Jadi ketika kita lupa kita bisa melihat lagi informasi dan ilmu apa saja yang kita dapatkan.

Tia Afandipenulis, tinggal di Jakarta.

0
281
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.