Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Datangi Candi Yang Konon Lebih Tua Dari Candi Borobudur Dan Ada Lubang Bawah Tanahnya

baguse22Avatar border
TS
baguse22
Datangi Candi Yang Konon Lebih Tua Dari Candi Borobudur Dan Ada Lubang Bawah Tanahnya
berdasarkan struktur batu menunjukkan tempat pemujaan tau punden yang dibuat dari batu-batu bolder lebih awal dibangun dari candi. “Sudah menjadi tempat pemujaan sebelum dibangun candi,” ungkapnya.

Berdasarkan pada fase punden dan fase candi tersebut, diperkirakan candi itu ada sejak masa pra hindu sampai mataram kuno. Adanya candi itu menunjukkan adanya kebudayaan yang berkembang pada masa lalu di daerah kawasan lokasi tersebut.



Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta mengecek langsung ke lokasi penemuan candi di Dukuh Kalipucang, Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kamis (25/7/19). Dalam pengamatan sementara diketahui candi itu sudah ada pada abad kelima dan keenam atau disebut fase punden.

Hal tersebut diutarakan oleh Arkeolog yang juga kepala Balar Yogyakarta Drs Sugeng Riyanto MHum. Ia menuturkan, perkiraan tersebut berdasarkan struktur batu bata dan bolder atau batu kali pada candi.



“Pengamatan sementara diketahui candi itu sudah ada pada abad kelima dan keenam. Selanjutnya mulai dibangun candi pada abad ke delapan yang merupakan fase candi,” katanya.

Sejatinya candi tersebut, telah lama dikenal oleh warga sebagai Candi Gagang Golok. Lokasinya pun telah diberi patok guna menjaga areanya. Hal tersebut lantaran lokasinya berada di tengah area hutan jati milik Perhutani.

Diperkirakan, candi menghadap ke timur dengan bangunan yang terdiri dari beberapa bagian. Bangunan candi pun tidak semuanya terbuat dari bata, tapi juga batu. Kendati sudah terlihat reruntuhan bangunan saja, diduga candi memiliki atap.



“(Ditemukan) Ada bekas tangga, pagar, ada umpak atau penopang tiang penyangga kayu,” ungkap Sugeng.

Candi yang ditemukan merupakan bangunan dan halaman utama. Pada pintu masuk ada dua patung Dwarapala, meski saat ini baru ditemukan satu. Di tengah candi terdapat sumur yang ditutup bagian atasnya dengan arca untuk pemujaan.

“Di tengah ada sumur dan itu ditutup dan ada patung di atasnya,” tutur Sugeng.

Sugeng menambahkan, hasil penelitian selanjutkan akan dilaporkan dan direkomendasikan ke Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa Tengah (BPCB Jateng), Dinas terkait atau pemerintah daerah, untuk dilakukan upaya pelestarian.



“Kita akan buat laporan dan dibuatkan rekomendasi ke BPCB dan dinas terkait untuk segera dilakukan langkah-langkah pelestarian,” kata Sugeng.

Sugeng juga merasa bangga dan terima kasih pada warga setempat yang telah melakukan upaya-upaya pelestarian, sehingga ada pemagaran di lokasi agar tidak rusak.

“Upaya warga juga sudah cukup baik ada upaya untuk pelestarian,” pungkasnya.
0
1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.