Puisi lagi

Jalan Piilihan

Biarkan hari pergi dalam gegas
Seiring kenangan beranjak lekas
Apalah kini yang tertinggal
Pada ingatan yang belum tanggal
Adakah rindu telah terhunus
Dari sebidang dada waktu yang terputus?

Bila janji tersemat lepas tak tunai
Kelak menjadi rahasia terurai
Entah cinta hilang atau setiakah dia menguntai
Esok kan terjawab
Tentang cinta, masihkah mendamba
Atas rindu, masihkah mendendam

Hasrat adalah nyala api
Membara semerah gairah
Lembaran janji-janji luhur pun terbakar
Sini ... padamkan dia laksana suluh yang tertiup angin
Dingin
Hembusannya di celah kesadaran
Takkan buat kita mati beku

Ibarat kelana meraba arah
Kitalah sahaya tuna cahaya
Tiba bersama gulita
Pada rumah yang menjenuhkan namun
tlah ditakdirkan
Tempat kekhilafan mengulang pulang
Memudar noda oleh luasnya kemaafan

Hidup adalah pertanyaan
Terjawab oleh pernyataan berlembar almanak yang tlah terlampaui
Meriwayatkan laku ditiap lika-liku perjalanan
Kebaikan dan keburukan tersembunyi dalam niatan
Juga pikiran yang mengendap di persimpangan
Adalah sejarah yang sedang memilih jalannya