deganijo001Avatar border
TS
deganijo001
Output Melambat, Kecepatan Ekspansi Manufaktur ASEAN Turun


Bisnis, JAKARTA – Kecepatan ekspansi manufaktur di Asia Tenggara menurun sejalan dengan pertumbuhan output dan permintaan baru yang melambat. Data terbaru IHS Markit menunjukkan purchasing managers’ index (PMI) November 52,3, lebih rendah dari 53,6 pada bulan sebelumnya, tetapi masih mengindikasikan perbaikan tercepat kondisi manufaktur Asean. Data pun menunjukkan perusahaan mengurangi pekerjaan pada tingkat paling lemah selama lima bulan.

Output naik selama dua bulan berturut-turut dengan tingkat ekspansi melemah dari Oktober. Pertumbuhan jumlah pesanan mangalami moderasi, sebagian disebabkan penurunan pesanan ekspor yang terus berlanjut.

Data November juga mengarah pada masalah pasokan yang terus berlanjut. Waktu pemenuhan pesanan input kian panjang. Hambatan pasokan kembali muncul, terefleksi pada biaya perusahaan pada November, karena inflasi harga input termasuk yang tercepat dalam rekor. Akibatnya, harga dari pabrik naik pada laju tercepat sejak Oktober 2013.

"Secara keseluruhan, data terkini menyajikan tanda-tanda menjanjikan, dengan sektor manufaktur Asean terus pulih. Pertumbuhan output dan pekerjaan baru sangat dekat dengan posisi puncak terkini,” ujar ekonom IHS Markit Lewis Cooper dalam laporan, Rabu (1/12/2021).

Baca : Ekonomi China Dibayangi Kemelut Properti dan Omicron

Sementara itu, ekspansi terjadi di seluruh negara konstituen Asean, kecuali Myanmar. Indonesia mencatat tingkat ekspansi tercepat, dengan PMI 53,9 yang menunjukkan perbaikan tajam kondisi manufaktur.

Ekspansi mendekati rekor juga tercatat di Malaysia, dengan indeks naik hingga 52,3, dan merupakan indikasi kenaikan solid secara keseluruhan. Di Vietnam, PMI mencapai posisi tinggi dalam enam bulan, yakni 52,2, sedangkan indeks Filipina sebesar 51,7 merupakan yang paling tinggi sejak Maret.

Pada waktu yang sama, Singapura mencatat kelanjutan perbaikan moderat manufaktur pada pertengahan kuartal IV/2021 dengan PMI 52,2. Thailand juga tetap bertumbuh selama November meski indeks turun ke 50,6.

Di pihak lain, Myanmar terus melawan tren. PMI November masih di bawah posisi netral 50, menandakan penurunan kondisi selama 15 berjalan. Di titik 46,7, angka terkini itu menunjukkan laju penurunan tingkat sedang.

Sumber : https://bisnisindonesia.id/article/o...ur-asean-turun

Diubah oleh deganijo001 02-12-2021 08:39
0
367
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.